Kabar Duka, Kembali Perawat 'Nakes' di Riau Meninggal Dunia Karena Covid-19
BUALBUAL.com - Kembali dunia medis di Riau kini berduka. Setelah sebelumnya tenaga kesehatan (Nakes) serta dokter meninggal dunia di Provinsi Riau lantaran terpapar Covid-19, kini untuk pertama kalinya, salah satu perawat di Kota Pekanbaru meninggal dunia.
Ia adalah perawat Sisca Febrianti yang meninggal dunia pada Rabu, (07/10/2020) sekitar pukul 08:05 WIB. Almarhumah menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru.
Dikabarkan oleh Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Provinsi Riau dr Indra Yovi mengatakan, sebelum almarhumah meninggal dunia, perawat Sisca menangani pasien Covid-19 di ruangan Isolasi Covid-19 RS Ibnu Sina sejak bulan April. Beliau perawat yang berdedikasi tinggi, tidak pernah mengeluh selama 6 bulan dan tidak pernah minta pindah area kerja.
"Kami semua tenaga kesehatan yang maju langsung menangani Covid-19 di ruangan Isolasi Covid-19 sangat terpukul dan sedih atas musibah hari ini. Tapi, kami tetap akan terus melayani semua pasien Covid-19, kami tidak akan mundur hanya gara-gara isu yang tidak penting, kami ikhlas dan tetap bersemangat," ungkapnya.
Kemudian, Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan, bahwa perawat Sisca merupakan tenaga kesehatan pertama di Pekanbaru yang meninggal dunia setelah berjuang menangani Covid-19 secara langsung dan terpapar langsung.
Terangnya, kabar duka untuk Provinsi Riau, yang pertama tenaga medis/pesawat meninggal dunia akibat Covid-19 merupakan perawat di RSUD Dumai, perawat Riani yang meninggal pada 8 September lalu.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun, telah berpulang ke Rahmatullah pahlawan kesehatan, sahabat kita, sejawat kita, perawat Sisca Febrianti, di RSI Ibnu Sina Pekanbaru," ungkap Syamsuar.
Lanjutnya, Syamsuar menjelaskan bahwa Sisca merupaka anak yatim yang juga menafkahi dua orang adik-adiknya, beliau terpapar Covid-19 sejak 8 hari yang lalu. Dipindahkan ke ICU sejak 6 hari yang lalu dan memakai ventilator," ungkapnya.
"Siska akan selalu kita kenang, beliau meninggal di usia yang masih muda, 31 tahun, kami tidak akan mengecewakan beliau, kami akan terus berjuang. Terima kasih utk semua yg sdh mendoakan Siska dan mendoakan perjuangan kami," ungkapnya.
Gubri meminta semua tenaga kesehatan dalam menangani pasien Covid-19 harus menggunakan APD. Karena sekarang banyak yang tertular orang tanpa gejala yang sulit dibedakan.
"Kami meminta pemkab dan pemkot di Riau menerapkan pembatasan sosial berskala kecil. Ini diperlukan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di Riau. Saya berharap semua masyarakat mematuhi protokol kesehatan," kata Syamsuar.
Berita Lainnya
Berkat Kartu JKN-KIS, Ari Tidak Lagi Khawatir Fikirkan Biaya Pengobatan
Hari KG PKK, Tim Penggerak Siap Selamatkan Keluarga Mandau Dari Tuberkolosis
Surati Presiden Jokowi! Dokter Umum: Tenaga Medis Marah Karena APD Langkap
Dinkes Gelar Pencanangan Crash Program Serentak se Inhil, Wanna: Wanhar Agar Anak Terhindar dari Penyakit Polio Hanya Bisa di Cegah dengan Imunisasi
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 : Riau Layak Menjadi Acuan Penanganan Corona
Dukung Pencegahan Penyakit Menular, Dinkes Inhil Berikan Himbauan dan Informasi Cegah Rabies Pada Hewan
Dalam Rangka Rangkaian HPN Riau, Puluhan Anak Ikuti Sunal Massal Gratis yang Ditahan Dinskes Inhil
Pemetaan Analisis Situasi Stunting Tahun 2022, Sebanyak 30 Tenaga Gizi Dinkes Inhil Ikuti Pertemuan
Hadiri Pertemuan Pembinaan Kelompok Operasional Posyandu, Kadinkes Inhil Ajak Kerjasama Para Kader
Bupati Inhil HM Wardan Pimpin Rapat Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak
Kadiskes Riau : Banyak Pedagang Enggan Jalani Rapid Tes Massal di Bengkalis
Bupati Karimun Kunjungi Balita Jantung Bocor