Fatiah Dari Menyanyi Hingga Menjadi Petinju Muda Terbaik Se Kepri
Kalapas Kelas II A Tanjungpinang Berkomitmen Cegah Narkoba
Sekda Natuna Pimpin Rapat Bahas Pengunaan APBD 2025
Aroma Judi Berkedok Gelper Kembali Warnai Suka Berenang
Pantun Ikan Selanggat Ikan Tenggiri Calon Bupati Inhil Ferryandi Sedang Trending di Media Sosial

BUALBUAL.com - Belum satu hari usai mendaftarkan diri sebagai calon bupati dan wakil bupati, media sosial diramaikan dengan pantun yang diciptakan oleh Ferryandi, calon bupati Indragiri Hilir (Inhil). Pantun-pantun ini telah menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial, menjadikannya trending dan menarik perhatian publik.
Pantun-pantun Calon Bupati Inhil Ferryandi ini dikenal dengan keunikan dan kreativitasnya yang mencerminkan karakter calon bupati dan wakil bupati tersebut.
Setiap pantun bukan hanya berisi pesan politik, tetapi juga mengandung nilai-nilai budaya lokal yang kental. Hal ini tentunya berfungsi untuk memperkenalkan Ferryandi secara lebih personal kepada masyarakat Inhil dan sekitarnya.
Pada kesempatan sebelum berangkat dari kantor DPC PKB Inhil Calon bupati dan wakil bupati Inhil sempat menyampaikan pidato politiknya kepada pendudung, Ferryandi menyapa dengan salam pembukaan dengan berpantun "Ikan Selanggat Ikan Tenggiri, Mari di asak dalam Kuali, Jangan lupa Ferry dan Dani Orangnya Ganteng Sekali" Pantun ini mendapat sambutan hangat dari para pendukung dan simpatisan pendukung.
Apa yang membuat pantun-pantun ini begitu viral? Pertama, gaya penyampaian yang segar dan mudah diingat. Pantun sebagai bentuk puisi yang diindentik dengan melayu di riau sering kali mampu menyampaikan pesan dengan cara yang lebih menarik dan menyentuh. Kedua, kemampuan Ferryandi dalam merangkai kata dengan cerdas dan humoris mampu menarik perhatian berbagai kalangan.
Selain itu, pantun-pantun ini juga sering dibagikan dengan komentar dan reaksi dari pengguna media sosial, yang turut memperkuat jangkauan dan dampak dari konten tersebut.
Dalam dunia politik, kreativitas dalam berkomunikasi sangat penting untuk membangun kedekatan dengan pemilih. Ferryandi tampaknya memanfaatkan media sosial dengan sangat efektif untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Dengan fenomena pantun ini, ia tidak hanya berusaha menarik simpati pemilih, tetapi juga memperkuat citra dirinya sebagai calon yang dekat dengan budaya dan tradisi lokal.
Secara keseluruhan, fenomena pantun Ferryandi menunjukkan bagaimana elemen budaya dapat berperan penting dalam kampanye politik. Ini juga mencerminkan perubahan dalam cara politikus berkomunikasi di era digital, di mana kreativitas dan keberanian dalam berinovasi dapat menjadi kunci untuk menarik perhatian dan membangun hubungan dengan publik.
Berita Lainnya
Jelang Pilkada 2024, Bang H. Ferry Silahturrahmi Ke DPD PKS Inhil
Kader Simpatisan, Pengurus dan Anggota DPRD Dari PPP Menangkan Ansar-Marlin
Saiful Ardi Ucapkan Tahniah Pada Pengurus PAN Kecamatan Bahtin Solapan
Bang Dani Disambut Alunan Kompang di Desa Pungkat
OSO Kecewa, KPU Terima Putusan Bawaslu Soal Caleg DPD Harus Mundur dari Partai Politik
Abdul Wahid: Modal Besar Manajerial Partai Adalah Kekuatan Kader dan Ketokohan
Bertekad Menangkan Cabup Kasmarni di Bukit Batu. Relawan Sergu Satukan Hati Dukung Penuh Paslon KBS
Bawaslu Bengkalis Terima Laporan Warga Terkait Dugaan Politik Uang Bermodus Pupuk Subsidi
Rocky Gerung Dukung Bupati Meranti, Dia 'Robinhood' Banyak kepala Daerah di Indonesia yang Terwakili
Setelah PKB dan Demokrat, Edy Natar Nasution Daftar ke PDIP
Paslon Nomor 3, Rezita-Suhardi Gelar Maulid Nabi dan Doa Bersama dengan Tim Relawan
P4TEN Kampanye Dialogis di Tanjung Rhu; Edy Nasution: Kami Menawarkan Diri Karena Punya Kapasitas dan Konsep Pembangunan yang Jelas