Kebakaran Pasar Kuok, Warga Sebut Damkar Telat Datang, Edi Bahrein: Kami Sudah Cepat

Bualbual.com- KUOK- Salah seorang warga yang menjadi korban kebakaran mengatakan, armada pemadam agak telat tiba di lokasi. Kebakaran ini menghanguskan 23 kios dan rumah tinggal di Pasar Kuok, Jumat (22/1/2021) subuh.
Menurut warga, api mulai nampak pada pukul 04.55 WIB. Armada kebakaran milik Pemda Kampar baru tiba di lokasi sekitar 30 menit kemudian.
"Kalau pemadam lebih cepat tiba di lokasi, mungkin kios yang terbakar tidak akan sebanyak ini," ujar Pian pada saat kami temui sedang mengais sisa kebakaran.
Apa yang dikatakan warga tersebut dibantah oleh Kepala Bidang Damkar Satpol PP Kabupaten Kampar, Edi Bahrein. Menurutnya personil Damkar telah sigap dan cepat tiba di lokasi.
Dijelaskan Bahrein, informasi yang diterima oleh pihaknya tentang kebakaran ini adalah pada Pukul 05.13 WIB. Pada pukul 05.15 WIB personilnya sudah berangkat dari markaz menuju lokasi kejadian.
"Artinya, personil kami cuma butuh dua menit persiapan langsung berangkat menuju lokasi. Pada pukul 05.21 WIB, personil dengan 4 unit mobil Damkar tiba di lokasi dan langsung melakukan pemadaman sesuai SOP (standard operating procedure). Berarti kita hanya butuh 6 menit dari Bangkinang ke Kuok," terang Bahrein.
Bahrein menjelaskan, dari 8 unit Damkar yang dimiliki, pihaknya hanya bisa menurunkan 4 unit saja. Sebab separoh unit mengalami kerusakan. "Yang siap tempur hanya 4. 4 unit lagi rusak," terang Bahrein.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kampar, Repol yang beberapa saat kebakaran terjadi sudah berada di lokasi juga menyorot performa Damkar. Ia menilai, Damkar seharusnya bisa lebih maksimal lagi dalam menangani kebakaran di Kuok. Baik dari segi waktu kedatangan, maupun menyangkut dengan kesiapan unit dan personil yang diturunkan.
Sejak awal, Repol adalah yang paling getol menyorot kesiapan Damkar sejak beberapa tahun ke belakang. Menurut dia, jumlah armada harus mampu meng-cover seluruh wilayah Kabupaten Kampar dalam menghadapi berbagai macam ancaman kebakaran yang tentu saja tidak terduga.
Selain itu, menurut dia sumber daya manusia personil Damkar juga harus terus ditingkatkan agar semakin cekatan dalam melindungi masyarakat beserta harta bendanya dari amukan si jago merah yang bisa terjadi kapan dan di mana saja.
Menurut Repol, penyempurnaan sumber daya personil dan armada Damkar adalah hal yang sangat urgen sebab ini pada akhirnya menyangkut keselamatan jiwa dan harta benda masyarakat Kampar.
Pemda Kampar sendiri pada 2020 lalu membeli 3 unit mobil Damkar yang dilelang melalui anggaran di Bagian Umum Setda Kampar. Beberapa waktu lalu kami sempat mendatangi tempat parkir ketiga unit Damkar yang baru ini. Kami lalu menanyakan perihal unit yang baru tersebut kepada personil yang ada di sana.
"Yang itu bang, unit yang baru. Itu satu, itu satu dan yang itu satu. Yang kecil-kecil itu," ujar personil yang kami temui sambil menunjuk ke arah 3 unit mobil Damkar yang baru.
Menurut penjelasan petugas yang kami temui itu, 4 unit armada Damkar lainnya sedang dalam kondisi rusak. Sehingga tidak bisa diturunkan guna melakukan pemadaman. Masih menurut dia biaya perbaikan unit yang rusak sangatlah mahal.
"Biaya perbaikan mahal. Daripada memperbaiki lebih baik beli baru," beber dia.
(Dani)
Berita Lainnya
Bayi Lahir Kepala Putus di Puskesmas Gajah Mada Tembilahan Alami Hidrosefalus
Gaji Tak Dibayar, Anak Istri Butuh Makan Pak! Pekerja Proyek Bangunan RSUD Tembilahan Mogok Kerja
Objek Wisata Tepi Laut Kurangi Sektor Pengangguran Provinsi Kepri
Roti Bakar Gembung Mak Ngah, Kue Legendaris di Tembilahan
Riau Reborn Tahun 2021 'Pantai Solop Raih Ekowisata Terpopuler' Anugerah Pariwisata Riau
Wisata Alam Air Terjun Tembulun Rusa di Kabupaten Indragiri Hilir
RM Mak Icun Tetap Konsisten Dengan Rasa Lezat dan Selalu Menjadi Primadona Warga Tembilahan
Yuk Mampir di Tongkrongan Baru Tong Tji Poci Set Terang Bulan Tembilahan
Wisata Kampar, Yuk Nikmati Liburan Bersama Keluarga di Desa Pulau Palas
Riau Reborn 'Pantai Solop Raih Ekowisata Terpopuler' Anugerah Pariwisata Riau 2021
ASN Gugat Kapus dan Kadis Kesehatan Terkait Mutasi Tempat Tugas
Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Riau Harus Bersatu Hadapi Covid-19