Pelalawan Batal Usulkan PSBB, Gubri: Jangan Tunggu Banyak Korban Baru Sibuk

BUALBUAL.com - Provinsi Riau masuk 10 besar nasional sebagai daerah resiko tinggi penyebaran virus Corona (Covid-19) oleh Pemerintah Pusat.
"Tadi sudah diinformasikan Menteri Bappenas saat Musrenbang Nasional, resiko tinggi Riau peringkat sembilan nasional. Resiko tinggi ini zona merah Covid-19," kata Gubernur Riau, Syamsuar, Rabu (22/4/2020) saat dikonfirmasi Pelalawan tidak menetapkan PSBB karena persoalan anggaran.
"Saya saja baru tahu bahwa Riau ini mempunyai resiko tiiggi. Yang saya tahu selama ini, kita ini transmisi lokalnya bakal terjadi," sambungnya.
Karena itu, Gubri berharap jika lima kabupaten/kota di Riau, seperti Siak, Pelalawan, Kampar, Bengkalis dan Dumai untuk segera mengusulkan penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di daerahnya masing-masing.
"Sebenarnya kalau sayang dengan rakyat segera tetapkan PSBB. Karena tugas kita bagaimana mendahukan kepentingan rakyat, menjaga keselamatan rakyat," ungkapnya.
"Apakah (Pelalawan) menunggu banyak positif Covid-19 dan banyak warga yang meninggal baru sibuk. Saya pikir mudah-mudahan dengan hari ini ada penjelasan dari Menteri Bappenas bahwa Riau ini punya resiko tinggi terhadap penulasan Covid-19, mari kita bersatu para bupati/walikota," sambungnya.
Untuk itu, Gubri berharap kabupaten dan kota di Riau dalam kondisi saat ini untuk mendahulukan kepentingan rakyat dari kepentingan lainya.
"Yang lain-lain kalau ada proyek nanti lah. Kalau kita masih sehat dan hidup, Insya Allah kita bisa lakukan apa saja untuk pembangunan kedepan," tegas Gubri.
"Tapi kalau sampai banyak korban Covid-19, tentu ini yang kita sangat kecewa. Kita saat ini harus mendahulukan kepentingan rakyat untuk menyelamatkan rakyat dari kepentingan lain," tambahnya dengan tegas.
Karenanya, Gubri berharap bupati/walikota se-Riau setelah mendengar pengarahan dari Menteri Bappenas terbuka hati nuraninya.
"Mudah-mudahan dengan hari ini mendengar arahan Bappenas mudah-mudahan terbuka hati nuraninya, agar kepentingan bersama ini dapat kita lakukan PSBB sama dengan Kota Pekanbaru," harapnya.
"Sebenarnya lima daerah itu wajib menerapkan PSBB. Saya setiap hari selalu melakukan komunikasi soal itu, tapi semua tergantung kepada kepala daerahnya. Apalagi kemarin kita masih melihat Pekambaru dan Dumai daerah terjangkit. Sekarang Kampar sudah masuk daerah terjangkit Covid-19. Sebentar lagi bisa saja Pelalawan, Siak, Bengkalis dan daerah lainnya. Itu tidak bisa dihindari kalau tidak PSBB," tukasnya.
Berita Lainnya
Dengar Kisah Pakde Rawi, Plt Bupati Lampura Budi Utomo Langsung Berikan Bantuan
Ketua DPRD Inhu Terima Buku "Reunifikasi Korea" dari Ketua Umum JMSI Pusat
Tinjau Banjir Kampar, Gubernur Riau Abdul Wahid: Butuh Solusi dari Pusat
Dinsos Inhil Sosilaisasi Aplikasi Siperjake dan Cara Pendaftaran Secara Online
Excavator diturunkan, Gali Parit dan Bersihkan Semak di Desa Air Putih
Pimpin Rakor Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Kepri, Gubernur Ansar Harap Jadi Permodelan Nasional
LKPj 2022 Gubernur Kepulauan Riau Dinilai Baik, DPRD Kepri Sampaikan Beberapa Rekomendasi
Henny Sasmita: Tenun Bengkalis Harus Jadi Aset Budaya dan Sumber Ekonomi
Siap-siap, Pada Bulan Maret 2021 Pemerintah Terima 1,3 Juta CPNS, Termasuk Riau
Audensi dengan Sekda Riau, Bupati HM Wardan Minta Bantuan Pemprov Lanjutkan Pembangunan Jembatan Mangkrak
Belasan Juta Batang Rokok Dimusnahkan Bea dan Cukai Tembilahan, Kerugian Negara Capai Rp11 Milyar
Hasil Swab Mahasiswa Luar Negeri yang Dikarantina di BPSDM akan Diumumkan Besok