Tim TPID Kota Tanjungpinang Gelar Rakoor Secara Virtual

BUALBUAL.com - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tanjungpinang menggelar rapat korodinasi bersama seluruh anggota TPID secara virtual yang dipimpin langsung oleh Walikota Tanjungpinang, Hj. Rahma, S.Ip yang berlangsung di Ruang Rapat Raja Haji Fisabilillah, Kantor Walikota Tanjungpinang, Jumat (25/9).
Menurut data yang dipaparkan oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri dan BPS Kota Tanjungpinang, Menjelaskan bahwa di Bulan Agustus Tahun 2020 Kota Tanjungpinang diperkirakan September akan tetap terkendali dan cenderung rendah di kisaran 0,19%-0,29% (yoy).
Terdapat beberapa potensi risiko tekanan inflasi yang perlu diwaspadai antara lain tarif angkutan udara, kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit, kenaikan harga beras premium, peningkatan harga bahan makanan, dan harga emas perhiasan yang berpotensi kembali meningkat.
Sementara itu, Data yang disampaikan oleh BPS Kota Tanjungpinang pada bulan Agustus 2020 komoditas dominan pemicu inflasi di Kota Tanjungpinang terdiri dari emas perhiasan 9,81%, angkutan udara 7,73%, cabai merah 6,45%, biaya SMA 3,89%, dan biaya SD 3,23%.
Ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga, diantaranya daging ayam ras, bawang merah, sawi hijau, kangkung, bayam, kacang panjang, ketimun, sotong, tomat, ikan bulat, ikan tamban, ikan asin teri, ice cream, gula pasir, ikan tongkol, semangka, buncis, terong, biskuit, dan apel.
Perwakilan dari Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kepri mengimbau agar Pemko Tanjungpinang tetap mensosialisasikan penggunaan QRIS sebagai salah satu cara untuk pembayaran secara digital kepada OPD, masyarakat dan pelaku usaha di Kota Tanjungpinang.
Inflasi tahun 2021 berpotensi mendekati batas atas sasaran inflasi, hal ini sebagai dampak pemulihan dari pandemi Covid-19 di tahun 2020 akan mendorong prospek ekonomi yang lebih baik sehingga mendorong pertumbuhan dan tingkat pendapatan masyarakat, perbaikan pendapatan atau daya beli akan meningkatkan permintaan atau konsumsi. Kondisi tersebut berpotensi mendorong kenaikan ekspektasi inflasi masyarakat. Peningkatan resiko inflasi tersebut harus diantisipasi dengan ketersediaan pasokan yang memadai antara lain melalui kerja sama antar daerah.
Perwakilan Bulog mengatakan ketersediaan stok beras yang tersedia saat ini di gudang Bulog Tanjungpinang tergolong aman dan cukup dengan jumlah 1.150 ton. Dengan data yang ada saat ini ketersediaan komoditi di gudang Bulog Tanjungpinang tergolong aman dan mencukupi.
Berita Lainnya
Wabup H Syamsuddin Uti Hadiri Haul Akbar Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Harapkan Keberkahan
Bupati HM Wardan Serahkan Bantuan kepada Korban Kebakaran
Anggota DPRD Provinsi Lampung Sosialisasi Ideologi Pancasila di Sekretariat PC PMII Way Kanan
Hadapi Hari Raya Idul Adha 1441 H, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jamin Ketersediaan Sapi Kurban
Sempena Maulid Nabi, Bupati Kasmarni Serahkan Santunan Kepada 62 Anak Yatim dan 250 Eksemplar Surat Yasin
Gubri Abdul Wahid: Islamic Center Diproyeksikan Akan Dibangun Tahun 2026 Mendatang
Andi Darma Taufik Apresiasi Jambore Karhutla Riau: Jangan Hanya Seremonial
Bantu Layar Monitor, Roby Harapkan Percepatan Pelayanan Antrian Berobat
Wagub Marlin Hadiri HUT AIRUD ke-71 di Mapolda Kepri
Setelah Tinjau Kondisi Listrik Dibeberapa Pulau, Gubernur ke Kantor PLN Tanjungpinang
Bupati HM Wardan Gelar Rapat Sinkronisasi Data Stunting Kabupaten Inhil
Sudah 5 Jemaah Haji Asal Riau Meninggal Dunia di Tanah Suci