Puluhan Polisi Kawal Aksi Unjuk Rasa F.SPTI Inhu
Bualbual.com Inhu - Ribuan buruh mengatas namakan serikat Federasi Serikat-serikat Pekerja Transpor Indonesia (F.SPTI) Kabupaten Indragiri Riau (Inhu) Riau akhirnya demo di pabrik kelapa sawit (PKS) milik PT Nikmat Halona Reksa (NHR), Kamis (2/11).
Pabrik pengolahan kelapa sawit di Desa Siberida Kecamatan Batang Gangsal kawasan Jalan Lintas Timur itu didatangi ribuan Buruh dengan aksi damai setelah 28 hari ratusan buruh yang tergabung di pimpinan unit kerja (PUK) F.SPTI dilarang kerja oleh perusahaan.
Tampak hadir memimpin jalannya unjuk rasa, Ketua DPC F-SPTI Kabupaten Inhu, Mukson, koordinator lapangan (Korlap) F.SPTI Riau, Bahrum Sitio dan ketua PUK F-SPTI, Asman.
Aksi ini dikawal puluhan Polisi dari Mapolres Inhu, Polsek Siberida dan Polsek Batang Gangsal. "Ada enam puluh anggota yang diturunkan untuk mengawal Kamtibmas," sebut Kapolres Inhu melalui Kabag Perencanaan, Kompol Hendri.
Dikesempatan serupa Kasat Binmas Polres Inhu AKP Buha Siahaan menghimbau untuk tidak bertindak anarkis dan tetap menjaga Kamtibmas. "Silahkan sampaikan aspirasi tapi harus tetib," pinta Buha Siahaan kepada ribuan massa.
Kembali ke aksi unjuk rasa (Unras), Mukson mengklaim jumlah massa yang hadir mencapai seribu orang lebih. "Massa ini terdiri dari 15 PUK, belum keseluruhan," sebut Mukson.
Namun jika kelak tuntutan Buruh tidak terkabul, maka, 4.100 buruh dari 32 PUK se Inhu akan kembali dihadirkan. "Secepatnya akan kami buat massa lebih besar," ancam Mukson ditengah massa.
Korlap F.SPTI Riau, Bahrum Sitio merinci kerugian Buruh yang tergabung di PUK PKS PT NHR selama 28 hari dilarang kerja mencapai 600 juta rupiah. "Di PUK ini ada 230 buruh dilarang kerja, katakan pendapatan perkapita untuk setiap harinya 100ribu hingga 150ribu, coba dihitung berapa kerugian buruh," sesalnya.
Akibatnya, roda perekonomian keluarga Buruh terganggu. "Ada ini yang kredit Hondanya macet, dan yang paling parah, ada Buruh ini yang kehabisan sembako," Bahrum Sitio, sedih.
Sepanjang tuntutan Buruh tidak terealisasi untuk mempekerjakan 230 orang Buruh PUK F-SPTI kepemimpinan Asman di PKS PT NHR, mereka akan terus berjuang. Kata Mukson dan Bahrun Sitio.
Perjuangan mereka dengan menyampaikan aspirasi diwarnai dengan menutup akses jalan keluar masuk PKS PT NHR. "Biar sekalian sama-sama lumpuh dan tidak kerja," tegas Sitio.
Pantauan, selain dibuat portal digerbang masuk Pabrik, jalan tanah itu juga digali pakai alat berat excavator.
Manager PKS PT NHR, Wiwit dihubungi lewat seluler tidak memberikan jawaban, bahkan Legal Manager, ME Purba. "Saya sidang di PN Tembilahan," singkat Legal Manager.(*)
Berita Lainnya
Silaturahmi Kamtibmas, Kapolsek Kuindra Ajak Masyarakat Jaga Stabilitas Keamanan
Mahasiswa UIR Nyatakan Siap Sambut dan Mengawal Kedatangan HRS ke Di Tanah Melayu Riau
Program Replanting Kelapa Sawit Harus Didukung Semua Pihak
Mengenal Lebih Dekat Sosok 'Srikandi' Damkar Inhil 'Sri Sundari' Wanita Tangguh dan Menyukai Tantangan
PLN Berlakukan Skema Perlindungan Lonjakan Tagihan Listrik
Catat! Ini Besaran Tarif Tol Pekanbaru-Dumai yang Akan Diberlakukan 10 November Nanti
Begini Penjelasan Datuk Seri Syahril Abubakar, Terkait Beredar Surat Pemberitahuan Demo dari BPU LAM Riau
BKSDA Riau: Berita Harimau Berkeliaran di Bengkalis Hoax
DP2KBP3A Mengharidi Rapat Pleno Percepatan Penurunan Stunting Bersama Bupati Inhil
Sempat Alami Offline Dampak STO Pekanbaru Terbakar, Kini Layanan BNI Tembilhan Sudah Kembali Normal
Penyair Provinsi Riau Rayakan Hari Puisi
Kejaksaan Negeri Kab Indragiri Hilir, Menerima Hibah dari Sambu Group