PILIHAN
Dishub akan Tinjau Ulang U-Turn Jalan Lintas Pekanbaru-Bangkinang 'Jarak Terlalu Jauh'

BUALBUAL.com - Masyarakat di Desa Rimbo Panjang dan Kualu Nenas Kabupaten Kampar, Riau, mengeluhkan jarak antara u-turn ada pembangunan jalan lintas Pekanbaru-Bangkinang terlalu jauh.
Bahkan jarak antara satu u-turn ke u-turn selanjutnya bisa mencapai 2 hingga 3 km. Tentu saja ini merepotkan warga sekitar, bahkan tidak jarang warga nekad melawan arus lalu lintas.
Sebagai contoh, u-turn di Desa Kualu Nenas Kecamatan Tambang. U-turn pertama di desa tersebut berada di depat SMPN 2 Tambang dan u-turn selanjutnya berada di depan PT Vira Jaya.
Hal yang sama juga terjadi di Desa Rimbo Panjang. U-turn pertama ada di dekat perbatasan Pekanbaru-Bangkinang sedangkan U-turn berikutnya berada di dekat Ponpes Gontor Putri.
"Antara U-turn satu dengan lainnya kan cukup jauh. Itu jaraknya lebih kurang 3 kilometer. Karena jauh masyarakat ada yang membuat jalan pintas, karena kalau harus mengikuti U-turn sangat jauh," kata Rahmad Hidayat salah satu warga Graha Setia Mandiri, Rimbo Panjang ini.
Terkait hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Riau berjanji akan meninjau ulang keberadaan jarak U-turn tersebut.
"Kita bersama instansi terkait akan meninjau kembali keberadaan U-turn yang ada di jalan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat itu," kata Kepala Dishub Riau, M Taufiq OH kepada CAKAPLAH.COM, Selasa (16/7/2019).
Taufiq mengatakan, sebenarnya keluhan masyarakat terkait U-turn di lokasi tersebut sudah pernah dibahas pada forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Riau yakni Dishub, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta Dirlantas Polda Riau.
Karena itu, sebut Taufiq, pihaknya dalam waktu dekat akan koordinasikan dengan Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) terkait keberadaan U-turn tersebut.
"Kan jalan itu merupakan jalan nasional, kemungkinan akan diturunkan tim lagi ke sana untuk mengecek langsung kondisi di lapangan," ujarnya.
Lebih lanjut dia menyatakan, jika dari analisis tim di lapangan perlu dilakukan karena penilaian keamanan dan
bisa membantu memudahkan akses masyarakat, maka bisa saja keberadaan U-turn dipindahkan.
"Tapi semua tetap harus berkoodinasi dengan pihak P2JN. Kami akan analisa kembali situasinya di lapangan seperti apa, termasuk manajemen rekayasa lalu lintasnya. Karena keberadaan U-turn juga harus aman dan tidak membahayakan keselamatan masyarakat dan pengguna jalan," sebutnya.
Taufiq mengakui, memang tidak ada aturan resmi terkait jarak antara satu U-turn dengan U-turn lainnya. Karena pengaturan itu dibuat untuk pertimbangan kepentingan rekayasa lalu lintas, dan sifatnya yakni untuk tundaan.
"Sebetulnya keberadaan U-turn di jalan lintas Pekanbaru-Bangkinang cenderung berbahaya, karena ruas jalan yang lebar dan lurus membuat pengendara melaju kencang. Tapi apa yang menjadi keluhan masyarakat tetap akan kita pertimbangkan," tukasnya.
Sumber: cakaplah
Berita Lainnya
Bupati HM Wardan Hadiri acara Pisah Sambut Kapolres Inhil
Rizal Ramli: Kelas Glodok, Kalau Utang Budi Cukup Jadi Dubes "Ahok Jadi Bos BUMN"
Penumpang Keluhkan Kondisi Pelabuhan Terapung Lasedap Tembilahan Tidak Kunjung di Perbaiki
Sekolah di Liburkan Pasca Dua Orang Tewas Akibat Tembok Roboh di SDN 141 Roboh
Bujang Dara Inhil 2019 di Raih Sony 'Si Jokowi KW'
Musda Riau Ditunda, Pengurus Golkar Terbang ke Jakarta
Terkuak Fakta Video Porno Bocah dan Wanita Dewasa Bikin Heboh Publik
Akhirnya Perampok Bersenjata Api di Bengkalis Ditangkap
Naas,Seorang Karyawan PT TPP Tewas Disambar Petir
Bupati Inhil HM. Wardan Kunjungi Pasien Rumah Sakit Puri Husada Tembilahan
Siak Juara, Pacu Sampan Tradisional Usai
Firdaus: Buka Lowongan Posisi Dirut yang akan Kelola Pasar Tradisional dan Danau Bandar Kahyangan