LAMR dan Dispar Komitmen Bangun Pariwisata Berbasis Kebudayaan

BUALBUAL.com - embaga Adat Melayu Riau (LAMR) dan Dinas Pariwisata (Dispar) Riau menyegarkan komitmen membangun pariwisata berbasis kebudayaan. Hal ini dilakukan sempena telah dilantiknya Roni Rakhmad sebagai Kepala Dinas Pariwisata Riau dua pekan lalu.
Kadispar Roni didampingi sejumlah stafnya, termasuk Mantan Plt Kadis Pariwisata Riau yang juga Kadis Kebudayaan Riau Raja Yoserizal Zen. Dari LAMR, tampak hadir Ketum MKA Datuk Seri Al azhar, Ketum DPH Datuk Seri Syahril Abubakar, Timbalan Ketum MKA Datuk R. Marjohan Yusuf, Sekum MKA Datuk Taufik Ikram Jamil, Ketua DPH Datuk Hermansyah, dan anggita MKA Datuk Khaidir Akmalmas.
Mengantar diskusi antara kedua pihak, Sekum MKA Taufik Ikram Jamil mengatakan bahwa Dispar merupakan instansi pertama yang berkunjung ke Riau, setelah pelantikan 20 pejabat eselon II dua pekan lalu. Ini memang memiliki arti tersendiri karena bagaimanapun Dispar adalah salah satu instansi yang memiliki kemitraan kerja langsung dengan LAMR.
Datuk Seri Al Azhar mengatakan, beberapa instansi memang sudah berkeinginan ke LAMR, tinggal waktu yang tepat. Di antaranya adalah Dinas Pendidikan Riau yang sekarang sedang sibuk dengan pendaftaran siswa.
Al Azhar mengatakan, pembangunan di Riau memerlukan suatu sikap kesinambungan. Jangan ganti pemimpin, mengganti arah pembangunan. Selama ini, hubungan Dispar dengan LAMR sudah cukup memadai yang pada masa mendatang, sepatutya makin dipertebal. "Kuncinya komunikasi," kata Al Azhar, Jumat (3/7/2020).
Datuk Seri Syahril juga banyak menyampaikan saran. Begitu juga Datuk Marjohan, Hermansyah, dan Taufik Ikram Jamil. Di antaranya adalah bagaimana Dispar memperhatikan seniman, misalnya bagaimana penggunaan gedung pertunjukan Idrus Tintin tidak memberatkan mereka. Bagaimanapun, pembangunan pariwisata berbasis budaya, akan meletakkan seniman pada posisi yang panting karena mereka pelaku budaya itu sendiri.
Roni Rakhmad menyambut baik segala saran dan pandangan. Pihaknya sedang mengiventarisasi persoalan untuk dipecahkan bersama-sama dan meminta LAMR senantiasa memberi pandangan. Beberapa pendekatan telah dilakukan dengan pelaku wisata, misalnya memberi nuansa Melayu yang lebih jelas dalam fasilitas budaya.
Berita Lainnya
Di duga Mark-up LAI Soroti Anggaran Proyek Pembangunan Jembatan Desa Bongkal Malang Inhu
Pemdes Bakau Aceh Dorong Kesenian Kebudayaan Berdah Menjadi Sektor Pariwisata Desa
Wisata Religi ke Makam Tuan Guru Reteh Syeik Abdurrahman Yaqub
Mari Kita Coba, Mie Ayam Anugerah Wonogiri, Rekomendasi Pencinta Mie di Tembilahan
Yuk Berwisata Di Ekowisata Potensial Pantai Solop Pulau Cawan Mandah
Inilah Sebagian dari Pernak-Pernik yang ada Pantai Solop Indragiri Hilir
Gelar Aksi Unjuk Rasa, FALMA Harapkan Pemerintah Meranti Terbuka Terkait Alokasi Dana Covid
Menikmati Angin Sepoi-sepoi dengan Es Kopyor di Taplau Sungai Indragiri Hilir
Tiga Rumah Warga Desa Kuala Selat Inhil Rusak Akibat Puting Beliung
400 Kios Terbakar, Tak Ada Korban Jiwa dalam Kebakaran Pasar Cik Puan Pekanbaru
Kue Tradisional Khas Melayu Indragiri Hilir, Putu Piring Batang Tuaka Tembilahan
Cemilan Taiyaki Pertama di Tembilahan: Lembut dan Lumer!