Beromset 4 Jutaan Keripik Pisang Willia, Produksi Rumahan Bisa Jadi Buah Tangan dari Indragiri Hilir

Diluncurkan pada tahun 2007, usaha keripik pisang Willia mulai berkembang dan sekarang menjadi sumber pendapatan untuk kebutuhan sehari-hari.
Dikelola dengan menggunakan metode rumahan, keripik pisang Willia terletak di Jalan Baharuddin Yusuf, Gang Karya Bersama 3, Kelurahan Tembilahan Barat, Kecamatan Tembilahan Hulu. Produk ini memiliki konsumen di luar Kabupaten. 01/06/23
Makanan ini terbuat dari pisang yang diiris tipis, kemudian digoreng hingga renyah dan diberi bumbu sehingga memiliki rasa gurih, nikmat, dan menggugah selera.
Keripik pisang di Kabupaten Inhil juga telah menjadi makanan ringan khas daerah tersebut. Seringkali keripik pisang ini dijadikan oleh-oleh bagi mereka yang mengunjungi daerah tersebut.
Para pembuat dan penjual keripik pisang menawarkan berbagai bentuk dan rasa, mulai dari bentuk bulat, lonjong, hingga panjang dengan rasa original, asin, manis, dan pedas. Bahan dasarnya bisa berupa pisang batu atau pisang tanduk.
Ketika berbicara dengan Yuliana, Pembuat dan Pemilik Produk Keripik Pisang Willia, diketahui bahwa keripik pisang dengan rasa original yang dibuat dari pisang tanduk telah diproduksi sejak tahun 2007.
"Kami telah membuat keripik pisang ini sejak tahun 2007. Dan alhamdulillah, produksinya masih berlanjut hingga sekarang," kata Yuliana.
Sejak didirikan beberapa tahun yang lalu, omset bulanan keripik pisang Willia dapat mencapai Rp 4 hingga 5 juta. Namun, sejak pandemi Covid-19, omset keripik pisang Willia mengalami penurunan drastis.
"Sebelum pandemi, kami bisa mendapatkan omset sebesar 4 atau 5 juta per bulan, tapi sekarang hanya sekitar 3 juta, termasuk biaya bahan-bahannya," ujar Yuliana.
Untuk proses produksi, Yuliana menjelaskan bahwa keripik pisang dibuat setiap hari oleh dirinya sendiri, tergantung ketersediaan bahan dan pesanan dari pembeli atau pelanggan.
"Dalam satu kali produksi, kami dapat menghasilkan 5 hingga 10 kilogram keripik pisang. Bahan-bahan kami terima dan diantarkan langsung oleh langganan kami," jelasnya.
Harga jual setiap bungkus keripik pisang bervariasi tergantung ukuran dan isi di dalamnya. Harga bungkus berukuran 1,3 gram adalah Rp 10.000, bungkus 2 gram seharga Rp 15.000, bungkus 2,5 gram seharga Rp 20.000, dan bungkus 4,2 gram seharga Rp 32.000.
"Selain menjual di rumah, kami juga mengantar keripik pisang ini ke toko-toko oleh-oleh khas Inhil dan supermarket di Tembilahan. Selain itu, kami juga melayani pembelian secara online," kata Yuliana.
Tidak hanya di Tembilahan, pemasaran Keripik Pisang Willia ini juga merambah hingga ke daerah-daerah tetangga, seperti Kota Pekanbaru, apalagi saat momen liburan dan lebaran.
"Jadi, bagi yang mau mencari cemilan atau oleh-oleh yang enak, renyah dan gurih, silakan datang ke tempat kami atau cari Keripik Pisang Willia di toko dan swalayan yang ada di Inhil,"imbuhnya. (Adv)
Berita Lainnya
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga dan Kebudayaan Kabupaten Indragiri Hilir Mengelar Pelatihan Desa Wisata
Resep Masakan Jengkol Tahi Lala Khas Tembilahan, Rasanya Mak Nyuuusss
Kue Putu Piring, Kuliner Legendaris di Indragiri Hilir Riau
Bikin Tangih! Menikmati Roti dengan Aroma Kopi 'Roti Ropi Tembilahan'
Tempat Rekomendasi Makan Es Krim Di Tembilahan, Enak Dan Instagramable
Penampakan Tumpukan Sampah di Pantai Labuan Jukung Krui, Pesisir Barat
Bikin Tangih! Menikmati Roti dengan Aroma Kopi 'Roti Ropi Tembilahan'
Tapai Nenek Zulaikha Siap Order, Rasa Otentik Resep Warisan Nenek Buyut Khas Indragiri Hilir
Begitu Legit, Wajik Khas Indragiri Hilir Kuliner dari Kelapa
Potret Kebahagian Wisata di Pemandian Batu Besar Indragiri Hilir
Sambut Kemenparekraf RI Ke Riau, RSI DPW Riau Koordinasi Bersama Kadispar
Kue Legendaris, Putu Piring Makanan Khas Melayu Indragiri Hilir