PILIHAN
Pemeriksaan di Batas Riau-Sumbar Lebih Ketat 'Antisipasi Corona'
BUALBUAL.com - Pemeriksaan kesehatan di perbatasan Riau dengan Sumatera Barat (Sumbar) tepatnya di kawasan Rimbodata, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota pada Selasa (31/3) siang, terpantau lebih ketat dari biasanya. Petugas gabungan yang melakukan pemeriksaan itu dari Dinas Kesehatan, BPBD, TNI, Polri, Satpol PP, Damkar, dan Dishub, juga sudah dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD).
"Sebelumnya, petugas gabungan yang melakukan pemeriksaan kesehatan di perbatasan Sumbar dengan Riau ini masih kekurangan APD. Seperti masker, sarung tangan, sepatu, baju, dan cairan pembersih tangan. Alhamdulillah sekarang semua APD itu sudah tersedia. Bantuan dari Pemprov Sumbar," kata Kepala BPBD Limapuluh Kota Joni Amir kepada Padang Ekspres(RPG), Selasa (31/3).
Joni Amir menyebut, ketatnya pemeriksaan kesehatan di perbatasan Sumbar dengan Riau merupakan tindak lanjut dari kebijakan Pemprov Sumbar yang menetapkan pembatasan selektif di sembilan perbatasan darat. Ini untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Di mana dalam kebijakan pembatasan selektif ini, Pemprov Sumbar bekerja sama dengan tujuh pemerintah kabupaten. Yakni, Limapuluh Kota, Dharmasraya, Pessel, Solsel, Sijunjung, Pasaman, dan Pasaman Barat.
"Dalam penerapan pembatasan selektif di perbatasan Limapuluh Kota dengan Riau, Pemprov Sumbar membantu APD buat petugas gabungan. Sedangkan petugas gabungan berasal dari kabupaten yang terdiri dari unsur Dinas Kesehatan, BPBD, TNI, Polri, Satpol PP, Damkar, dan Dinas Perhubungan," kata Joni Amir.
Mantan Kabag Humas dan Protokoler ini menyebut, dalam sehari ada 54 petugas yang dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan dan pendataan, terhadap warga atau pengemudi yang masuk Sumbar dari arah Limapuluh Kota.
"Ke-54 petugas ini terbagi dalam 3 shift. Artinya, setiap shift ada 18 orang. Mereka bekerja bergantian selama 24 jam," kata Joni Amir.
Para petugas ini secara bergantian menyetop kendaraan yang datang dari arah Riau. Setiap pengemudi dan penumpang di dalam kendaraan tersebut kemudian diperiksa kesehatan mereka. Terutama suhu tubuh.
"Pemeriksaan suhu tubuh ini menggunakan thermal scanner. Bila ada warga yang suhu tubuhnya melebihi 38 derajat celcius, itu langsung didata dan diberi kartu khusus," kata Joni Amir.
Sampai petugas melakukan pergantian shift kedua dengan ketiga pada Selasa malam (31/3), jumlah warga yang masuk Sumbar dari arah Riau tercatat sudah 800-an orang. Dengan tujuan, tidak hanya Payakumbuh dan Limapuluh kota, tapi juga kabupaten/kota lain di Sumbar.
Dia juga menyebut, saat petugas melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap warga atau pengemudi yang masuk Sumbar dari arah Limapuluh Kota, partisipasi masyarakat cukup tinggi. Bahkan, masyarakat di kawasan Rimbodata, Pangkalan, menyediakan ruko untuk penginapan petugas yang berbagi shift.
"Artinya, masyarakat sadar bahwa korona adalah musuh bersama. Dan kita berharap, petugas di perbatasan Sumbar-Riau ini, terutama tenaga medis dan petugas wanita, tidak dijahili atau dilecehkan," ujar Joni Amir.
Sumber: riaupos.co
Berita Lainnya
Yusril Ancam Akan Somasi Pihak yang Sebut HTI Ormas Terlarang
Rumah Yatim Terus Bergerak Membantu Pemerintah Lawan Corona
Walikota Pekanbaru Perpanjang Libur Sekolah SD dan SMP Hingga 19 April
Galeri: Bupati Wardan Hadiri Ramah Tamah dan Pisah Sambut Dandim 0314/Inhil
PT Smartfren Telecom Tbk BUALBUAL Buka Lowongan Kerja SGS Manat!
8 Formasi Dibatalkan, Hari Ini Pendaftaran CPNS Riau Dibuka
Untuk Bisa Ikut UNBK Beginilah Perjuangan Sekolah di Pesisir Kab Inhil
Tim Futsal Kejari Menjuarai Piala Askab PSSI Meranti Tahun 2019
Heboh Di Sosmed Kasus Penculikan Anak Di Pekanbaru, Polisi Tegaskan Itu Tidak Benar
Dalam Bermedia Sosial, Guru Dan Siswa Harus Bijak
Dilaporkan Hilang, Warga Rupat Bintan Ditemukan Tak Bernyawa
Ternyata Anak Perempuan Asal Argentina yang Hilang Ditemukan di Toraja