Refleksi 60 Tahun Indragiri Hilir: Menuju INHIL HEBAT

BUALBUAL.com - Pada tanggal 14 Juni 2025, Kabupaten Indragiri Hilir genap berusia 60 tahun. Kabupaten yang dikenal dengan julukan Negeri Hamparan Kelapa Dunia dan Negeri Seribu Parit ini resmi berdiri pada 16 Juni 1965.
Di bawah kepemimpinan Bupati H. Herman, S.E., M.T. dan Wakil Bupati Hj. Yuliantini, S.Sos., M.Si., dengan mengusung slogan INHIL HEBAT, semangat pembenahan dan pembaruan mulai terlihat, meskipun dalam 100 hari kerja belum tampak perubahan yang signifikan. Namun demikian, arah gerak menuju Indragiri Hilir yang lebih baik sedang dijalankan.
Kabupaten Indragiri Hilir merupakan wilayah terluas di Provinsi Riau, dengan cakupan:
Luas wilayah: 13.136 km²
20 kecamatan
39 kelurahan
197 desa
Total penduduk: 705.041 jiwa
Tantangan yang Dihadapi
1. Pendapatan Daerah
Fakta yang sulit disangkal: Indragiri Hilir berada di posisi terendah dalam hal pendapatan daerah, yakni hanya sekitar Rp 2,05 triliun. Ini menjadi tantangan besar dalam menjawab kebutuhan pembangunan di wilayah yang begitu luas dan kompleks.
2. Pendidikan dan Kualitas SDM
Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi mutlak. Regenerasi masa depan adalah bukti nyata warisan dari daerah yang berhasil mempersiapkan SDM kompeten dan berdaya saing. Tanpa SDM unggul, sulit membayangkan Indragiri Hilir mampu mengejar ketertinggalan.
3. Komoditas Kelapa dan Persaingan
Sebagai penghasil kelapa terbesar di Indonesia dengan produksi hingga 6 juta butir per hari, nasib petani kelapa masih belum sepenuhnya sejahtera. Ketimpangan ekonomi dan harga kelapa yang fluktuatif terus menjadi momok.
Pemerintah daerah harus mampu mengambil langkah tegas, tidak hanya menyuarakan persoalan harga hingga ke pusat, tetapi juga membangun ekosistem usaha yang sehat dan adil. Munculnya kompetitor baru di sektor industri kelapa bisa menjadi solusi menjaga stabilitas harga dan menumbuhkan daya saing.
4. Ekonomi dan Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur adalah kunci memperlancar perputaran ekonomi. Hingga kini, banyak wilayah di Indragiri Hilir yang masih terisolasi dengan akses jalan yang minim. Akibatnya, harga kebutuhan pokok melambung dan distribusi ekonomi tidak merata.
Pemerintah harus menyentuh titik-titik rawan dan mengatasinya sebagai bukti komitmen memperjuangkan kesejahteraan rakyat dan mendorong kemandirian ekonomi.
5. Pemekaran Daerah
Pertanyaan besar yang masih menggantung: Apakah pemekaran daerah masih menjadi sekadar wacana?
Dengan wilayah yang begitu luas, sudah saatnya wacana ini dijadikan kebijakan konkret. Pemekaran wilayah, seperti pembentukan Indragiri Hilir Selatan, adalah jalan strategis untuk mempercepat pelayanan, pembangunan, dan pemerataan kesejahteraan.
Ini momentum emas. Perlu sinergi nyata antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat agar cita-cita tersebut menjadi kenyataan.
Syarif Hidayatullah, S.I.Kom
Ketua Bidang Advokasi Sosial dan HAM
PB HIPPMIH (Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indragiri Hilir)
Founder CYI.IDN
Berita Lainnya
Karmila Sari Peduli Kemajuan Seni Budaya dan Siap Dukung Komunitas Tepak Sirih
Budaya Gotong Royong Masih Tetap Terjaga oleh Masyarakat Dusun Suka Damai Rohil
Buka Bantuan untuk Ongkos Penyembuhan Suaminya, Istri Indra Bekti Panen Kritik, Bandingkan dengan Denada yang Ikhlas Jual Aset
Ketua PWOIN Pimpin Langsung Rapat Kerja Triwulan di Kabupaten Mesuji
Lembaga Tepak Sirih Gandeng DKD Rohil Gelar Workshop Tari Tradisional
Mengenal Selembayung Bangunan Adat Khas Melayu, Warisan Budaya Tak Benda Riau
25 Agustus Mendatang, Pengurus BRCN TPTM Dilantik dan Adakan Lomba Kacau Dodol
Paguyuban Batin Penyimbang Desa Sumber Agung Pesisir Barat Terima bantuan Kearifan Lokal Dari Kemensos
Perlombaan Sampan Layar Tradisi Penawar Rindu Warga Melayu Pesisir Indonesia Singapura dan Malaysia
Tempo Doeloe, Orang ke Mekkah Berangkat dari Pelabuhan Tanjung Balai di Sebut Bom
Keadaan Indra Bekti Masih Drop, Sang Istri Meminta Bantuan Donasi, Pendarahan di Pembuluh Darah Masih Mengalir
Kesenian Qosidah Burdah di Indonesia, dari Kitab Syair Kuno Arab Kitab Al Bushiri