PILIHAN
Terjadi Rusuh Demo Mahasiswa Dan STM Karena Propaganda Media Sosial

BUALBUAL.com - Aksi ribuan mahasiswa selama dua hari berturut-turut dan menjalar pada aksi pelajar SMK hari ini di depan Gedung DPR RI yang berujung ricuh menjadi bukti efektifnya propaganda media sosial.
"Diawali aksi yang dilakukan mahasiswa, kemudian menjalar ke adik-adik yang belajar di STM dan SMK hanya berlandaskan solidaritas. Begitulah hebatnya media sosial saat ini," kata Ketua Himpunan Pemerhati Hukum Siber Indonesia (HPHSI), Galang Prayogo kepada wartawan, Rabu (25/9).
Bagi Galang, masifnya informasi mengenai aksi massa kemarin seolah menjadi justifikasi pembenaran anarkisme bagi setiap orang untuk berekspresi di depan Gedung DPR.
"Memang hak setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat, tetapi kalau bentuk anarkismenya juga dicontoh ini sudah dalam tahap yang mengkhawatirkan," jelasnya.
Aksi tak terpuji ini bahkan seakan dipermudah dengan hilir mudiknya informasi kerusuhan di jejaring media sosial.
"Bebasnya informasi di media sosial tanpa kebijaksanaan netizen dalam mengolah informasi berpotensi menyebabkan chaos yang lebih besar. Jika hal ini tidak segera diredam, akan menjadi bola api yang sulit dipadamkan," imbuhnya.
Atas dasar ini, ia berpandangan, pemerintah berkewajiban meredam arus informasi keliru yang tersebar di media sosial.
"Tidak harus sampai membuat internet down, tapi cukup dengan aktif melakukan klarifikasi dari hal-hal yang dipersoalkan," paparnya.
Galang menyebutkan, tak pernah ada kebenaran absolut dalam media sosial di era post-truth, sehingga dibutuhkan konten tandingan untuk memerangi hoax atau informasi tak lengkap yang berpotensi menyulut api provokasi.
Pemerintah juga diminta untuk meninggalkan cara-cara usang, cenderung mengambil jalan pintas melalui pelumpuhan jaringan internet yang justru makin menyulut amarah rakyat.
Menyinggung aspirasi yang dibawa massa, ia berpandangan harusnya pemerintah lebih aktif melakukan sosialisasi RKUHP dan menjelaskan secara gamblang poin-poin yang menjadi kontroversi.
"Enggak bisa pemerintah lelah (melakukan sosialisasi). Masyakat membutuhkan transparansi dan itu bukan hal yang sulit dilakukan pada era teknologi saat ini," pungkasnya.
Sumber: RMOL.id
Berita Lainnya
DPO Narkoba Di Selatpanjang Masih Diburu Polisi 'Kapolres : BB Sabu-sabu 13,12 Gram'
Warga Diminta Waspada Lima Penyakit Dampak Kabut Asap "Karhutla"
Pemkot Pekanbaru Hentikan Paksa Pembangunan Gedung Karena Langgar Izin
Pelantikan Syamsuar-Edy Natar Dihadiri 130 Tamu Undangan
Bupati Inhil Hadiri Upacara Peringatan HUT Provinsi Riau ke 61
Mendikbud Keluarkan SE, Pelaksanaan Ujian Nasional Tahun 2020 Dibatalkan, Kenaikan Kelas Tanpa UAS
SDN 007 Rebut Semua Juara Di HKN ke-53 Senayang
Bripka Lius akan Diberi Penghargaan, Ditembak Bandar Narkoba Lintas Negara
Kapolres Bengkalis Serahkan Berkat 285 Warga Di Duri, Juga Berpesan Jangan Melakukan Pembakaran Lahan
BPN: Neno Warisman, Penggal Doa Perang Badar Nabi Muhammad Tak Masalah
Heboh!!! Pria Ditemukan Tak Bernyawa di Eks Terminal PT CPI di Duri
Tim Gabungan Kesulitan Padamkan Api, Hutan Lindung Giam Siak Kecil Terbakar