Wisata Alam Bukit Condong Inhil, Ternyata Petanya Sudah Diterbitkan Pemerintah Hindia-Belanda
BUALBUAL.com - Bukit yang terletak di Kelurahan Selensen Kecamatan Kemuning ternyata memiliki cropping Peta Hindia Belanda Blad 24/XXII yang diterbitkan Topografische Dients di Batavia yang meliputi daerah disekitar BT paada tahun 1936 TJONDONG (Bukit Condong). 29/03/22
Peta ini dibuat dari hasil survey yang dilakukan untuk wilayah Residentie Djambi dan Riouw en Onderhoorigheden pada tahun 1932-1934 dengan skala 1 : 100.000.
Pada peta tersebut tertulis bahwa puncak Bukit Condong memiliki ketinggian 450 mdpl (meter diatas permukaan laut).
Selain itu, di Puncak Bukit Condong dipasang juga batu pal sebagai tanda batas antara Residentie Djambi dan Riouw en Onderhoorigheden atau saat ini disebut dengan Provinsi Jambi dan Provinsi Riau.
Kisah batu pal tanda titik koordinat batas yang dibuat Tim Topografi Hindia Belanda sering dikaitkan dengan ceritera tentang peninggalan harta karun dan penyimpanan senjata balatentara Jepang.
Batu pal ikut hancur akibat kebakaran yang melanda kawasan Bukit Condong pada tahun 2018-2019. Kebakaran tersebut menghanguskan ratusan hektar hutan alam Bukit Condong.
Sehingga kalau kita lihat sekarang gugusan bukit dan pematang serta lembah di Bukit Condong banyak tegakan kayu mati dan hanya hamparan semak-semak dan padang rumput menyerupai bukit Teletubbies.
Secara historis batas ini merupakan batas antara dua kerajaan yaitu Kesultanan Jambi dan Kesultanan Riau Lingga.
Di dalam Legenda atau Keterangan peta tersebut menyatakan bahwa daerah ini pada masa itu berada dalam wilayah Landstreek Retih District Kotabaroe Onderafdeeling Inderagirische Benedenlanden Afdeeling Indragiri Residentie Riouw en Onderhoorigheden.
Sedangkan pada masa sekarang berada diwilayah Kelurahan Selensen Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau.
"Saya pernah tinggal di daerah ini (Selensen) pada tahun 1992-1995 ketika itu daerah Bukit Condong masih hutan belantara," kata Kepala Disparporabud Kabupaten Indragiri Hilir, Junaidy.
Berita Lainnya
Pacu Pompong di Desa Patah Parang, Ustadz Suhaidi Harapkan Kegiatan Ini Bisa Jadi Ivent Tahunan
Bukit Condong Sudah Dikunjungi 1.000 Pendaki, Kini Dianugrahi Sebagai Destinasi Wisata Baru Terpopuler Tahun 2022
Flashback Masa kecil, ini Jajanan Es Lilin yang Masih Bisa Dinikmati di Era Modern
Amparan Tatak Makanan Khas Banjar Indragiri Hilir Sangat Digemari Sebagai Menu Berbuka Puasa
Roti Bakar Gembung Mak Ngah, Kue Legendaris di Tembilahan
Frisca Kuliner: Surga Rasa di Jalan Haji Said Kota Tembilahan
Kades Teluk Kiambang Akui Wisatawan Pantai Jodoh Kurang Kesadaran, Pengunjung Buang Sembarangan
Budaya Lokal Masyarakat Desa Pelanduk Kecamatan Mandah dalam Tradisi Semah Kampung
Kamu Harus Tahu! Inilah 5 Tempat Wisata di Purwakarta yang Lagi Hits dan Wajib Dikunjungi
Kemajuan Destinasi Wisata Religi Makam Tuan Guru Sapat di Desa Teluk Dalam, Mendapatkan Dukungan Penuh Dari Pemkab Inhil
Sensasi Minuman Viral: Es Coklat Roti Tawar Setia Sekawan Kota Tembilahan
Begitu Legit, Wajik Khas Indragiri Hilir Kuliner dari Kelapa