PILIHAN
Yusril Gerindra Takut 'digergaji' Gerindra Ungkit Pencalonan 'Kakak Yusril'
BUALBUAL.com, Partai Gerindra tidak ambil pusing dengan keputusan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra yang memilih menjadi pengacara pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Namun begitu, ada pernyataan Yusril yang menyinggung Gerindra, yaitu saat pakar hukum tata negara itu menyebut tidak mendukung Prabowo-Sandi lantaran takut 'digergaji'.
Ketua DPP Partai Gerindra AS Kobalen menilai pernyataan Yusril itu tidak beralasan dan tendensius. Sebab, selama ini komunikasi politik yang dilakukan Gerindra dan Yusril sudah terbangun dengan baik.
"Saya kira kata-kata mengergaji tersebut terlalu tendensius. Sepengetahuan saya, sampai saat ini tidak pernah ada polemik. Bahkan di beberapa daerah terbentuk koalisi bersama dalam mendukung calon kepala daerah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (9/11).
AS Kobalen kemudian mengungkit tentang Pilkada Belitung Timur 2016 silam. Saat itu, Yusril meminta secara langsung ke Partai Gerindra agar membantu kakak kandungnya, Yuslih Ihza Mahendra untuk maju.
"Yusril suatu hari menghubungi saya minta ditemukan dengan Pak Hashim Djojohadikusumo guna mendapatkan dukungan Gerindra untuk kakaknya sebagai calon bupati Belitung Timur," ungkap Kobalen.
Tak hanya itu, selain keputusan partai akhirnya memberikan dukungan kepada Yuslih, Gerindra juga tidak meminta mahar atau syarat lain atas keputusan tersebut.
"Maka langsung saya kondisikan dan kami bertemu bertiga, yang kemudian Gerindra mendukung Yuslih tanpa syarat dan tanpa uang mahar apapun. Kebetulan saat itu, saya yang diminta langsung oleh Pak Hashim untuk mengawal rekomendasi Gerindra. Saya kira Yusril tidak lupa akan hal ini,” bebernya.
Untuk itu, Kobalen yang saat ini juga tercatat sebagai caleg Partai Gerindra Dapil Provinsi Bangka Belitung berharap Yusril bersikap konsisten dengan pernyataannya jika masih ingin dikenal sebagai politisi yang memiliki integritas.
"Saya ingat bahwa Bang Yusril ini sangat kencang menyuarakan agar kader-kader HTI bergabung ke PBB pasca dibubarkannya oleh pemerintah. Namun sekarang beliau berada di pihak yang membubarkan HTI, saya jadi binggung bagaimana integritas Bang Yusril ini? Mungkin beliau punya alasan tersendiri, tapi dalam hal gergaji-mengergaji, saya tegaskan itu sangat diluar konteks dan tidak benar," tutup Kobalen.
Sumber: RMOL.co
Berita Lainnya
Dalam Perspektif Kehumasan Pemerintah di Era Digital "Polemik Berita Mutasi Pejabat Riau"
Ini Faktanya, Ketik BFF di Facebook Bisa Tahu Keamanan Akun Anda
Akibat Mewabah Covid 19, Jadwal Ujian SKB Penerimaan CPNS Riau Diundur
Bupati Inhil Kembali Keluarkan Surat Edaran, "Kedai Kopi dan Rumah Makan Harus Take Away"
Setelah Jadi Plt, Isdianto Bimbang Maju Gubernur atau Wakil Gubernur 'Pilkada Kepri'
Menabrak Mantan Pemain PSPS Riau, Sopir Terancam 6 Tahun Penjara
Gubernur Riau Andi Rachman Berikan Bonus Kepada Altelt Berpretasi
Horeee!!!, THR ASN Pemko Pekanbaru Dibayarkan Pekan Ini
Dakwaan Terhadap Eni, Setnov Disebut Terima Fee Proyek PLTU Riau-1
Istri Prajurit TNI Diperkosa Saudara
Tidak Sehat, PR IV UIR Abdullah Sulaiman Batal Ditahan "Dugaan Korupsi Dana Hibah Penelitian"
PUPR Kota Pekanbaru Segera Perbaiki Jalan Dharma Bakti