PILIHAN
Kapal Sunrise Glory Ditemukan Bawa Sabu 1 Ton di Perairan Philips, Batam

Bualbual.com Kapal Republik Indonesia (KRI) Sigurot 864 berhasil mengamankan kapal Sunrise Glory yang diduga memuat sabu 1 ton di selat Philips, Batam. Kejadian tersebut berlangsung pada Rabu 7 Februari 2018.
Komandan Gugus keamanan laut Armada Barat, Kolonel Laut (P) Bambang Irwanto menuturkan kecurigaan awal terhadap kapal yang diduga mengangkut sabu 1 ton ini, ketika berpapasan dengan patroli KRI Sigurot. Kapal tersebut seolah menghindar sehingga dilakukan pemeriksaan.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata kelengkapan dokumen kapal tidak memenuhi standar dan diduga palsu. Demikian juga dengan pengakuan awak kapal yang tidak sesuai dengan kemyataan yang terjadi.
"Mereka berlayar dengan bendera Singapura, tapi ABK bilang mereka dari Indonesia, ini sudah tidak betul," jelas Bambang, Batam, Jumat (9/2/2018).
Selanjutnya petugas melakukan pemeriksaan lanjutan. Dan ternyata kapal ini merupakan jenis kapal ikan yang memamg sebelumnya telah melakukan beberapa kegiatan ilegal. Hal itu terlihat dari dokumen dan data kapal yang berulangkali berganti nama.
Kapal Sunrise Glory yang diamankan pada Rabu sekitar pukul 15.30 WIB, kemudian digeser dari Dermaga Batu Ampar ke Dermaga Lanal Batam pada Jumat 9 Februari 2018. Selanjutnya dilaksanakan pengecekan terhadap ABK Sunrise Glory oleh Tim WFQR Lantamal IV/Lanal Batam, BNN Pusat, BC Pusat dan BC Batam.
Dan tepat pada pukul 18.00 WIB, Tim berhasil menemukan barang bukti narkoba sebanyak 41 Karung Beras dengan perkiraan 1.000 kilogram atau satu ton sabu. Barang tersebut ditemukan di atas tumpukan beras dalam palka bahan makanan.
"Ternyata kapal ini hanya kamuflase saja sebagai kapal ikan, ini adalah kapal dengam muatan berbahaya, termasuk transaksi gelap di Out Port Limit (OPL)," kata Bambang lagi.
Sementara itu, Kapten KRI Sigurot, Kolonel Arizzona menuturkan, keempat ABK tidak melakukan perlawanan ketika diamankan. Mereka hanya berupaya berkelit dengan menunjukkan dokumen kapal yang mereka pakai. Namun pihaknya tetap melakukan pemeriksaan karena telah dicurigai melakukan pelanggaran.
"Mereka coba memperlihatkan dokumen, tapi kita ketahui terindikasi palsu, jadi tetap kita amankan," kata Arizzona.
sumber: liputan6.com
Berita Lainnya
Penghinaan Luar Biasa! BPN: Keterlaluan! Istri Artis Andre Taulany Hina Prabowo Sakit Jiwa
PUPR Riau Turunkan Alat Berat, Jalan Lubuk Agung-Batu Sasak Longsor
Masyarakat yang Tak Masuk DPT, KPU Pastikan Bisa Memilih
Kasus Suap Impor Ikan, KPK Periksa 2 Sekretaris Dirut Perum Perindo
Penghasilan Petugas Kebersihan di Surabaya Bisa Mencapai Rp 6 Juta Perbulan
Bupati Ajak Investor Berinvestasi di Bengkalis 'Hadiri Riau Investmen Forum 2019'
Tingginya Intensitas Hujan, 2 Kabupaten di Riau Dilanda Banjir
Karna Cabuli Anak Dibawah Umur, Kuli Bangunan di Kampar Dipolisikan
Akan Kembali Latih MU 'Sir Alex Ferguson'
Bupati HM. Wardan Sambut Tim Pemeriksa Interim LKPD di Aula Rapat Kantor Bupati
Diduga Santri di Inhu Aniaya Juniornya, Orang Tua Lapor Polisi
Antisipasi Virus Corona, Pekerja Konstruksi Harus Prioritaskan Kesehatan