Selalu Mengelak, PT Puspandari Karya Terancam Dipolisikan
D'Sayur TPI Cabang Ke 3,Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Gubernur Ansar Turuti Permintaan Geber Kepri
Raup Untung Besar! Perusahaan AS Sukses Temukan Obat Corona
BUALBUAL.com - Nilai saham perusahaan farmasi dan bioteknologi, Gilead Sciences, meroket lebih dari 16 persen pada perdagangan bursa Amerika Serikat (AS). Peningkatan saham setelah Gilead berhasil melakukan uji coba obat Remdesivir ke pasien covid-19 di rumah sakit universitas Chicago.
Dokter spesialis penyakit menular dari Universitas Chicago, Kathleen Mullane, mengatakan bahwa pasien covid-19 dengan kondisi berat mayoritas mengalami pemulihan yang cepat dalam gejala demam dan gangguan pernapasan. Sehingga bisa dipulangkan pihak rumah sakit dalam kurun waktu kurang dari satu minggu.
"Kabar baiknya adalah bahwa sebagian besar pasien kami sudah diperbolehkan pulang, dan itu bagus sekali. Kami hanya mendapati dua pasien yang tewas," kata Kathleen Mullane, kepada STAT News, dilansir CNBC, Jumat (17/4).
Menurutnya, dalam uji coba tersebut, pihak rumah sakit universitas Chicago hanya merekrut 125 pasien corona, 113 di antaranya dengan kondisi tingkat keparahan berat. Kendati perusahaan Gilead mendapat pendaftaran pasien hingga 4.000 orang untuk diuji coba.
Obat yang Sama untuk SARS dan MERS

Obat remdesivir sejatinya bukan obat baru. Sebab, telah digunakan untuk mengobati pasien SARS dan MERS, yang juga disebabkan oleh golongan virus corona.
Beberapa otoritas kesehatan di AS, China, dan negara lainnya pun telah menggunakan remdesivir sebagai pengobatan saat wabah Ebola berlangsung beberapa tahun silam.
Harap Bisa Diperkenalkan Mei

Presiden Donald Trump pun telah memberi sambutan hangat pada obat Remdesivir dan malaria, hydroxychloroquine, yang dianggap sebagai sesuatu yang menarik di tengah kepanikan warga AS. Kedua obat itu kini tengah diuji klinis untuk meneliti keefektifannya dalam mengobati pasien covid-19.
Oleh karenanya diharapkan remdesivir dapat mengurangi durasi pengobatan pasien covid-19. Hasil uji klinis Gilead yang melibatkan pasien virus tersebut dalam kondisi parah diharapkan rampung bulan April 2020. Harapannya obat dapat dipublikasikan pada Mei 2020.


Berita Lainnya
Abadikan Momen Bahagia, Seorang Kakek Berusia 101 Tahun Ini Selamat dari Virus Korona
Curhat Pilu CEO Pesawat Air Asia 'Tony Fernandes' Hadapi Pandemi Corona
Agar Tak Menulari Corona, Inilah Kisah Pria Malaysia Jalan Kaki 120km Usai Pulang dari Jepang
Konservasi Gajah PHR Mendunia, Raih Green World Environment Awards 2024 di Brasil
Pasien Malah Kena Serangan Jantung, Obat Corona Presiden Donald Trump Gagal
Joe Biden-Harris Resmi Jadi Presiden-Wapres Amerika Serikat: Jalanan Kota Washington Sepi
Menteri Sri Lanka Sampaikan Kepada Media Negaranya Masih Kekurangan Kelapa
Cegah Covid-19, Kapal Pelni Wajibkan Penumpang Menggunakan Masker
Berhasilkah1 Ilmuwan Prancis Coba Lawan Covid-19 Dengan Nikotin
Polda Sumbar Benarkan 1 Calon Perwira Polisi di Padang Positif Corona
Adik George Floyd Desak Kongres AS Loloskan UU Reformasi Kepolisian
Ratusan Tas Mewah Istri Mantan PM Malaysia Najib Razak Banyak Rusak Saat Disita Polisi