PILIHAN
Idul Adha 2019: Sejarah Singkat Dilakukannya Kurban Bagi Umat Muslim

BUALBUAL.com - Idul Adha merupakan salah satu hari raya besar umat Islam. Idul Adha juga sering disebut sebagai Hari Raya Kurban, sebab di hari inilah umat muslim yang memiliki kecukupan finansial dianjurkan untuk berkurban.
Suara.com melansir dari NU.or.id, Senin (10/8/2019), kurban saat Hari Raya Idul Adha memiliki sejarah yang cukup panjang. Sejarah dianjurkannya melakukan kurban dikisahkan kembali oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj.
Anjuran kurban berawal saat Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk mengurbankan putranya, yakni Nabi Ismail yang baru berusia 9 tahun.
Meskipun Nabi Ibrahim sebagai seorang ayah tentu sangat menyayangi Nabi Ismail anaknya, Nabi Ibrahim berserah diri dan mengikuti perintah Allah SWT.
"Perintah Tuhan (kepada Nabi Ibrahim untuk) siap untuk menyembelih putranya sendiri. Artinya apa? Nabi Ibrahim seorang yang beriman yang tanpa ragu-ragu sedikit pun, percaya betul, yakin betul, perintah Allah itu benar dan pasti akan kembali kepada kita, hamba-Nya kalau kita menjalankan perintah-Nya,” kata Said Aqil Siroj.
Dengan kemurahan hati Allah SWT, penyembelihan terhadap Nabi Ismail dibatalkan. Kemudian digantikan dengan kambing. Sejak saat itulah umat muslim dianjurkan untuk berkurban.
"Dari situlah disyariatkan kita berkurban. Ini (ibadah kurban) juga merupakan salah satu bagian kecil dari ibadah sosial kita," ungkap Said Aqil Siroj.
Islam merupakan agama yang penuh dengan toleransi dan menghormati kebersamaan serta gotong royong. Bila pada hari-hari biasa hanya segelintir orang yang memiliki finansial berlebih saja yang bisa merasakan nikmatnya daging, pada Hari Raya Idul Adha semua orang bisa memakan daging tak peduli ia miskin sekalipun.
Oleh karena itu, berkurban sangat dianjurkan untuk ditunaikan bagi umat muslim yang memiliki finansial lebih. Selain untuk mendapatkan keutamaan dari kurban, juga dalam rangka untuk berbagi dengan sesama.
"Maka bagi yang mampu, sekali lagi, bagi yang mampu mari kita berlomba, berkurban sebanyak-banyaknya. Tidak usah dibatasin, tujuh orang sapi satu. Enggak, satu orang satu sapi pun silakan, kalau memang mampu. Mudah-mudahan pahalanya akan kita dapatkan nanti di akhirat ketika kita pulang ke hadapan Allah," tutupnya.***
Berita Lainnya
Kamu Orang Bugis! Inilah Sejarah Suku Bugis Masuk ke Tanah Melayu Riau Indragiri Hilir 'Part II'
PSMTI Salurkan 22 Paket Sembako Kepada Pengurus IWO Inhil
Sejarah dan Asal-Usul Bulan Puasa Ramadhan
Mengingat Sejarah, "Belanda Rampas ‘Cogan’ Alat Kebesaran Johor"
5 Senjata Legendaris Dalam Sejarah Yang Diliputi Mitos
Ini Sejarah Tentang Asal Muasal Kata RIAU
Waketum PP: PSI Gagal Paham Sejarah Karena Tolak Perda Syariah
Menjadi Catatan Sejarah Besar, Polda Riau Ungkap Sabu 55 Kg dan 46.718 Butir Ekstasi
Berkat Sejarah Negeri Bermarwah, Bandar Laksamana Gelar Kenduri Melayu
Deretan Penguasa Dikenal Paling Sadis Sepanjang Sejarah Dunia
Sejarah Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
''BUALBUAL" Sejarah Singkat Partai Politik Indonesia