PILIHAN
Pembagian Sertifikat Tanah Oleh Jokowi 'KPA Cium Aroma Politik'

BUALBUAL.com, Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mengindikasi adanya aroma politik jelang Pilpres 2019 dalam pembagian sertifikasi tanah oleh pemerintah. Hal itu dilontarkan menanggapi pembagian 6 ribu sertifikat tanah kepada warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2019) lalu oleh Presiden Joko Widodo.
"Kami tidak mau berasumsi ke arah politiknya. Tapi kalau dilihat dari sisi itu, ya, pasti ada lah politiknya," ujar Kepala Departemen Kampanye dan Manajemen Pengetahuan KPA, Benni Wijaya di D'Hotel Setiabudi, Jakarta, Ahad (20/1/2019).
Dalam hal itu, Benni menilai pemerintah lebih memilih membagikan sertifikasi tanah daripada menyelesaikan konflik agraria terlebih dahulu. Terlebih pembagian sertifikasi dilakukan bukan pada tanah yang berkonflik sebagaimana biasanya.
"Kalau lihat dari indikasinya secara garis besar, banyak juga yang apresiasi sertifikasi. Dalam indikasi ini, bisa juga jadi strategi dalam pemenangan," kata Benni.
Benni menjelaskan, indikasi itu muncul dari berkaca pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria yang baru ditandatangani di akhir masa pemerintahan Presiden Jokowi. Padahal, lanjut dia, peraturan soal reformasi agraria itu sudah ditagih jauh sebelum pemerintahan Jokowi rampung.
"Dalam konteks Perpres RA itu, kan, baru diterbitkan September lalu. Ada dugaan bahwa ini ada kaitannya dengan Pilpres, karena perpres sudah dituntut jauh sebelumnya," jelas Benni.
Selain itu, belum adanya kebijakan yang benar-benar mengimplementasikan reformasi agraria itu juga jadi salah satu indikasi. Benni menilai, hal itu tak sesuai dengan rencana reformasi agraria yang semestinya dimulai dengan penyelesaian konflik terlebih dahulu.
Benni juga menyayangkan sikap pemerintah yang bukannya fokus pada reformasi agraria, tapi justru malah mengencangkan pembagian sertifikat tanah yang sebenarnya tidak menyelesaikan konflik dan sengketa tanah.
Dalam substansi reformasi agraria, kata Benni, sertifikasi bukanlah bentuk reformasi agraria, melainkan bagian dari kelengkapannya. "Sertifikasi semestinya dilakukan setelah penyelesaian konflik dan distribusi tanah diselesaikan," kata dia.
Jokowi membagikan sertifikat tanah kepada 6 ribu warga Kabupaten Garut pada Sabtu (19/1). Dalam kunjungannya kali itu, dia menyatakan bahwa pemerintah akan terus mempercepat penyerahan sertifikat tanah gratis kepada masyarakat.
"Hari ini telah diserahkan 6.000 kepada bapak ibu sekalian penerima sertifikat di Kabupaten Garut," kata Jokowi saat memberikan sambutan di Lapangan Bola Cibodas, Desa Banjarsari, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2019).
Sebagaimana yang dilaporkan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil, pemerintah bakal kembali menyerahkan sebanyak 60.900 sertifikat tanah di Kabupaten Garut.
Sumber: cakaplah
Berita Lainnya
Prabowo-Sandi Tak Terbendung 'PKS Anggap Jokowi Kian Panik'
PKS: Kalau Kinerja Menteri Jokowi Sontoloyo, Kami Siap 'Menyantap'
Muhammadiyah Desak Pemerintah RI Tegas Soal Kasus Pelarungan 3 ABK di Cina
Antisipasi Covid-19, MUI dan Kemenag akan Bahas Panduan Ibadah Ramadhan
Ini Daftar Lengkap Menteri Kabinet Indonesia Maju Jokowi
Timses Yakin Dukungan Kepala Daerah ke Jokowi Bukan Settingan
Amien Rais: Insya Allah Jokowi Kalah di 17 April 2019
Geger!! Mahasiswa Tanjungpinang Tewas Gantung Diri di Kamar
PLN Pastikan Tarif Listrik April-Juni Tidak Naik
Kordias Pasaribu, PDI-P Senang LAM Riau Akui Jasa Jokowi Terhadap Riau
Jokowi Ke Santri Mbah Moen Pose Dua Jari, Ustaz Sani: Keberanian Itu Dari Sanubari
Soal Aksi 'Kartu Kuning' ke Jokowi, PSI: Diizinkan Dalam Demokrasi