Pulau Jawa: Jokowi-Ma'ruf 49,32%, Prabowo-Sandi 42,71% 'Survei SMI'

"Hasil survei menunjukkan pasangan Jokowi-Ma'ruf di Pulau Jawa sebesar 49,32 persen, pasangan Prabowo-Sandi sebesar 42,71 persen. Sementara yang belum menentukan pilihan sebesar 7,97 persen," kata Wakil Direktur bidang riset Sabang-Merauke Institute, Syahganda Nainggolan, di Bakoel Koffee, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4).
Syahganda memaparkan alasan responden memilih Jokowi-Ma'ruf. Pada sektor kerja nyata, Jokowi mencapai angka 47,32 persen, merakyat sebesar 29,46 persen, sederhana dan jujur sebesar 16,07 persen, serta pembangunan infrastruktur sangat masif sebesar 7,14 persen.

Sedangkan alasan memilih Prabowo-Sandi adalah adanya keinginan masyarakat untuk perubahan sebesar 45,05 persen, tegas dan berwibawa sebesar 36,94 persen, kecewa karena kondisi ekonomi sebesar 13,51 persen, serta islami dan pilihan ulama sebesar 4,50 persen.
Survei dilakukan di Pulau Jawa, yakni di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, DI Yogyakarta dan Banten. Responden 600 orang dengan margin of error yang digunakan adalah 4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Teknik penarikan sampel menggunakan multistage random sampling, di mana stage pertama adalah daerah pemilihan (Dapil) di seluruh Pulau Jawa dan stage kedua adalah Kabupaten/Kota yang dipilih secara acak pada masing-masing dapil. Survei dilakukan secara tatap muka dengan bantuan kuesioner digital.
"Saya berhasil survei dibantu oleh Ayat Hidayat, ini seorang ahli statistik, 15 tahun di perusahaan survei tapi untuk marketing bisnis, dan dia alumni statis Unpad dan master bisnis dari ITB," tuturnya.
"Saya sebagai ahli metodologi, mungkin saya satu-satunya doktor di FISIP UI yang mengerti metodologi survei kuantitatif, karena saya doktornya riset," tutup Syahganda.

Sabang-Merauke Institute (sebelumnya Sabang Merauake Circle) adalah lembaga kajian kebijakan publik yang mengkaji berbagai isu dengan kepentingan dan agenda publik seperti pertanahan, perburuhan dan pemerataan pembangunan. Tujuan kajian tersebut adalah untuk memberikan masukan-masukan ke pemerintah dan masyarakat sipil (civil society).
Adapun pendiri lembaga ini, Syahganda, adalah seorang doktor lulusan FISIP UI yang pernah menggarap disertasi berjudul: “Analisa Pengaruh Jaminan Upah Layak, Jaminan Sosial dan Solidaritas Sosial Terhadap Kesejahteraan Buruh” pada 17 Januari 2015. Penelitiannya menggunakan metode kuantitatif yang dilakukan dengan metode survei terhadap 400 orang buruh.
Sumber: Kumparan.com
Berita Lainnya
Jokowi Banyak Membangun, NasDem: Bupati Madina Mundur karena Moral
Garap Karya Program PHR, 3 Wartawan Riau Juara Nasional AJP
Segini Jumlah Dana Awal Kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin
Pihak Jokowi Kerahkan 12 Dukun Datangkan Hujan, Ki Gendeng: 4 November Acara Ulama, Dukun Sakti Pun Tak Mempan
Yusril Ihza Mahendra, Kritisi Ucapan Presiden Jokowi, Politik dan Agama Harus Dipisahkan
Sore Ini Gubernur Syamsuar Pimpin Rapat Persiapan Kedatangan Presiden Jokowi ke Riau
Kejari Inhu Serahkan SKP2 Berdasarkan Keadilan Restoratif (Restorative Justice)
Presiden Jokowi Singgung 'Kompor', TKN Ungkit Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet
Cek Nama Kamu Terdaftar Sebagai Penerima BLT Karyawan Swasta Rp 600 Ribu Per Bulan?
Sandi Tanggapi Santai Sahabatnya Jadi Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf
Siap-siap! Tahun Ini KemenpanRB Buka Lowongan 189.000 Pegawai untuk Pemda
Yusril Gabung ke Jokowi, Sandiaga Syukuri Masih ada Dukungan dari akar rumput PBB