FPII Mengecam Keras Pernyataan Sikap Yang Dilakukan Oknum Apdesi Sukabumi
BUALBUAL.com - Terkait video viral yang dilakukan oleh oknum Kepala Desa yang tergabung dalam Apdesi Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dalam unggahan video Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berdurasi 26 detik tersebut, menyatakan "Melawan LSM dan Media Yang Mengobok-Obok Desa", Selasa (24/11/2020).
Forum Pers Independent Indonesia (FPII) mengecam keras atas pernyataan sikap dan ucapan yang dilontarkan oleh Oknum Apdesi Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Dikatakan, Ketua Presidium FPII Kasihhati bahwa ucapan yang dilontarkan oleh oknum kepala desa yang tergabung dalam Apdesi Kabupaten Sukabumi tersebut, ini merupakan lontaran ujaran kebencian dan telah melecehkan insan pers diseluruh pelosok nusantara.
Dan, kami atas nama Forum Pers Independent Indonesia sangat mengecam keras atas ucapan oknum tersebut yang telah viral dalam unggahan videonya di medsos. Dimana Pers adalah pilar ke empat demokrasi sebagai penyambung lidah rakyat dalam mengedukasi berita-berita yang dipublikasikan secara berimbang dan akurat. Pers adalah pilar ke empat demokrasi dalam mewujudkan sinergitas kepada instansi pemerintah, TNI- Polri dan swasta dalam memberikan karya tulisnya selaku sosial kontrol dibidang pembangunan di wilayah kabupaten/kota dan provinsi.
"Terkait video viral oleh Oknum ASN Sukabumi tersebut, itu sudah melawan UU 40 tahun 1999 tentang Pers. Kami meminta kepada Gubernur Jawa Barat dan istansi pejabat Kabupaten Sukabumi untuk menindak tegas para oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tergabung dalam Apdesi Kabupaten Sukabumi yang telah melecehkan para insan pers dan telah melontarkan ujaran kebencian kepada Media dan LSM," Kasihhati, Rabu (25/11/2020).
Disamping itu, Noven Saputera selaku Ketua Deputy Organisasi Forum Pers Independent Indonesia (FPII) mengecam keras atas ucapan yang terlontar dalam video tersebut. Jelas sudah mencoreng nama baik Insan Pers di Indonesia. Atas perbuatan tersebut maka kepada instansi penegak hukum harus tindak tegas, agar hukum di negara ini terlihat jelas tanpa ada indikasi tebang pilih.
"Kami insan pers ada untuk mengedukasi dan menjadi cooling system untuk masyarakat bukan meresahkan masyarakat. Stop diskriminasi dan kriminalisasi terhadap wartawan, karena wartawan juga manusia," pungkas Noven.
Berita Lainnya
Hujan Deras dan Angin Kencang Akibat Banyaknya Pohon Tumbang di Kota Tembilahan
Semua Korban Dilarikan ke RS, Terjadi Tabrakan Beruntun Terjadi di Jalan Lintas Pekanbaru-Teluk Kuantan
Warga Kecewa kepada Polsek Midai, Terkait Laporan Masalah Tanah
Debt Colector Batavia Finance Berembel Pers Tarik Paksa Kendaraan
Warga Pekanbaru Heboh, Ditemukan Seorang Wanita Tewas Tergantung di Kos-kosan
Sudah Lunas, SMK Negeri 1 Tanjungpinang Belum Kunjung Berikan Baju Seragam Sekolah
BPKAD dan Disdikbud Lampura Saling Lempar Bola Panas Terkait Aset Tanah SDN 06 Kota Alam
Swab Antigen di Komplek Pasar Garuda Barabai, Satu Orang Dinyatakan Positif
Tiga Ruang Kelas RKB SD Negeri 002 Kunto Darussalam Rohul Hangus Terbakar
Warga Desa Sialang Panjang Inhil Diterkam Buaya saat Beri Makan Ayam Ternak
Kerap Terjadi Pemadaman Listrik di Bulan Ramadhan, Ketua IWO Inhil Sampaikan Aspirasi Masyarakat
Derita Kanker Payudara, Warga Desa Concong Dalam Inhil Ini Butuh Uluran Tangan