PILIHAN
25 Kontainer Kelapa Asal Indonesia di Pulangkan Thailand "Gara-gara Kelapa Sudah Bertunas"
BUALBUAL.com - Palembang - Sebanyak 25 kontainer kelapa ekspor asal Sumatera Selatan ditolak Thailand. Eksportir menyebut kelapa ditolak karena ada tunas dan sudah tidak sesuai kriteria.
"Kelapa kita dipulangkan sama Thailand karena tidak boleh ada tunas. Itu aturan dari Thailand dan ada regulasi baru dari negara tersebut," ujar Direkrur PT Sentral Agro Indonesia sebagai eksportir kelapa, Rajief Nasir ketika ditemui di Bea Cukai Palembang, Selasa (19/11/2019).
Dikatakan Nasir, sebelum kelapa-kelapa diekspor pihaknya mengaku sudah lebih dahulu melakukan sortir. Tetapi saat itu, tunas 1-2 cm tidak jadi masalah masuk ke Thailand.
"Kami selalu cek satu-satu, semua kami sortir sebelum berangkat dan ini tunas kecil saja dikembalikan. Biasa tunas 1-2 cm tidak masalah dan tidak ada ditolak," katanya.
Dari pantauan detikcom, terlihat kelapa yang dikembalikan memang mayoritas sudah memiliki tunas. Namun tunas itu disebut tumbuh karena sudah lebih dari 2 bulan dari proses panen.
"Kami ini kirim barang kan hidup, segar. Kalau barang hidup pasti itu ada tunas, tunas itu juga sudah kita sortir hanya 1 persen biasanya. Ini yang dikembalikan semua ada 25 kontainer," katanya lagi.
Diakui Nasir, dia sudah sering mengirim kelapa ke beberapa negara seperti Tiongkok dan Thailand. Namun baru kali ini ada penolakan dalam jumlah besar.
"Satu kontainer itu sekitar Rp 100 juta dan kami akan koordinasi sama pabrik Thailand untuk garansinya seperti apa. Yang jelas kerugian Rp 100 juta setiap kontainer," katanya.
Untuk mengurangi kerugian, kelapa itu rencananya akan diolah lagi menjadi produk yang memiliki nilai jual. Apakah menjadi arang atau produk kemasan dari turunan kelapa.
"Prosesnya panjang, ini sudah 2 bulanan kurang lebih. Tapi saat di Thailand tidak seperti ini, tunas kecil dan pulang lagi ke sini tunas sudah panjang," tegas Nasir.
Sumber: detik.com
Berita Lainnya
Serahkan Bantuan Ternak, Bupati Kampar: Manfaatkan untuk Kesejahteraan Masyaraka
Yakin Menang..!!! Begini Jadwal Kegiatan Kampanye Paslon AYO di Kab Rohil
PT Bahana Krida Nusantara Terancam Blacklist "Jembatan Kaki Seribu Rp23 M tak Selesai"
Tertangkap Tangan Oknum Tenaga Honorer Dishub Siak Lakukan Pungli
Sebagai Anak Petani Kelapa Khairul Menolak dan mempertayakan Pemda Atas Izin Berdirinya 27 Perusahan Kelapa Sawit (PKS) di Kab Inhil
Makna Tagline "Riau Hijau dan Bermartabat" di Logo HUT Ke-62 Riau
Sempat di katakan mengeluarkan bau gas,Tim Geologi Pt Chevron dengan Dinas ESDM Provinsi lakukan penditeksian Sumur Bor di Mesjid Nurul Hikmah Di Sialang Rimbun
Wabup SU Bawa Peneliti Kedokteran Tinjau RSUD PH, Upaya Tingkatkan Pelayanan Kesehatan
Kapal Penyelundup Bawang Merah dari Malaysia Ditangkap Lanal Dumai Riau
DPD AJO Indonesia Sumbar Beri Pelatihan Jurnalistik
Termasuk Kepala Daerah, 5.700 Unit Kendaraan Milik Pemerintah di Riau Belum Bayar Pajak
Otak Penipuan Jemaah Haji Filipina Ternyata Warga Malaysia