Memalukan! Sejumlah Aset di Kantor DPRD Pekanbaru Disita Rekanan, Ini Tanggapan Formappi
BUALBUAL.com - Baru saja mendarat di Bandar Udara Juanda di Kota Surabaya, hari ini Senin (27/12/2021) Peneliti Senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Riau menerima video dari YouTube sekaligus panggilan seluler dari beberapa awak media, yakni terkait informasi penarikan (penyitaan) sejumlah aset di Kantor DPRD Kota Pekanbaru.
Adapun aset yang disita berupa kursi pimpinan fraksi, logo-logo partai yang terpasang di dinding gedung yang terhormat itu, serta barang-barang lainnya, yang diketahui masih dalam tunggakan pembayaran sebesar lebih kurang Rp 800 juta.
Menurut Aktivis Larshen Yunus, bahwa kejadian seperti itu sangat langka, karena termasuk kali pertama terjadi. Kondisi seperti itu menurut Peneliti Senior Formappi Riau tersebut sangat memalukan marwah Kota Pekanbaru, sebagai ibukota Provinsi Riau.
"Sulit saya bayangkan, sekelas Kantor terhormat seperti itu, tempat dimana dilakukannya Pembahasan terkait Anggaran Daerah (APBD) Kota Pekanbaru sebesar Trilyunan Rupiah dari tahun ketahun, namun faktanya justru seperti ini, untuk urusan internal saja mereka belum beres. Kok bisa-bisanya urusan Rumah Tangga DPRD Kota Pekanbaru tak bisa teratasi, ada apa ini?," tanya Larshen Yunus, alumni Sekolah Vokasi Mediator Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu.
Bagi Aktivis Riau yang dikenal pro terhadap kepentingan rakyat itu, kasus penarikan aset yang mencoreng Marwah Gedung DPRD Kota Pekanbaru berasal dari ketidakberesan Sekretaris Dewan (Sekwan) selaku penanggungjawab internal.
"Sebenarnya hal itu urusan Sekwan, Tugas Pokok dan Fungsinya terkait internal sekretariat, mengenai bisa atau tidaknya dia bekerja, biarlah publik yang menilai," tutur Larshen Yunus, yang juga aktivis jebolan Sospol Universitas Riau.
Lanjutnya lagi, bahwa Formappi Riau bukan sekedar menuding, namun penilaian atas Ketidakberesan Sekwan sudah sejalan dengan Tupoksi, kalau itu tak beres, berarti Sekwan lah yang mesti bertanggungjawab.
"Kasihan sama 45 anggota dewan kita di DPRD Kota Pekanbaru itu, sudahlah capek dan lelah dipanggil pihak Kejaksaan terkait kasus Sosper, ehh muncul pula masalah baru. Kapan mereka bekerja? Sampai kapan ini selesai? Ribuan janji kepada masyarakat wajib ditunaikan mereka, kalau tak mau kena bala dan hukum karma. Bayangkan saja, untuk bayar Kursi tak sanggup! Itu beneran tak ada uang atau justru uang habis karena keserakahan?," akhirnya, sambil bertanya-tanya.***
Berita Lainnya
'Miris', Penanganan Pasien Covid-19 di Mesuji Diduga Kurang Profesional
Ditemukan Ulat pada Makanan Pasien Covid-19 di Islamic Center Tembilahan
Warga Desa Sungai Luar Inhil Hilang Diterkam Buaya saat Mencari Udang
Kondisi Setengah Bugil PNS Pingsan di Mobil Diduga Keracunan Hirup Karbon Dioksida
Anjuran Disnakertrans Inhil, PT THIP Harus Pekerjakan Kembali Karyawan yang di PHK
Penimbunan Lahan di Tokojo Sudah Sesuai dengan Prosedur
Masayarakat Teriak-teriak Tagihan Membengkak, PLN Riau Sebut Tak Ada Kenaikan Tarif Listrik
Imeldalius Besok Jumat Lapor Supangkat dugaan Kasus Penipuan ke Polres Inhu
Masya Allah, Bidan Honorer Bunuh Bayinya Sendiri, Polisi Bongkar Makamnya Ambil Sampel DNA
Bocah 9 Tahun Warga Seberang Tembilahan Hilang saat Bermain Layangan, Diduga Jatuh ke Sungai
Pembangunan Mesjid di Rohil Ini Butuh Uluran Tangan Para Dermawan
Oknum ASN Ancam Wartawan, Minta Polsek Bangko Segera Tangkap Pelaku