Hat-hati! Kasus Sapi Ngorok Kembali Terjadi di Riau

BUALBUAL.com - Setelah sempat nihil, kasus penyakit Septicemia epizootica (SE) atau sapi ngorok kembali terjadi di Provinsi Riau.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan Faralinda Sari mengatakan, dari data sistem informasi kesehatan hewan Indonesia yang mutakhir (iSIKHNAS), terdapat dua daerah yang terkena SE.
"Kasus terakhir SE atau sapi ngorok, tanggal 14 Februasi di Kampar Kiri dengan jumlah 17 kasus, dan tanggal 16 di Bathin Solapan dengan jumlah 3 kasus," kata Fara, Kamis (23/2/2023).
Fara mengatakan pihaknya terus memantau kondisi sapi. Nantinya ketika sudah cukup parah terpapar penyakit ngorok dan kemungkinan tidak bisa diobati lagi, maka bisa dilakukan potong paksa oleh pemilik.
Dijelaskan Fara, meskipun dipotong paksa, namun daging sapi atau kerbau tersebut tetap aman dikonsumsi. Karena berdasarkan penelitian, penyakit tersebut tidak berbahaya bagi manusia.
"Dagingnya tetap aman dikonsumsi, karena penyakit ini tidak berbahaya bagi manusia," ujarnya.
Untuk diketahui, Penyakit Septicemia epizootica (SE) atau ngorok adalah suatu penyakit infeksi akut atau menahun pada sapi dan kerbau. Yang terjadi secara septikemik. Penyakit ini terjadi juga pada jenis ternak yang lain seperti pada onta, kambing, domba, babi dan kuda.
Berita Lainnya
Stunting Bisa Menjadi Ancaman Serius bagi Masa Depan Anak Muda
Provinsi Riau Tambah 3 Kasus Positif Covid-19, 2 Orang dari Kabupaten Bengkalis
Pemkab Inhu Serius Tangani Angka Penurunan Stunting dan lakukan Rembuk Stunting 2022
Ada Yang tau! Mengapa Persentase Kematian Corona di Indonesia Tinggi, Baca Disini
Pemdes Pamesi Bersama TP-PKK Gelar Penyuluhan Stunting
Kadiskes Rahmi Indrasuri Hadiri Pembukaaan Pertemuan Advokasi Percepatan Penyelenggaraan Kab/Kota Sehat
Kamu Harus Tahu! Inilah Definisi dan Indikator New Normal dan Bagaimana Penerapannya Saat Pandemi Corona?
Posyandu Pelita Lakukan Penimbangan dan Pengukuran Kepada Balita
Tiga Pasar Kecamatan Kempas Inhil Tutup!
Tekan Angka Kematian Proses Persalinan, RSUD Mandau Luncurkan WhatsApp Maternal
Dinkes Inhil: Pentingnya Pelayanan Kesehatan Berkualitas Bagi Anak di Usia Pendidikan Dasar
Dinkes Inhil Bersama Petugas Puskesmas Lakukan Penyuluhan Upaya Pencegahan Penularan Rabies ke Masyarakat