Masyarakat dan Patriot Desa Bojong dengan Modal Religius Bangkitkan Kekuatan Pembangun Partisipatif

BUALBUAL.com - Dilaksanakan kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Manarul Huda DKM Kampubg Sawah Pojok Desa Bojong Kecamatan Banjarwangi Kabupaten Garut, dimana kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Tokoh Agama setempat dan diikuti oleh Kepala Desa Bojong, Aparat Desa, Babinsa, Babinkamtibmas, dan Patriot Desa pada hari Rabu 2 desember 2020.
Kegiatan ini bermula dari kekhawatiran tokoh agama dan masyarakat melihat kondisi Masjid, yang dimana selain sebagai sarana Ibadah Juga sebagai sarana pembinaan masyarakat yang aktif digunakan dalam kondisi fisik yang mengkhawatirkn, dimana kayu2 penyangganya mulai Lapuk.
Bermula dari situ muncul gagasan dari masyarakat untuk merenovasi masjid tersebut. Ajengan Ahmad Hidayah sebagai tokoh agama dan masyarakat setempat mengobarkan semangat masyarakat untuk membangun Masjid sebagai media jihad di masa kini, dimana melawan ketergantungan terhadap dana bantuan pemerintah, sehingga membangkitkan kekuatan swadaya masyarakat dan semangat gotong royong.
Berawal dari keinginan membangun masjid, dikarenakan butuhnya material bangunan seperti batu, kayu dan lain-lain, demi menghemat biaya maka material tersebut di ambil dari lingkungan sekitar desa.
Kondisi desa bojong sebagai daerah perbukitan yang memiliki gunung batu, serta kebun bambu dan kayu yang melimpah menjadi potensi besar, namun masalahnya belum adanya akses jalan menuju sumber potensi tersebut. Dari kondisi demikian munculah inisiatif Tokoh Agama untuk membuka akses jalan dengan tujuan memudahkan pengangkutan material bangunan.
Bersama Patriot Desa, Desa Bojong, tokoh setempat berkolaborasi untuk memberdayakan masyarakat agar sama - sama lebih kompak dalam pembangunan ini, dimulai dari lobi pemilik lahan untuk mengikhlaskan lahannya supaya bisa dipergunakan untuk jalan demi kepentingan bersama yang bersifat umum. Sampai kepada komunikasi penguatan masyarakat akan pentingnya pembanguan yang bermula dari membangun masjid dan membangun akses jalan, maka secara tidak langsung membuka akses ekonomi dan sosial yang besar.
Ajengan Ahmad Hidayah mengatakan, membina dan meyakinkan masyarakat, bahwa melalui pembangunan masjid kemudian membangun jalan, selain Ibadah secara tidak langsung telah membuka akses ekonomi,
"Diantaranya lahan lahan yang tidak produktif tadinya, setelah dibukanya jalan menjadi produktif. sekarang yang tadinya ilalang sudah di tanami kapolaga, kemudian banyak yang bikin ajir bambu dan pengolahan kayu. Sehingga berdampak pada saat sekarang gak perlu lagi ada ongkos panggul, dan sudah jelas memangkas biaya, karena aksesnya gampang dan bisa langsung diangkut kendaraan," ungkapnya.
"Dimulai dari bulan November sampai saat ini setiap hari Selasa dan jumat dilaksanakan kerja bakti gotong royong secara swadaya masyarakat untuk membuka akses jalan menuju sumber material," jelasnya.
Dengan kegiatannya pengecekan jalur, pembukaan jalan, pengambilan batu untuk pondasi masjid, pembuatan jalan, pelebaran jalan dan pembuatan saluran air.
Sampai saat ini telah terhitung kurang lebih 2 Km jalan yang telah dibuka dan telah mampu dilalui kendaraan roda 2.
Dengan masih berlangsungnya kegiatan pembangunan sampai saat ini, banyak apresiasi yang muncul dari berbagai pihak, termasuk kepala desa bojong yang berterimakasih besar atas pembinaan dari para tokoh serta patriot desa sehingga mewujudkan terciptanya gerakan pembangunan desa (gerbang desa) tanpa tergantung kepada dana bantuan dari pemerintah.
Nendi Apriki dan Cecep M Abdul Kahfi sebagai patriot desa bojong pun merasa terkagum akan masyarakat yang bermula dari modal religius yang tinggi mampu mewujudkan pembangunan partisipatif dan membuka kekuatan ekonomi.
"Segala penghormatan dan apresiasi kami haturkan kepada masyarakat yang dengan modal religius yang tinggi kemudian binaan dari para tokoh agama yang istiqomah mendidik masyarakat dan mampu mewujudkan pembangunan partisiptif serta membuka kekuatan ekonomi," tutur Nendi.
Berita Lainnya
Mengapa Pulau Sibatik Terbagi Bagi 2, Dapur di Negara Malaysia, Ruang Tamu di indonesia, Yuk Kita Baca Penjelasannya
Datuok Bandaro Mudo Menghadiri Tradisi Maaghak Suwek Menjelang Panen Padi
Celana Tak Berpisak 'Sebuah Amarah yang Estetis' Menjaga Marwah Negeri
Bagikan Daging Door to Door, PD IWO Inhil Kurban 1 Ekor Sapi dan 1 Ekor Kambing
Kapolda Riau : Budaya Melayu Ada Meskipun Tidak Kasat Mata
Tingkatkan Kekompakan, Ketua PW2K Serahkan Baju Seragam Anggota
Rio Nakhodai Kesatuan Keluarga Mahasiswa Tembilahan Periode 2021-2023
Celana Tak Berpisak 'Sebuah Amarah yang Estetis' Menjaga Marwah Negeri
SK Ketua DKD Dumai Belum Diteken, Edy RM: Jangan Abaikan Proses Demokratis
Rahmat Pantun Pendiri Lembaga Tepak Sirih Menerima Penghargaan dari Dinas Kebudayaan Provinsi Riau
Inilah 5 Suku di Indonesia yang Memiliki Ilmu Sakti Ditakuti oleh Warga Asing
Dekat Daratan Filipina! Mengapa Pulau Miangas Masih Milik Indonesia, Begini Penjelasannya