Isu Munaslub Partai Golkar Merembet ke Daerah, Syamsuar 'Digoyang' dari Kursi Ketua DPD Riau

BUALBUAL.com - Isu musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar 'menggoyang' posisi Airlangga Hartarto dari Ketua Umum. Isu itu semakin menguat, lantaran Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia itu dipanggil Kejaksaan Agung sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi ekspor minyak sawit mentah (CPO) periode 2021-2022 beserta turunannya.
Isu Munaslub di tubuh partai berlambang Pohon Beringin itu disinyalir merembet ke daerah, terutama di Provinsi Riau. Beberapa kubu di Partai Golkar saat ini 'menggoyang' posisi Ketua Golkar Riau Syamsuar.
Seperti dari kubu Mantan Gubernur Riau Rusli Zainal yang diketahui masih memiliki ikatan kuat dengan DPP Golkar. Kuat dugaan, posisi Syamsuar 'digoyang' lantaran posisi nomor urut istrinya Septina Primawati yang diproyeksikan tidak pada nomor urut satu pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024 mendatang.
Sedangkan posisi nomor urut satu, informasi yang diterima, adalah istri dari Bupati Indragiri Hilir Muhammad Wardan. Ketegangan antara kubu Rusli Zainal dengan Syamsuar ini menurut informasi tersebut sudah terjadi sejak beberapa waktu terakhir.
Ditambah lagi sejumlah orang-orang lama RZ sapaan akrabnya Rusli Zainal tidak masuk dalam 'kabinet' Syamsuar. Selain itu, ada juga riak dari kubu Mantan Gubernur Riau Annas Maamun. Bahkan sejumlah pengurus di DPD II Golkar Kabupaten dan Kota sudah sempat dihubungi untuk menyampaikan mosi tidak percaya tersebut.
Diketahui, keluarga Annas Maamun yang dikenal kental dengan Golkar kini memilih untuk pindah gerbong ke Partai Demokrat. Kondisi ini disebabkan tidak sejalannya Annas Maamun dengan Syamsuar.
Bahkan dari informasi yang didapat dari sumber tepercaya, mosi tidak percaya saat ini sudah disampaikan ke DPP. Mosi tidak percaya itu disampaikan oleh tujuh pengurus DPD Golkar Kabupaten dan Kota.
"Sudah disampaikan ke DPP mosi tidak percayanya, ini hanya menunggu penetapan Daftar Caleg Tetap (DCT), begitu sudah ditetapkan maka akan langsung dieksekusi," kata sumber tersebut, Rabu (26/07/2023).
Sumber itu menambahkan, jabatan Syamsuar sebagai Gubernur juga tidak lama lagi. Sesuai 'tradisi' di Golkar, yang akan menjadi ketua adalah yang memiliki jabatan atau selalu dekat dengan kekuasaan.
Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Golkar Riau Ikhsan saat dikonfirmasi wartawan menegaskan tidak ada perpecahan di Golkar. Ia menyebut, sampai kini semua kader di Riau tetap solid.
"Ngak ada itu. Golkar tetap solid kok, siapa yang buat isu itu?" ucap Ikhsan kepada wartawan.
Ia juga menegaskan, isu tersebut juga sempat muncul sebelumnya, tapi hanya isu semata tidak ada benarnya. "Ngak benar itu. Kemarin aja kita baru rapat partai," kata dia.
Disinggung soal kubu Rusli Zainal yang ingin mengambil alih Partai Golkar lantaran persoalan bakal caleg dan merasa dizalimi, Ikhsan menanggapi santai. Menurutnya itu tidak benar.
"Dari dulu macam begitu aja, kan sekarang masih belum bernomor urut," kata Ikhsan.
Berita Lainnya
Nawaitu Dukung Hilirisasi Sektor Perikanan, M Nasir: Kami Akan Bangun Pabrik Pengolahan Ikan Terbesar di Pesisir Inhil
Lakukan Rakor, AMPG Riau Siap Menangkan Partai Golkar pada Pemilu, Pilpres dan Pilkada 2024
Berpotensi Dikomersil, Abdul Wahil Minta Klaster Pendidikan Tidak Masuk RUU Ciptaker
Ditanya Soal Indikator Mewujudjan Riau Emas, Jawaban Paslon Nawaitu Terkesan Ambigu
Sosok Iwan Kusmawan Layak Diusung pada Pilwako Tanjungpinang
Ribuan Jamaah Menangis Terharu Mendengar Kisah Masa Kecil Cagubri Abdul Wahid
Erisman Yahya Resmi Dilantik Jadi Pj Bupati Inhil, Begini Pesan Pj Gubri SF Hariyanto
Ketua BALADIKA Riau, Kecewa Sikap Pengurus DPD Partai Golkar Yang Masih Memasang Spanduk Hut Golkar Di Depan Kantor DPRD
UAS Sebut Akan Berjuang Sampai Tetes Darah Terakhir Untuk Kemenangan Bermarwah
Cawagub Kepri Nomor Urut 02 Jalin Silaturahmi dengan Relawan INSANI
Program M Nasir - M Wardan, Disambut Warga Pinggir
Gelar Media Gàhering bersama Insan Pers di Duri