PILIHAN
Cost Politik Tinggi, KPK: Itu Penyebab Maraknya Korupsi

BUALBUAL.com - Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan bicara mengenai penyebab maraknya korupsi di Indonesia. Menurutnya, salah satu penyebab maraknya korupsi yakni karena biaya politik yang tinggi.
"(Penyebab) bisa semua. Bisa memang (karena) cost politik tinggi," ujar Basaria di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (11/7/2019).
Basaria kemudian bicara soal pelaku kejahatan. Dia menyebut pelaku kejahatan memiliki banyak cara untuk melancarkan aksinya.
"Sehebat apapun kalau orangnya pelaku kejahatan, memang dia selangkah lebih maju dari penegak hukum," katanya.
KPK sendiri telah melakukan pencegahan agar tingkat korupsi di Indonesia, khususnya kepala daerah, bisa menurun. Menurut Basaria, salah satu cara untuk mencegah korupsi yakni meningkatkan transparansi.
"Hampir seluruh daerah sudah ada rancangan program secara online, memang belum semuanya jalan. Maka 2019 ini, tim Kopsigab ini membenahi, itu yang kita kerjakan. Karena harapan kita kalau semua sudah transparan dan online, sangat kecil kemungkinan untuk lakukan korupsi, karena titik utamanya transparansi," paparnya.
KPK baru saja menetapkan Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi. Nurdin diduga menerima suap terkait dengan izin prinsip dan lokasi pemanfaatan laut, proyek reklamasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Kepri tahun 2018/2019.
"KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan dan menetapkan empat orang sebagai tersangka, yaitu NBA (Nurdin Basirun), EDS (Edy Sofyan), BUH (Budi Hartono), dan ABK (Abu Bakar)," kata Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan dalam konferensi pers di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (11/7/2019).
Berita Lainnya
Masa Jabatan Presiden Mau Diubah, Fadli Zon: Cukup Dua Periode
Bikin Evan Dimas Cedera, Instagram Pemain Vietnam "Van Hau" Diserang Netizen
Diduga Pelaku Pencurian Didalam Kapal Jelatik, Selatpanjang Diamankan Polisi
Diduga Disengaja, Ada Kebakaran Lahan di Rumbai
Lukman Edy Laporkan Dr Arya Wedakarna, kepada (BK) DPD RI Terkait Dalang Penolakan Ustadz Somad Di Bali
300 Warga Kampar Masuk ODP, Bupati Minta Kesadaran Masyarakat Lebih Ditingkatkan
Polsek Tembilahan Hulu Sosialisasikan Pencegahan Karhutla dan Wesbang di Desa Pulau Palas
Harga TBS Sawit Naik Rp160,8 per Kg
Kapolres Inhil: Titik Hotspot di Kateman Sudah Nihil
Terjadi: Masyarakat Inhu Hadiahi Batu Nisan Kuburan Didepan Kantor DPRD
Persib: Kami Sudah Dapat Michael Essien Untuk Drogba, Kenapa Tidak?