PILIHAN
Tertidur Saat Rapat, Pejabat Korut Dieksekusi Mati

BualBual.com - Jakarta, Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, dilaporkan mengeksekusi dua pejabat senior. Media milik Korea Selatan (Korsel) mengatakan pembunuhan ini adalah "teror baru pemerintah" setelah pembelotan seorang diplomat Korut belum lama ini.
Seperti dilansir Telegraph yang mengutip dari JoongAng Ilbo, Senin (30/8/2016) salah seorang yang dieksekusi itu diidentifikasi sebagai Ri Yong-jin, seorang pejabat di Kementerian Pendidikan. Kabarnya, Yong-jin dihukum mati karena ia tertidur dalam sebuah pertemuan yang dihadiri Jong-un.
"Ia membuat Kim Jong-un murka setelah tertidur dalam pertemuan yang dipimpin penguasa Korut itu," tulis JoongAng Ilbo.
"Ri Yong-jin ditangkap di tempat dan secara diinterogasi intensif oleh Kementerian Keamanan Negara. Ia dieksekusi setelah ditemukannya tuduhan lain selama penyelidikan, seperti korupsi," sebut laporan tersebut.
Pejabat kedua diidentifikasi sebagai Hwang Min, mantan Menteri Pertanian Korut. Ia dieksekusi dengan alasan usulan kebijakannya dinilai sebagai pembangkangan terhadap kepemimpinan Kim Jong-un.
Rincian kebijakan tersebut tidak dijelaskan. Hwang Min lengser dari jabatan menteri pada akhir Juni lalu, tepatnya dalam pertemuan parlemen. Ia lantas digantikan oleh Ko In Ho.
Proses eksekusi dilaporkan terjadi dengan menggunakan senjata anti-pesawat di sebuah akademi militer di Pyongyang. Senjata jenis ini pernah dipakai sebelumnya, yakni pada April 2015 di mana satelit berhasil menangkap sebuah eksekusi di area pelatihan militer di luar Pyongyang.
Ada pula laporan yang menyebutkan bahwa klan Kim yang memerintah Korut dengan tangan besi sejak 1945 menggunakan senjata penyembur api dan mortir dalam proses eksekusi. Meski demikian, sulit untuk mengkonfirmasi klaim tersebut.
Menurut JoongAng Ilbo, eksekusi terbaru erat kaitannya dengan pembelotan Thae Yong-ho, Wakil Duta Besar Korut di London. Tindakan Yong-ho disebut menimbulkan kerugian cukup serius karena menghidupkan kembali perbincangan terkait ketidakstabilan dan perpecahan di antara elite Korut.
Sebuah laporan menyebutkan, setidaknya tujuh diplomat Korut melarikan diri dari misi mereka sepanjang 2016. Termasuk di antaranya sekretaris ketiga di Kedubes Korut di Moskow, Rusia.
Sumber : Liputan6.com
Berita Lainnya
Peringatan Isra' Mi'raj di Kediaman Mantan Wabup Inhil, H. Rosman Malomo: Taushiyah Oleh Dua Caleg Partai Bulan Bintang
Syamsuar "Angkat Tangan" Atasi Persoalan Abrasi di Wilayah Pesisir Riau
Penyebab, 10 Persen Hubungan Kades dan BPD di Riau Tak Harmonis
Polsek Pujud Ciduk Pelaku Pencurian Kambing
KUKERTA UR di Desa Teluk Pambang Bersama Siswa/i SMPN 2 Bantan Tanam 1000
Mahasiswa UIN Suska Riau Demo Rektor, Sebut Pungutan UKT Kampus Ilegal
Rakor dan Evaluasi Program DMIJ Plus Terintegrasi, HM Wardan: Akhir Desember 2019 Bumdes Harus Terbentuk
Tips Dari Dokter Muda Indonesia 'Tirta' Agar Tak Tertular Corona Saat Harus Aktivitas di Luar
Penjual Kue di Bengkalis Temukan Paket Sabu Depan Kedai
Program 100 Hari Kerja, Bupati Inhil Hadiri Pembukaan Operasi Katarak Gratis Di RSUD Puri Husada
Kompetisi Foto #MomenMempesona
Karena Tertidur, ABK Kapal Penyelundup 1.200 Miras Dari Singapura Tertangkap