PILIHAN
Sekjen PDIP Beberkan Soal Kebobrokan Soeharto dan Tommy
BUALBUAL.com, PDI Perjuangan menggelar rapat koordinasi nasional (Rakornas) bersama pimpinan partai tingkat provinsi. Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto buka-bukaan kebobrokan rezim Orba di bawah kepemimpinan Soeharto.
Hasto mengungkit monopoli cengkeh yang dilakukan putra Soeharto yang kini menjadi Ketua Umum Partai Berkarya, Tommy Soeharto. Pada 1990 Tommy mendirikan badan dagang untuk monopoli cengkeh bernama Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC). Badan ini membeli cengkeh murah ke petani, dan mengharuskan semua produsen rokok membeli dari situ.
"Kita masih ingat ketika petani cengkeh, keluarlah peraturan pemerintah dan kemudian bangkrutlah usaha cengkeh itu," kata Hasto di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (1/12).
Lalu Hasto mengungkit program mobil nasional era Soeharto yang nyatanya hanya untuk menguntungkan perusahaan Tommy Soeharto. Mobil bermerek Timor itu pun cuma ganti nama merek Korea.
"Ketika kemudian mencoba dengan alasan mencoba menguasai teknologi dengan membuat mobil ketika kemudian tiba-tiba terjadi pemalsuan mobil diimpor mobil dari korea diganti merek seolah-olah jadi mobil ciptaan Indonesia," kata Hasto.
Kemudian, kasus penyelewengan dana yayasan Supersemar pun tak lepas daroi sorotan. "Ketika yayasan Supersemar di mana BUMN wajib menyetor itu hanya untuk kepentingan kroni-kroninya," ucap Hasto.
Hasto secara tegas menyatakan bahwa pernyataan Wasekjen Ahmad Basarah sejalan dengan sikap partai. Pernyataan itu berbunyi Soeharto sebagai guru korupsi.
PDIP pun menegaskan tak mencalonkan caleg mantan terpidana korupsi. Kader yang terlibat korupsi juga bakal dipecat.
Hasto menyindir capres Prabowo Subianto dan Gerindra. Partai itu menyumbang banyak caleg bekas koruptor. Sedangkan sang Ketum bicara korupsi Indonesia stadium empat.
"Dengan demikian sikap dari Pak Ahmad Basarah itu juga menunjukkan sikap kita bersama di mana PDIP itu juga anti KKN," kata Hasto.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto meminta Laskar Berkarya untuk melaporkan Ahmad Basarah ke pihak berwajib. Laporan tersebut terkait pernyataan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu yang menyebut Soeharto adalah guru korupsi.
"Saya minta Laskar Berkarya sebagai sayap partai untuk menuntut. Karena faktanya tidak demikian," kata Tommy dalam sambutan pada pengukuhan DPP Laskar Berkarya di Bogor, Jumat (30/11).
Menurut Tommy, korupsi justru secara masif terjadi di era reformasi hingga sekarang ini. Hal itu dibuktikan dengan banyak para pelaku yang ditangkap dan dijebloskan ke penjara akibat terjerat kasus korupsi.
"Bahwa Orba dinyatakan KKN, biangnya KKN dan sebagainya. Tapi nyatanya, fakta hukumnya itu membuktikan bahwa selama reformasi ini sudah ratusan orang kena OTT (operasi tangkap tangan)," terang Tommy.
Sumber: merdeka.com
Berita Lainnya
Kisah Perjuangan Total Dokter Tirta dari Pejuang Corona COVID-19 Kini Bisa Jadi Korban
PS Senayang Di Pastikan Lolos Ke Babak 8 Besar PSSI Cup I Lingga
Mau Cari Beasiswa? Yuk Hadiri Wish Festival Riau 20 Juli di Pekanbaru
Majelis Dakwah akan Maporkan Pengedit Video Ceramah UAS
Coret-Coret Baliho Gubri, Polresta Pekanbaru Tangkap Dua Orang Pria
Prabowo: Ada Emak-Emak Mau Deklarasi kok Diusir!
Cici Dibunuh Oknum Pendeta di Gereja, Ada Sperma Nempel
Viral di Sosmed, Potret Seorang Guru Daerah Tempuh Air Banjir Ketinggian 60 Cm "Demi Mecerdaskan Anak Bangsa"
Gubernur Syamsuar Heran Lihat Banjir di Pekanbaru 'Firdaus Minta Dukungan Pemprov Riau'
Oknum DPRD Kampar Ditangkap di Jakarta 'Terjerat Kasus Korupsi'
Tito Minta Polda Riau Usut Tuntaskan Kasus PT SSS 'Ancam Tarik Perkara ke Mabes Polri'
Diskominfops Inhil Beserta Wartawan Kunjungi Dewan Pers Dan Gelar Lokakarya