PILIHAN
Orator Aksi Bela Tauhid Minta Wiranto Taubat
Bualbual.com, Anggota Dewan Pembina Front Pembela Islam(FPI) Muchsin Alatas meminta menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto agar segera taubat. Muhsin menganggap hal itu perlu dilakukan karena Wiranto dinilainya anti terhadap kalimat tauhid.
Muchsin mengutarakan hal tersebut melalui pengeras suara di mobil komando saat aksi Bela Tauhid di Patung Kuda Arjuna, Jakarta, Jumat (2/11).
"Pak Wiranto. Anda seorang muslim. Anda sudah tua. Anda sudah gaek. Lebih baik taubat," kata Muchsin.
Muchsin lantas menyinggung Wiranto yang meminta kepada pihak anti Pancasila agar meninggalkan Indonesia. Muchsin merasa pernyataan itu ditujukan kepada massa aksi bela tauhid yang memprotes pembakaran bendeera tauhid oleh Banser di Garut.
"Kita disuruh pergi ke luar Indonesia. katanya kita anti-Pancasila," Ucap Muchsin.
Muchsin menilai justru Wiranto yang anti Pancasila. Dia menjelaskan bahwa Pancasila mengandung kalimat Ketuhanan Yang Maha Esa, yakni pada sila pertama.
Karenanya, Wiranto sama dengan anti Pancasila jika anti terhadap kalimat tauhid.
"Justru sebetulnya Pak Wiranto yang anti Pancasila. Karena pancasila adalah Indonesia merdeka yg berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Kalau anda anti terhadap kalimat tauhid, Maka cari tempat lain selain bumi Allah," kata Muchsin
Tidak ketinggalan, Muchsin juga menyinggung Wiranto yang merupakan mantan prajurit TNI. Muchsin mengatakan bahwa setiap anggota TNI berpegang teguh kepada Sapta Marga yang mana memuat Ketuhanan Yang Maha Esa.
Oleh karena itu, Muchsin menilai Wiranto telah mengabaikan Sapta Marga.
"Anda adalah purnawirawan TNI. Masih memegang sapta marga. Salah satu sapta marga adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Berarti kalah anda anti kalimat tauhid sama saja berkhianat, " Ucap Muchsin.
Sebelumnya Wiranto mengatakan Aksi Bela Tauhid hari ini sebagai gerakan yang sia-sia. Wiranto menganggap permasalahan yang berawal dari pembakaran bendera bertuliskan Tauhid ini sudah selesai.
Pelaku, kata Wiranto, sudah meminta maaf. Organisasi induknya yakni Banser juga sudah meminta maaf dan menyesalkan aksi itu. Tak hanya itu, permasalahan ini juga sudah diproses hukum.
"Apakah perlu lagi? Mubazir dengan apa perlu sama, bahasanya sama. Memang kita harapkan ya sayang sekali, berpanas-panasan untuk melakukan suatu tuntutan yang sudah dilakukan," kata Wiranto di Kompleks Istana Bogor hari ini.
Saat ini Wiranto juga tengah menerima langsung beberapa orang perwakilan massa Aksi Bela Tauhid Jilid II yang sejak siang menggelar demo di sekitar Jalan Medan Merdeka, Jakarta.
Dalam pertemuan itu, Wiranto turut didampingi Sekretaris Menko Polhukam Mayjen Agus Surya Bakti serta Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto yang turut hadir di Kantor Kemenko Polhukam.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, tampak 11 orang perwakilan aksi memasuki kantor Kemenko Polhukam sekitar pukul 14.50 WIB.
Dari beberapa perwakilan massa aksi itu, tampak Ketua PA 212 Slamet Maarif, Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththat, Eggi Sudjana, Hanif Alatas dan Asep Syarifuddin.
Perwakilan itu terlihat menggunakan pakaian muslim serba putih dan beberapa terlihat mengenakan ikat kepala bertuliskan kalimat tauhid berwarna hitam.
Editor. : BBC
Sumber : CNNindonesia.com
Berita Lainnya
Berikut Jumlah Rumah Warga Kotabaru Keritang yang Dilalap Sijago Merah
Mahasiswa UIN SUSKA RIAU Ajukan Surat Minta Bantuan 2.000 Masker ke UPT-LK
Kadisperindag Inhil: SRG akan Dilaksanakan Tahun Ini Setelah Dapat Persetujuan Kemendagri
Rusli Effendi 30 Tahun Pernah Jadi Guru, dan Terpilih Nantinya Siap Tingkatkan Gaji Guru Honor Setara UMR
Babinsa Koramil 03 Tempuling Goro Perbaiki Jembatan di Desa Harapan Tani
Secara Langsung APDESI Inhil Periode 2017-2022 Di Kukuhkan Oleh Bupati HM. Wardan
Mer-C: KPU Tak Serius Tanggapi Kematian Petugas KPPS
Titik Api di Daerah Riau Meningkat Drastis
Kasus Pungli, Mantan Lurah Sidomulyo Barat Pekanbaru Dijebloskan ke Rutan
PDIP sebut Ahok makin dijauhi rakyat karena bertikai dengan Risma
Pakai Baju Gambar Palu Arit, Siswi SMP di Ujung Batu Kabupaten Rohul Dibawa ke Kantor Polisi
Polisi Intimidasi dan Pukuli Jurnalis Saat Liput Aksi Mahasiswa di DPR