PILIHAN
Ratu Keraton Agung Sejagat Ternyata Update Status IG "Pinjam HP Dalih Hubungi Kerabat"
BUALBUAL.com - Polda Jawa Tengah sudah menetapkan Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat, Toto Santosa dan Fanni Aminadia sebagai tersangka. Keduanya dijerat dengan pasal penipuan dan pembuat keonaran karena mendeklarasikan diri sebagai raja dan ratu Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah.
Setelah penangkapan itu, Fanni sempat meminjam ponselnya yang disita polisidengan dalih ingin mengabarkan kerabat. Ternyata Fanni membuat unggahan di akun Instagram miliknya, @fanniadia_tbtd. Kepada merdeka.com, polisi membenarkan akun tersebut milik Fanni.
Unggahan itu dia posting 3 hari lalu, Rabu (15/1) lalu, sehari setelah ditangkap polisi.
Fanni mengunggah foto seorang wanita mencium pipinya. Foto diambil di sebuah ruangan. Fanni membalas pelukan itu dengan wajah ceria. Fanni kemudian menuliskan keterangan untuk foto itu.
"Sugeng siang Pak Ginanjar, prinsipnya kami sangat menyambut baik bahkan menunggu agar diskusi dan diuji secara akademisi sejarah ini bisa terealisasi. Tapi pelintiran berita dan penggalan dokumentasi ternyata mampu merubah makna dari pernyataan kami????
Saya yang dituduh menyebar berita Hoax, padahal yang menyebar media. Dan saya kemarin berencana memposting surat terbuka dan untuk Bapak, tapi tanpa diberi kesempatan klarifikasi, mediasi dan bahkan penangkapan kami terkesan eksklusif lengkap dengan media. Kami berusaha korporatif tapi justru diperlakukan layaknya teroris kelas dunia atau dihakimi sebelum diberi hak mengklarifikasi.
Dimana prosedur yang harusnya dijalankan untuk menjaga asas praduga tak bersalah. Barusan saya diminta ganti baju tahanan, tanpa diberi tahu salahnya dan menjadi tersangka atas apa?... Saya mohon Bapak bisa menghimbau agar apartur yang bertugas jangan politisir kasus kami yang terlanjur viral untuk sekedar pers konference berhasil menangkap....," demikian tulis Fanni.
Saat dikonfirmasi, Direktur Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng, Kombes Pol Budi Haryanto, mengakui kejadian itu benar adanya. Fanni sempat meminta izin polisi agar memberikan ponselnya. Dia beralasan ingin menghubungi kerabatnya.
"Kita beri kesempatan waktu itu, nanti kita dikira memperlakukan kayak tersangka teroris, padahal kita kooperatif, kasih makan, kasih minum, dia sendiri yang nggak mau makan," kata Budi Haryanto, Sabtu (18/1).
Sumber: merdeka.com
Berita Lainnya
Patut di Acungi Jempol !!! Tim Jumat Barokah Polsek Kuantan Mudik Santuni Lansia dan Anak Yatim
Viral Angely Emitasari, Biduan Pedangdut Cantik yang Kini Jadi Kepala Desa
Wow...Polri dan Menhub Bakal Cek Klakson 'Telolet' Bus
Cerita Sumur Tua Keramat di Makassar
Secara Resmi Ketua DPC GMNI Pekanbaru Buka PPAB GMNI Kab Inhil
Pemkab Inhil mendukung kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR ) fase II Tahun 2018
Sekda Inhil Buka Secara Resmi Pelatihan Mengelola Homestay Tahun 2019
Satgas TMMD ke-106 Kodim 0314 Inhil Lakukan Penghijauan di Desa Sanglar
Datang ke Riau, Kapolri Apresiasi Inovasi Polda dan Forkopimda Cegah dan Atasi Karhutla
Soal Pemeriksaan Polisi Upaya Bungkam Sikap Kritis Dahnil Dengan Instrumen Hukum
Mahasiswa Dorong-dorongan dengan Petugas, Sweeping Kantor Gubernur Riau
Ratusan Suporter PSPS Demo Depan Komplek Chevron