PILIHAN
Badan Lion Air JT 610 Ditemukan, Kapal dan Penyelam Dikerahkan
Bualbual.com, Tim SAR gabungan sudah menentukan titik koordinat badan pesawat Lion Air JT 610 berdasarkan citra puing besar yang ditemukan di dasar laut, namun mengangkatnya merupakan tantangan tersendiri
Sesudah perekam data penerbangan atau Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian dari Kotak Hitam ditemukan Kamis (1/11), tim gabungan melanjutkan upaya pencarian. Khususnya untuk menemukan perekam suara kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merupakan bagian lain dari kotak hitam, juga bagian utama pesawat seperti kepala, badan, dan ekor.
Wartawan BBC News Indonesia Silvano Hajid dan Dwiki Marta, ikut dalam proses pencarian itu di atas KRI Sikuda, melakukan penyisiran di perairan Tanjung Karawang. Operasi berlangsung di kawasan itu, berdasarkan petunjuk tentang citra bagian besar pesawat yang terpindai di dasar laut.
"Lokasi bagian besar pesawat sudah ditemukan, kapal dan penyelam dikerahkan untuk ke sana, informasi ini didapat tadi malam, titik kordinat juga sudah ditentukan," ujar Kolonel Laut (P) Salim, Komandan Satuan Kapal Patroli Koarmada Satu di KRI Sikuda, Jumat (2/11).
Kendati cuaca pada Jumat siang di sekitar lokasi pencarian berawan, tim penyelam tetap dikerahkan untuk menemukan bagian pesawat itu.
Area pencarian dipusatkan di dasar laut seluas 360 mil laut persegi.
"Wilayah tersebut dibagi menjadi empat bagian sonar dengan empat kapal yang disertai alat deteksi bawah laut. Selain puing besar pesawat, tim juga fokus untuk mencari bagian kedua dari kotak hitam yakni alat perekam percakapan kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR)," jelas Kolonel Salim.
Sebelumnya, pada Kamis (1/11) tim penyelam berhasil menemukan salah satu bagian kotak hitam atau black box yang diyakini merupakan perekam data penerbangan atau Flight Data Recorder (FDR).
Seorang penyelam dari Batalyon Intai Amfibi (YonTaifib) yang menemukan kotak hitam, Sertu Hendra, menyebut kotak hitam pesawat Boeing 737 Max 8 itu ditemukan dalam keadaan utuh di kedalaman laut 30 meter.
"Kami menemukannya dalam lumpur (di dasar laut). Kondisinya utuh, hanya lecet-lecet sedikit saja," kata Sertu Hendra kepada para wartawan yang mengerubunginya di Kapal Baruna Jaya I, hari Kamis (1/11).
Kapala Basarnas Muhammad Syaugi menyebutkan kotak hitam pesawat yang ditemukan itu adalah FDR, Flight Data Recorder, yang merekam data penerbangan. Saat ini, kotak hitam tersebut tengah dalam pemeriksaan di laboratorium oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Adapun, terdapat dua macam kotak hitam pada pesawat, yakni Flight Data Recorder (FDR) yang merekam data penerbangan, dan satu lagi Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merekam percakapan pilot.
Editor. : BBC
Sumber : viva.co.id
Berita Lainnya
Plh Kadisperindag Inhil Akui Harga Kelapa Mulai Membaik
Hujan yang turun 2 hari terakir ini di pinggir warga berharap, dapat mengurangi asap di pinggir,
Stanting Capai 1.716 Orang, Ini Program Pemkab Inhil Untuk Atasi Stunting
Kurir Sabu-sabu Seberat 15 Kg Dibekuk Polres Rohil Saat Sedang 'Ngopi'
Dengan Tema "Membangun Sinergisitas Menuju Generasi IKAMI-SULSEL yang Berkualitas" KAMI-SULSEL Cabang Inhil Akan Menggelar Muscab ke-VI
Serius Maju Abdul Wahid Daftar Ke Partai NasDem dan PAN Sebagai Calon Bupati Inhil 2018-2023
Satres Narkoba Polres Inhil Amankan 4 Orang Warga Reteh, Barang Bukti 572 Gram Sabu dan 176 Butir Extacy
Perda Harus Di Gesa, Tentang Polemik Angkutan Online Di Pekanbaru
Bersama Manchester United, Solskjaer Ukir Rekor Fantastis
Kandas di Kantor Pos Pekanbaru 'Distribusi Tabloid Indonesia Barokah'
Begini Kronologi Meninggalnya Seorang Tukang Becak di Tembilahan
LAMR Bengkalis Keluarkan 4 Sikap, Suporter PSPS Hina Gubernur Riau