PILIHAN
TKN Jokowi: Spanduk 'Presiden Bersama PKI' Itu Melecehkan Kepala Negara

BUALBUAL.com, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf, Abdul Kadir Karding menilai Presiden Jokowi dilecehkan dan dihina lewat spanduk bertuliskan #JokowiBersamaPKI yang terpasang di kawasan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Spanduk ini melecehkan dan menghina serta menurunkan wibawa pemerintah dalam hal ini kepala negara," kata Karding di Posko Cemara, Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Karding menilai, pemasangan spanduk dengan tulisan seperti itu merupakan pelanggaran serius. Karenanya, dia meminta pihak kepolisian bergerak cepat.
"Polisi jangan hanya cabut itu tapi harus bertindak cepat pro aktif, untuk menyelidiki siapa, lalu apa, harus apa," ucapnya.
Bukan cuma polisi, Karding juga meminta Bawaslu turun tangan terkait pemasangan spanduk tersebut.
"Bawaslu saya kira harus ambil langkah-langkah untuk selidiki ini dan memberi sanksi sesuai peraturan-peraturan yang ada di Peraturan perundangan-undangan kita.
Ini tidak boleh terjadi terus-menerus spanduk provokatif, spanduk seperti ini," katanya menuturkan.
Selain terpasang di Kebon Kacang, spandung bertuliskan serupa juga sudah beredar luas di media sosial.
(Suara.com)
Berita Lainnya
Jangan Habis Manis Sepah Dibuang, Kapan Jokowi Besuk Romi?
Demokrat Dianggap Kebelet Jatah Menteri Jokowi "Usul Bubarkan Koalisi"
Update Corona di Indonesia 1 Mei: 800 Meninggal 10.551 Positif, 1.591 Sembuh
Aktivis Lingkungan Banyak Dikriminalisasi, WALHI Layangkan Somasi Kepada Presiden Jokowi
Pengamat Politik: Jokowi Leluasa Tunjuk Menteri Rangkap Jabatan Karena Oposisi Lemah
Pilpres: Prabowo Bukan Lagi Lawan Jokowi
PKB Belum Mau Desak Jokowi Jadikan Hari Santri Libur Nasional
Kasat Reskrim Inhu Tindak Tegas Penyelewengan Sembako dan Stok Sembako Selama Ramadhan
PPP Tetap Yakin Demokrat Dukung Jokowi
Menindaklanjuti Arahan Jokowi, Ini yang Dilakukan Syamsuar di Riau
Mengenal Wantimpres Presiden Jokowi, Habib Luthfi bin Yahya
Diskusi Kolaborasi Dewan Pers, SMSI dan Pemprov Bali: Media Digital Harus Bisa Adaptasi dengan Kemasan Baru