PILIHAN
Saat Mau Akad Nikah Hamukan Ortupun Timbul

Bualbual.com, Solo Mencintai dan ingin menikahi janda sudah menjadi tekad bulat bagi Aditya Bagus Febriantono. Bahkan, bagi warga Mojosongo, Solo itu apapun rintangan akan dihadapi termasuk orangtuanya sendiri.
Ketika ada yang menikah, tentu hal biasa. Namun, ketika ijab kabul hampir terucap namun ada orangtua yang tidak restu dan memgamuk, tentu sudah tidak biasa lagi. Bahkan, di kegiatan ijab kabul Aditya ini polisi harus ikut turun tangan untuk melerai dan mencoba mendamaikan pihak-pihak yang berseteru.
Jumat (26/1/2018) Sekitar pukul 09.00 kedua mempelai telah bersiap melangsungkan akad nikah di salah satu resto di Solo. Penghulu dan wali pihak mempelai perempuan duduk melingkari meja. Sekitar 50 tamu undangan menjadi saksi janji suci tersebut.
Namun, belum sempat mengucapkan ijab kabul, kedua orang tua Aditya, yakni Sumarso dan Endang datang ke resto itu. Endang yang tidak setuju putranya menikahi Ratri langsung melontarkan sumpah serapah.
Dia tidak terima Aditya memperistri Ratri yang berstatus janda beranak dua. Sontak, teriakan Endang yang memenuhi ruangan membuat tamu undangan kaget. Suasana akad nikah yang tadinya tenang-tenang berubah menjadi tegang.
Bahkan, anggota Satuan Sabhara Polresta Surakarta dan Polsek Laweyan harus turun tangan. Upaya mediasi di lokasi akad nikah gagal dilakukan.
Kedua mempelai dan keluarga dibawa ke Mapolsek Laweyan untuk melanjutkan mediasi. Namun, Endang tetap ogah memberikan restu untuk pernikahan putranya. “Sampai saya meninggal pun, saya tetap tak setuju,” ucap Endang di Mapolsek Laweyan. Saking emosinya, Endang juga mencaci Ratri.
Proses mediasi pun gagal. Endang dan Sumarso memutuskan meninggalkan Mapolsek Laweyan. Lalu, apakah pernikahan Aditya dan Ratri dibatalkan? Ternyata tetap berlanjut.
Dengan disaksikan belasan anggota kepolisian dan keluarga mempelai perempuan, Aditya mengucap ijab kabul. Penghulunya adalah Haji Muhammad. “Saya terima nikahnya Ratri Listyorini bin Bejo Kustino dengan mas kawin tersebut (seperangkat alat salat dan uang tunai Rp1 juta) dibayar tunai,” ucap Aditya. Aditya-Ratri kemudian memperlihatkan buku nikah sekaligus tanda bahwa pasangan itu resmi sebagai suami istri. Wajah yang semula tegang berubah senyum bahagia.(rs/ves/bay)
Sumber: JPNN
Editor: Fopin A Sinaga
Berita Lainnya
Sabtu UIR: wisudakan 1.185 Mahasiwa/i dari Delapan fakultas dan Lima Jurusan Pasca Sarjana Ke 70 Tahun 2016
Kini! Giliran Alkohol yang Langka di Kota Pekanbaru, Setelah Masker dan Handsanitizer
Hadiri Tabliq Akbar Di Desa Sipungguk, Sekda Kampar ; Ambil makna dan Inti Sari Peristiwa Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW
Pjs Bupati Inhil Rudyanto Tinjau Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) T.A 2017/2018
Terungkap Alasan LAM Riau Akan Beri Gelar Datok Seri Ulamak Setia Negara Ke Ustad Abdul Somad
Menangkan Pilkada 2018, PDI Perjuangan Inhil Gelar Rakercabsus
5 Kandidat Kades Desa Igal Kec Mandah Siap Bertarung Siapa Saja Dia Baca disini
Tingkatkan Kedesiplinan, PNS Pemprov Kepri Rencanakan Absensi Pakai Scan Wajah
Kericuhan antara Massa Pendukung Paslon Pilkada di Inhil Dipukul Mundur Aparat
Kapolres Inhil Kunker Kamtibmas ke Kecamatan Batang Tuaka
Bupati Inhil, Dandim 0314/Inhil dan Kapolres Turun Langsung Melakukan Penyemprotan Disinfektan
Sepanjang 2018, PSDKP Tangani 14 Kasus Illegal Fishing