PILIHAN
Begini Caranya Wahyu Belajar Secara Otodidak Kini Budidaya Ulat Jerman Hasilkan Rupiah

BUALBUAL.com, Berawal dari iseng-iseng, Wahyu bersama sang istri, Nia membudidayakan ulat Jerman. Ulat Jerman ini dibudidayakan untuk dijadikan makanan burung milik mereka. Dia dan istri mempelajari cara pembudidayaan ini secara otodidak.
Awalnya Wahyu membudidayakan 1 ons ulat Jerman. Ternyata dari 1 ons bisa menghasilkan 2 Kg ulat Jerman. Melihat hasil yang didapat cukup banyak dengan modal yang sedikit, oleh karena itu Wahyu memutuskan untuk memasarkan ulat Jerman tersebut.
"Saya hanya belajar otodidak lihat dari youtube, sama sekali saya tidak tahu cara membudidayakan ulat Jerman ini awalnya. Rupanya berhasil dari satu ons bisa menghasilkan 2 kg, dari modal 10 ribu bisa mencapai Rp200.000. Dan menurut saya ini bisnis yang menjanjikan," ungkap Wahyu, Selasa 29 Januari 2019.
Ulat Jerman ini kegunaanya untuk makanan ikan arwana, burung murai dan lainnya.
Cara membudidayakan ulat Jerman sendiri cukup mudah, pertama kali ulat dipuasakan selama 1 minggu pada media dari bahan papan atau triplek kemudian dilapisi dengan lakban ukuran 40x60 cm dan sedikit dedak ayam sebagai alasnya. Lalu untuk suhunya sedang saja rata-rata 25 derajat celcius, "Kalau terlalu panas dia akan mati," katanya.
Setelah ulat dipuasakan maka ulat akan berubah menjadi kepompong selama 2 minggu, kemudian kepompong berubah menjadi kumbang, setelah menjadi kumbang baru dikawinkan selama 2 minggu maka akan memproduksi telur selama 1 1/2 bulan dan siap untuk panen setelah 2 bulan.
"Untuk melakukan puasa tergantung kita mau 1 ons atau 1 kg tergantung banyaknya, satu ons ulat bisa menghasilkan 2 kg produksi, sedangkan 1 kg bisa menghasilkan 30 kg dan proses sampai panen selama 2 bulan," jelas Wahyu.
"Namun jika ingin menghasilkan lebih banyak telur lagi, dari ulat yang berumur 4 bulan, maka akan bisa menghasilkan kumbang yang besar. Karena semakin besar kumbangnya semakin banyak produksi telornya," katanya.
Untuk makanan ulat Jerman ini Anda tidak perlu khawatir, ulat Jerman hanya makan sayuran seperti sawi, labu siam ataupun roti yang sudah kadaluarsa.
Nah, dengan mengikuti cara seperti ini, Wahyu dan Nia mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah dari hasil penjualan ulat Jerman tersebut.
Untuk 1 onsnya, ulat Jerman dijual seharga Rp10 ribu. Sedangkan untuk 1 Kgnya dijual dengan harga Rp90 ribu.
"Pembelinya kebanyakan yang memelihara burung murai, ikan arwana, kemudian kami juga jual melalui online seperti facebook," pungkasnya.
Selain itu, Wahyu tidak hanya membudidayakan ulat Jerman, tapi juga Ulat Hongkong.
"Tapi ulat Hongkong sedikit susah membudidayakannya. Menurut saya, bisnis ulat ini cukup menjanjikan, pengeluaran sedikit tapi memberikan pemasukan yang berkali-kali lipat, disini juga bisa belajar berbudidaya siapapun yang ingin belajar akan saya terima dengan senang hati," tutupnya.
Nah bagi yang ingin belajar membudidayakan ulat Jerman atau membutuhkan informasi sekilas tentang ulat Jerman, bisa lsngsung ke toko Wahyu yang beralamat di Jalan Kalijati Utama Simpang Tiga Pekanbaru.
Sumber: bertuahpos.com/ Editor: ucu
Berita Lainnya
Pengurus DPD IKBR Kabupaten Indragiri Hilir Periode 2018-2022 Resmi di Kukuhkan
Pemprov Riau Perbaiki Sarana dan Prasarana di EHA Riau
Lokasi Kapal Tenggelam Ditemukan, TNI AL Segera Lakukan Penyelaman
Sebut Ancam Kesejahteraan Buruh, GMNI Pekanbaru Tolak RUU Omnibus Law
Soal Sengketa Tanah Ulayat Koto Aman 'BPN Riau Diminta Laksanakan Perintah Presiden'
UPIKA KECAMATAN MANDAU, SIAP SIAGA ANTISIPASI KARHUTLA
Lagi - Lagi Memprihatinkan! Sekolah SDN 032 Tak Layak Pakai, Disdik Inhil Dipertanyakan
Ribuan Kayu Bakau Diamankan Bea Cukai Bengkalis 'Hendak Diseludupkan ke Malaysia'
Banyak Truk Terpuruk, Jalan Lintas di Mahato Rusak Parah
HNW: Kriminalisasi Ulama Jelas Melanggar Pancasila
BUALBUAL WARTAWAN: Jurnalis Damai Bukan Provokator
Bupati Inhil HM.Wardan Melantik 13 Pejabat Eselon III dan IV