BUALBUAL.com, Titi Wati (37) wanita asal Palangkaraya, Kaliamntan Tengah tersebut adalah penderita obesitas dengan perkiraan bobot 220 Kg akhirnya telah dievakuasi.
Meski bobotnya diperkirakan mencapai 220 Kg namun sang suami justru meminta Titi Wati untuk bersyukur.
Hal lainnya yakni ketika proses evakuasi terpaksa rumah Titi Wati harus dijebol.
Sebelum Titi Wati, seorang bocah asal Karawang Arya permana juga mengalami kasus serupa.
Arya yang kala itu berusia 10 tahun memiliki berat 193 kg, sedangkan Titi yang berusia 37 tahun ini memiliki berat 220 kg.
Berikut fakta-fakta wanita penderita obesitas, Titi Wati, dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Ditawari Operasi GratisDokter bersama tim memberikan informasi serta penjelasan kepada Titi Wati di kediamannya (Kompas.com)
Pihak Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya bekerja sama dengan dokter spesialis dari Rumah Sakit Udayana, Denpasar, Bali, menawarkan operasi saluran pencernaan secara gratis kepada Titi Wati (37), penderita obesitas yang berat badannya mencapai 220 kilogram.
Dr Theodorus Sapta Atmadja, MM, selaku Wakil Direktur Pendidikan dan Kemitraan RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya bersama tim mendatangi kediaman Titi Wati, dan menyampaikan tawaran bahwa ada dokter spesialis dari Rumah Sakit Udayana, Denpasar, Bali, yang bersedia menolong Titi Wati melalui operasi tersebut.
"Operasi tersebut akan dilaksanakan di RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, jadi dokter spesialisnya yang akan datang ke Palangkaraya," kata dokter Theo, Rabu (9/1/2019).
Pihak rumah sakit juga menjelaskan kepada Titi mengenai tindakan operasi yang akan dilakukan serta apa saja yang akan dipersiapkan dalam hal evakuasi Titi ke rumah sakit nantinya.
Namun, untuk proses operasi yang akan dilaksanakan, pihaknya masih menunggu keputusan dari keluarga Titi, dalam hal ini suami Titi.
Apabila proses operasi disetujui, maka pihak rumah sakit juga harus mempersiapkan banyak hal.
Mulai dari mengevakuasi Titi dari kediamannya hingga ke rumah sakit, begitu juga dengan ranjang pasien yang khusus, serta persiapan lain yang diperlukan.
Ada beberapa risiko yang harus diperhatikan oleh pihak keluarga, apabila operasi tidak dilakukan, dimana sudah ada beberapa bagian tubuh Titi yang sudah mengalami luka akibat lecet, yang semua itu terjadi karena Titi tidak bisa berdiri dan duduk, hanya bisa berbaring.
"Kami sangat berharap kepada pihak keluarga, khususnya kepada suami Titi Wati, agar menyetujui proses operasi yang akan dilakukan sebagai upaya pemulihan berat badan Titi Wati yang kian membesar," ujar dokter Theo.
2. Dinas Sosial Bantu Pendanaan
Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah siap membantu pendanaan pasien penderita obesitas, Titi Wati.
Hal ini dikarenakan pasien obesitas termasuk dalam golongan keluarga yang tidak mampu.
"Ya kami siapkan dana untuk membantu pasien itu selama ditangani dokter," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial, Subarnadi.
3. Permintaan SuamiTiti Wati (37), perempuan berbobot 350 kilogram saat masih tengkurap di kamar rumahnya. (Banjarmasin Post/faturahman)
Meski bobot Titi Wati diperkirakan mencapai 220 Kg sang suami Edi (52) justru meminta satu hal kepada Titi Wati.
Edi meminta sang istri, Titi Wati justru untuk selalu bersyukur.
Edi juga menambahkan jika itu semua memang sudah diberikan Tuhan kepada sang istri.
Namun untuk diketahui, Titi Wati sebelumnya juga menjalani program diet herbal.
Dari Grid.id, belum juga manfaat dari diet itu bisa dirasakan Titin sudah menghentikannya karena keterbatasan biaya.
Selain itu, suami Titin juga tak mengizinkannya untuk melakukan diet herbal ini.
4. Menjebol RumahProses evakuasi Titi Wati, wanita tergemuk di Kalteng cukup menegangkan, melibatkan 20 orang relawan dan mobil pikap. (Banjarmasinpost.co.id/faturahman)
Titi Wati tinggal di Jalan G Obos XXV Gang Bima, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Titi di evakuasi dari rumah kontrakannya ke RS Doris Sylvanus Palangkaraya pada Jumat (11/1/2019) pagi.
Rumah kontrakan Titi terpaksa dijebol pada bagian dinding sekitar pintu dan jendela agar Titi bisa keluar.
"Lebar pintu kalah dari lebar badannya, makanya dikeluarkan lewat jendela yang sudah di bongkar," ujar Sugeng Wahono, anggota Tagana Kalteng.
5. Rumah Sakit Siapkan Kamar KhususKamar khusus inilah yang akan ditempati Wanita tergemuk di Kalteng selama menjalani perawatan di RS Doris Sylvanus Palangkaraya. (banjarmasinpost/Faturahman)
Sementara itu, Wakil Direktur, dr Theodorus Sapta Atmadja, mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan kamar khusus.
Kamar ini dilengkapi dengan dua alternatif kasur, yakni dengan ranjang dan diatas lantai, serta menyiapkan semua peralatan yang bisa mobile untuk pemeriksaan pasien.
Sumber: Tribunnews.com
Berita Lainnya
Ternyata Ada Otak Kedua di Perut Kita
WNA Cina Ditetapkan Tersangka Kasus Langgar Keimigrasian
11.046 Pelanggan PLN di Siak Bebas Biaya dan Diskon 50 Persen
Kesbangpol Provinsi Riau Gelar Giat Sosialisasi Pencegahan Dan pemberantasan P4GN Di Kabupaten Bengkalis
Saat Oprasi Zebra Polisipun Akui Kesulitan Tertibkan The Power Of Emak-Emak
Deal!!! Sejumlah Wartawan Inhil Bentuk 'Rumah Aspirasi Masyarakat'
Kunjungi Program Bedah Rumah FKWI Kemuning, Hj Zulaikhah Wardan: Mereka Adalah Utusan Allah
Menyedihkan! Beginilah Kondisi Gedung SDN 014 Keteman Inhil
Inilah Bukti Janda Memang Terdepan, Deretan Seleb Tampan ini Pilih Janda
Takmir Larang dan Keberatan Prabowo Salat Jumat di Masjid Kauman
Miris...! Dikelurahan Teluk Pinang Inhil Penerima PKH Mengeluh, Seharusnya 70 Kg Beras menjadi 8 Kg
Tingkat Pelayanan Listrik di Prov Riau, Terendah Adalah Daerah Kabupaten Inhil