PILIHAN
Bantah Terima Fee Soal Proyek PLTU Riau-1 'Idrus Marham'

BUALBUAL.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa tersangka suap proyek PLTU Riau-1, Idrus Marham untuk tersangka Dirut PLN Sofyan Basyir sekaligus pemilik PT Borneo Lumbung Energi Samin Tan.
Seusai diperiksa, Idrus enggan membeberkan seputar penydikian dugaan keterlibatannya dengan Sofyan Basyir maupun Samin Tan.
"Masa saya mau bilangin, itu dapurnya KPK, enggak boleh, biar aja. Jadi saya selaku saksi Pak Sofyan Basyir dan Pak Samin Tan tentu saya menyampaikan apa yang saya ketahui dan alami," kata Idrus kepada wartawan di Gedung KPK, Kuningan Jakarta, Rabu (15/5).
Idrus yang juga mantan Menteri Sosial (Mensos) membantah bahwa dirinya telah menerima fee dari Sofyan Basyir maupun Samin Tan. Idrus juga mengaku tidak pernah membahas masalah proyek PLTU Riau-1 saat bertemu Sofyan dan Samin Tan.
"Oh enggak ada (fee proyek PLTU). Enggak sama sekali saya tidak bicara itu (proyek PLTU)," ujarnya.
Idrus mengaku hanya membahas agenda keumatan saat bertemu dengan Sofyan Basyir pada 2018 lalu. Bahkan, Idrus juga membantah pernah bertemu Direktur Pengadaan Stategis II PT PLN, Iwan Supangkat membahas proyek PLTU Riau-1.
"(Bahas) keumatan itu, masa udah keumatan ada bagian-bagian (fee). Pak Sofyan Islam, saya Islam, bicara tentang bagaimana kehidupan umat Islam ke depan. Termasuk (bertemu) Pak Iwan Supangkat enggak pernah. Saya sudah jelasin," imbuhnya.
Lebih lanjut, Idrus tidak membantah pernah bertemu eks anggota Komisi VII DPR RI Eni Saragih, pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited, Johannes Budisutrisno Kotjo di kediaman Sofyan Basyir.
"Ya Allah, ketemu Pak Kotjo kan udah lama, teman saya dari tahun 2000-an ketika saya jadi ketua umum KNPI, cuma sekali ketemu. Ya di rumahnya (Sofyan) kan ada (Eni Saragih), secara kebetulan ada tapi tujuannya itu beda. Saya kan sudah jelasin," kata Idrus.
Bahkan, Idrus juga mengaku tidak mengetahui proses penunjukkan perusahaan milik Kotjo yang ditunjuk Sofyan sebagai pemegang tender proyek PLTU Riau-1.
"Aduh, sama sekali tidak, ya Allah, berarti saya hebat banget dong ya," kelakar Idrus.
Dalam perkara suap ini, Idrus ditetapkan tersangka bersama dengan Eni Saragih, Johannes Budisutrisno Kotjo, pengusaha Samin Tan, dan Dirut PLN Sofyan Basir.
Sofyan diduga terlibat dalam pengadaan proyek PLTU Riau-1, bersama Eni Saragih untuk memuluskan tender pembangkit listrik di Riau. Proyek PLTU Riau-1 merupakan salah satu agenda program pembangkitan listrik yang dicanangkan pada era kepemimpinan presiden Jokowi.
Sumber: RMOL.co
Berita Lainnya
Yang Lagi Liburan Ke Sumbar, Ada Desa Kuno Terindah Sedunia Lo ...
Heboh,Sepasang Suami Istri di Tembilahan Tewas
Diduga Pelaku Pencurian Didalam Kapal Jelatik, Selatpanjang Diamankan Polisi
Kontribusi Jalan Operasi PHR Bagi Masyarakat Riau
Priyo Nilai Debat Pilpres, Empat Untuk Sandiaga Dan Satu Untuk Kiai Maruf, Anda Setuju?
82 WNI dari Malaysia Kembali ke Daerah Masing-masing
Grace Natalie Tolak Perda Syariah dan Injil, TPDI: Maju Terus
Mana yang Benar! Kuasa Hukum Bilang Sakit Maag Kronis, Polisi Ucap Habib Bahar Sehat-sehat Saja
Resmi Berseragam Kedah FA, Andik Vermansah Angkat Bicara
Polda Riau Gelar Apel Operasi Kontijensi Aman Nusa II Penanganan Covid-19 Muara Takus 2020
Pjs Bupati dan Dandim Kasrem 031/Wb Tinjau Lokasi TMMD ke 101 Kodim 0314/Inhil
Bebas Dari Kelompok Abu Sayyaf, Dua WNI Segera di Pulangkan