Tagaraja: Kelurahan Tua di Ujung Negeri, Jejak Sejarah dan Budaya di Pesisir Kateman

BUALBUAL.com - Di ujung barat Kabupaten Indragiri Hilir, berdirilah sebuah kelurahan yang menyimpan jejak sejarah panjang di pesisir timur Sumatera: Tagaraja, yang kini menjadi bagian dari Kecamatan Kateman. Terletak di Pulau Burung, wilayah ini dulunya merupakan perkampungan strategis bagi perdagangan, pelayaran, dan interaksi budaya lintas daerah.
Awal Mula Tagaraja: Dari Kampung ke Kelurahan
Menurut cerita para tokoh masyarakat, nama Tagaraja berasal dari dua suku kata, yakni “Taga” dan “Raja”. Dalam bahasa daerah, “Taga” berarti tempat atau wilayah, sedangkan “Raja” merujuk pada pemimpin atau orang besar. Konon, dulunya daerah ini merupakan tempat persinggahan raja atau bangsawan dari kerajaan-kerajaan Melayu di pesisir timur, yang melakukan pelayaran dagang dari daerah Riau daratan ke daerah pesisir Kalimantan.
Pada awal abad ke-20, Tagaraja berkembang sebagai kampung nelayan yang ramai. Aktivitas masyarakat didominasi oleh penangkapan ikan, perkebunan kelapa, dan perdagangan hasil bumi. Letaknya yang strategis di jalur perairan Sungai Kateman menjadikan Tagaraja tumbuh menjadi pusat ekonomi kecil di kawasan pesisir.
Peran Strategis di Masa Kolonial
Catatan tidak resmi menyebutkan bahwa kawasan Kateman, termasuk Tagaraja, pernah menjadi titik transit penting di masa kolonial Belanda. Pemerintah kolonial sempat menempatkan pengawas perdagangan di pelabuhan-pelabuhan kecil, termasuk di sekitar Tagaraja, untuk mengontrol ekspor kopra dan hasil kebun masyarakat lokal.
Tagaraja juga menjadi tempat bermukimnya berbagai etnis seperti Melayu, Banjar, Bugis, dan Tionghoa. Perpaduan budaya ini membentuk karakter masyarakatnya yang terbuka dan toleran. Hingga kini, tradisi-tradisi lokal seperti tepung tawar, gotong royong, serta kegiatan adat masih lestari.
Ditetapkan Sebagai Kelurahan
Seiring perkembangan zaman dan peningkatan jumlah penduduk, status Tagaraja berubah dari desa menjadi kelurahan. Perubahan ini diresmikan pada era 1980-an saat pemekaran administratif dilakukan di Kabupaten Indragiri Hilir. Dengan status baru ini, Tagaraja semakin maju dalam pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik.
Kini, Kelurahan Tagaraja tidak hanya dikenal sebagai wilayah tua yang sarat sejarah, tetapi juga sebagai pusat aktivitas ekonomi dan sosial di Kecamatan Kateman. Berbagai fasilitas seperti pelabuhan rakyat, sekolah, dan rumah ibadah menjadi bukti perkembangan yang terus berjalan.
Potensi dan Harapan ke Depan
Dengan sumber daya manusia yang ulet serta kekayaan alam yang masih melimpah, Tagaraja memiliki potensi besar untuk terus tumbuh. Pemerintah daerah dan masyarakat setempat kini giat mendorong pengembangan ekonomi berbasis maritim, pertanian berkelanjutan, serta pelestarian budaya lokal.
Wajah modern Tagaraja boleh berubah, tapi denyut sejarahnya tetap hidup dalam ingatan kolektif warganya. Di antara suara ombak dan pelabuhan yang sibuk, Tagaraja tetap menjadi saksi bisu perjalanan panjang negeri kecil yang pernah menjadi tempat para raja berlabuh.
Sumber:
Cerita lisan masyarakat Kelurahan Tagaraja yang dihimpun dari beberapa tokoh lokal.
Arsip Pemerintah Kecamatan Kateman, Bagian Pemerintahan & Administrasi (2022).
Data BPS Kabupaten Indragiri Hilir dan Peta Wilayah Kelurahan Tagaraja, 2023.
Dokumentasi sejarah lisan masyarakat Melayu Pesisir Kateman.
Berita Lainnya
Cerita Rakyat Riau Penghulu Tiga Lorong, Kakak Adik Baik Hati dan Pandai Ilmu Bela Diri
Kamu Orang Melayu? Inilah Sejarah Awal Mula Terpisahnya Orang Melayu Menjadi 4 Negeri!!!
Sungai Siak, Dulu Bernama Sungai Jantan: Inilah Asal-usul dan Perannya
Sejarah Bagansiapiapi: Kota Kecil di Riau yang Pernah Menggetarkan Dunia
SAGO from MANDA Catatan Kejayaan dan Kegemilangan Perdagangan Sagu dari Mandah Abad ke-19
Mengenal 4 Sahabat Hang Tuah: Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir, dan Hang Lekiu
Asal Usul Desa Air Tawar, Pusat Kehidupan Pesisir Sejak Zaman Dahulu
Singapura Pernah Menjadi Bagian dari Kerajaan Sriwijaya, Sebuah Negara kecil Kini Menjadi Negara Paling Maju di Asia
Satu-satunya Negara Miliki Nama dengan satu suku kata Yaitu Chad, Menjadi Negara paling lapar di Dunia
Padahal Jaraknya Lebih Dekat dengan Indonesia, Kepulauan ini ikut Wilayah Negara India, Berikut Penjelasannya
Asal Usul Nama 'Sapat' Indragiri Hilir Riau
Menelusuri Sejarah Desa Sungai Simbar, Kateman: Dari Kawasan Rawa ke Wilayah Berpenghuni