Tim Medis BBKSDA Riau Obati Gajah Betina di kawasan HTI PT Arara Abadi
BUALBUAL.com - Tim Rescue Balai Besar KSDA Riau, melakukan pengobatan seekor gajah dewasa yang dilaporkan sakit, di Desa Tasik Serai Timur, Kabupaten Bengkalis, Rabu (8/9/2021) kemarin.
Kabar gajah berusia 40 tahun itu ditemukan sakit, bermula dari adanya laporan masyarakat pada tanggal 4 September 2021 melalui call centre Balai Besar KSDA Riau.
Informasi yang disampaikan, seekor gajah sakit berlokasi di KM 51, yang merupakan kawasan HTI PT Arara Abadi Duri 2, Desa Koto Pait, Kecamatan Tualang Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Plh Kepala Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Hartono, memperkirakan gajah tersebut adalah bagian dari kelompok Giam Siak Kecil yang terpantau dan dilakukan pengamatan oleh Tim Rescue Balai Besar KSDA Riau bersama PT Arara Abadi sejak tanggal 3 Juli 2021.
Menurut laporan dari lapangan, awalnya sekitar 10 ekor gajah terlihat menemani dan menjaga gajah dewasa yang terluka dan lambat berjalan serta sering mengeluarkan suara rintihan keras.
"Secara umum, kondisi gajah saat itu terlihat bagus, masih bisa berjalan dan makan dengan baik. Namun, setelah kejadian itu, kelompok gajah tersebut tidak terpantau lagi," jelas Hartono, Kamis (9/9/2021) melalui keterangan resmi.
Lanjut Hartono, paska dilaporkan, pada tanggal 7 September 2021, Tim Rescue Balai Besar KSDA Riau, Vesswick, Tim penanganan konflik PT. Arara Abadi dan RSF dipimpin langsung Kepala SKW III, MB Hutajulu segera turun ke lokasi untuk melakukan pengobatan.
"Posisi gajah terakhir saat akan dilakukan pengobatan adalah di Desa Tasik Serai Timur, Kabupaten Bengkalis. Esoknya pada tanggal 8 September 2021, langsung dilakukan pengobatan," ujar Hartono.
Menurut laporan tim gabungan di lapangan, untuk menemukan gajah tersebut tim harus melewati segala rintangan medan juga kondisi alam yang berat, dan mengikuti dengan hujan deras yang terus mengguyur sejak subuh.
"Secara umum, hasil pengobatan gajah sakit adalah gajah betina dewasa, umur sekitar 40 tahun, kondisi cukup baik, angka Body Condition Index (BCI) sekitar 7,5 (sedang menuju gemuk)," jelas Hartono.
Menurut pengamatan tim medis, yang melakukan observasi. Ditemukan terdapat pembengkakan di bagian tulang femur kaki kanan belakang, yang bisa disebabkan trauma yang terjadi pada bagian tersebut, sehingga dapat menyebabkan pembengkakan diarea tulang.
"Penentuan diagnosa yang tepat tidak dapat dilakukan, dikarenakan kondisi lapangan, dan fasilitas yang belum memadai," lanjut Hartono.
Namun, untuk upaya agar gajah tersebut sembuh, tim medis memberikan bperawatan berupa obat anti nyeri, analgesik dan antepereutik, dan diberikan juga antibiotik serta obat obatan suportif.
"Setelah selesai pengobatan, gajah kemudian langsung di sadarkan kembali dan bebas kembali ke alam liarnya. Namun tetap dilakukan pemantauan bersama," pungkasnya.
Berita Lainnya
Sambu Group Serahkan Bantuan 1000 Botol Minuman dan Susu Cair Serta Masker ke RSUD Raja Musa Sungai Guntung
DP2KBP3A Dampingi Pj Ketua TP PKK Inhil Rapat Pertemuan Koordinasi Tim Pendamping Keluarga Provinsi Riau Tahun 2024
Antisipasi Covid-19, IKA UIR Lakukan Penyemprotan Disinfektan
Program Replanting Kelapa Sawit Harus Didukung Semua Pihak
Ibu-ibuk Patut Dicoba, 4 Cara Membuat Keripik Bayam Kriuk, dari yang Pedas sampai Aneka Rasa
Puluhan Polisi Kawal Aksi Unjuk Rasa F.SPTI Inhu
Akhirnya Zainal Arifin Angkat Bicara Terkait Mundur dari Jabatan Kadis Dinkes Inhil
Banjir di Langgam dan Pangkalan Kerinci Pelalawan Sudah Mulai Surut
Pekan Depan, WWF dan Save the Children Bersosialisasi di Hutan Kota Pulau Bungin, Kuansing
Minimalisir Konflik dengan Manusia, BBKSDS Riau Pasang GPS Collar
Bersempena Imlek, Artis Choky Andriano Ikut Meriahkan Perang Air di Selatpanjang
Mempererat Silaturahmi, PD IWO Kunjungi kantor Kesbangpol Inhil