Dinas Peternakan Tubaba Terus Berupaya Tingkatkan Populasi Ternak Sapi
BUALBUAL.com - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulang bawang barat (Tubaba) terus mendorong serta meningkatkan teknologi pemanfaatan peternakan sebagai edukasi peternakan sapi wilayah Tubaba.
Seperti yang dikatakan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tubaba Drh Nazaruddin, pihaknya terus mendorong pemanfaatan teknologi peternakan, salah satunya inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik, dalam rangka untuk meningkatkan jumlah populasi ternak dan juga perbaikan kualitas genetik sapi di Tubaba.
Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (sperma atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut 'Insemination Gun’.
"Pelaksanaan IB untuk ternak sapi di Tubaba dilaksanakan oleh petugas yang disebut inseminator, berjumlah 19 orang, tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Tubaba. Adapun jumlah ternak sapi di Tubaba saat ini tercatat sebanyak 23.312 ekor," terangnya, Selasa (25/05).
Dijelaskan oleh Nazaruddin, saat ini tingkat keberhasilan kawin suntik atau inseminasi Butan (IB) pada ternak sapi di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) sudah baik, dengan indikator angka service per conception (S/C) sebesar 1,75. Capaian ini lebih baik jika dibandingkan dengan angka rata-rata nasional sebesar 1,8. Makin kecil nilai S/C adalah makin baik, yang berarti apabila nilai S/C makin besar maka bermakna bahwa efisiensi reproduksinya makin buruk.
Rata-rata nilai S/C di Kabupaten Tubaba adalah 1,75, artinya jumlah layanan inseminasi buatan (IB) yang dilakukan adalah sebanyak satu sampai dua kali untuk menghasilkan kebuntingan.
Ditegaskan oleh Nazaruddin, kendati capaian nilai S/C sudah baik, pihaknya tetap terus berupaya agar nilai S/C lebih baik lagi, ditargetkan tahun ini bisa mencapai 1,72. Beberapa upaya yang dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah dengan penyuluhan guna meningkatkan pengetahuan peternak terhadap diagnosa atau deteksi birahi pada sapi betina, dan juga meningkatkan pengetahuan peternak agar memberikan pakan yang berkualitas terhadap ternak sapi, terutama sapi betina yang siap kawin.
Selain itu juga dilakukan juga upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas IB dalam melakukan pelayanan.
Hasil yang diharapkan adalah menurunkan angka calving interval (jarak beranak pada sapi) sehingga dalam satu tahun sapi betina bisa beranak satu ekor, dan hasil akhirnya tingkat kesejahteraan peternak pun dapat meningkat.
Berita Lainnya
Pemkab Rumuskan Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan
Kadiskes Riau Kembali Imbau Masyarakat Untuk Lakukan Pembatasan Fisik
Bupati Tubaba Lantik Pejabat Pimpinan Pratama, Administrator dan Pengawas serta PPUPD
Tertunda 2 Tahun, Rakorgub se-Sumatera Dihelat Kembali di Riau
Gubri Segera Usulkan Dumai dan Bengkalis PSBB ke Kemenkes
Pemkab Bintan Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah bersama Kemendagri
Gubernur Ansar Berikan Penghargaan Kepada Tujuh Orang 'Kartini' Kepri
Plt Bupati Bintan Perjuangkan Kepemilikan Lahan Masyarakat di Wilayah Hutan
INVEST Kecamatan Pulau Burung, Urus Surat Tanah Semakin Mudah
Hadiri Peresmian Kemitraan Antra 13 Bumdes Kecamatan Bathin Solapan Dan Bulog
Disdik Bengkalis Borong 6 Penghargaan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar 2023
Mendarat di Bandara Matohara, Gubernur Ansar Disambut Hangat Pemprov Sulteng dan Pemkab Wakatobi