PILIHAN
Gunakan Pakaian Melayu Cekak Musang Berwarna Merah, Sandiaga Uno Terlihat Gagah

Bualbul.com, Ribuan masyarakat Riau yang didominasi oleh kaum emak-emak menyambut kedatangan Calon Wakil Presiden Republik Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno di Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Selasa (4/9/2018).
Dengan menggunakan baju Melayu Cekak Musang berwarna merah marun, Sandiaga Uno tampak terlihat gagah dan berwibawa.
Ditambah lagi dengan balutan Selempang berwarna kuning emas, menambah kharisma mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini. Tak hanya itu, tanjak berwarna senada dengan baju yang dipakai di kepalanya, semakin memancarkan ketampanan seorang Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno diarak dari luar gerbang Balai Adat LAMR. Sandiaga Uno didampingi oleh Tengku Zulmizan Assagaff yang juga seorang dewan pengarah di kepanitiaan yang dibentuk oleh LAM Riau.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Yoserizal Zen mengatakan pakaian yang dipakai oleh Sandiaga Uno dinamakan “Cekak Musang”.
“Pakaian ini adalah salah satu pakaian adat kita. Dan ini biasa dipakai untuk acara-acara besar adat,” ujar Yose.
“Untuk warna merah sendiri, itu berarti adalah simbol keberanian,” imbuhnya.*
Editor : bbc | Sumber : Cakaplah.com
Berita Lainnya
Mantan Kepala SKK Migas Sumbagut Kembali Disomasi, Diduga Cemarkan Nama Baik
Satu Orang Warga Riau Positif Corona Usai Jamaah Tabligh di Malaysia, Malaysia Beberkan Pertemuannya
Inhil Mendapat Bantuan Program Indonesia Terang
Riau Keluarkan Surat Edaran Terkait Kabut Asap Karhutla
Polres Inhil Pantau Langsung Pemungutan Suara Ulang di TPS 1 Sei. Luar
Polda Riau Lakukan Pergantian Empat Kapolres, Daerah Mana Aja Baca disini?
Bupati Meranti Serahkan DPA OPD Tahun 2020, Intruksikan Kepala OPD Percepat Realisasi Anggaran Gesa Percepatan Ekonomi Daerah
Zulkarnaen: Ngapain Bawa-Bawa Baginda Nabi Di Abad 20 "Sukmawati Hina Rasulullah"
Zukri: PDIP akan Jadi Penyambung Aspirasi Masyarakat
Gedung Arsip Pemkab Kuansing Terbakar
Pemkab Inhil Gandeng APMI Hadirkan Prof Wisnu Gardjito
Puluhan Personil Polres Inhu Harus Tidur Dalam Hutan 'Demi Padamkan Titik Karhutla'