Pihak KUD di Kuansing Tunda Tahapan PSR dengan Alasan Bibit, PPKS: Tidak Ada Masalah

BUALBUAL.com - Pelaksanaan program Peremajaan Sawit Rakyat di Desa Sungai Buluh, kecamatan Singingi Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi, terancam berjalan tidak sesuai jadwal yang sudah disepakati. Hal ini karena Pengurus Koperasi Unit Desa (KUD) Wana Bakti kerap mengulur-ulur jadwal pekerjaan land clearing.
Informasi yang dihimpun di lapangan, Ketua KUD Wana Bakti, Bambang merasa ragu dengan kesiapan bibit kelapa sawit yang akan ditanam. Pasalnya, kondisi bibit yang dipercayakan kepada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) pertumbuhannya tidak sesuai harapan.
"Nampaknya untuk program PSR di KUD Wana Bakti bakal molor, karena sudah beberapa kali Ketua KUD nya menunda pelaksanaan land clearing dan tumbang chipping. Pak Bambang beralasan bibit dari PPKS belum siap tanam," ujar seorang anggota KUD yang enggan disebutkan namanya.
Tak hanya KUD Wana Bakti yang menunda tahapan pelaksanaan replanting, hal yang sama juga dilakukan pengurus KUD Tupan Tri Bakti. Padahal jika mengacu pada jadwal yang disepakati antara pihak KUD dan perusahaan mitra kerja, bulan Desember ini seharusnya sudah masuk pada tahap penanaman.
Namun kekhawatiran pengurus KUD tersebut ditepis pihak PPKS. Menurut salah seorang Kepala Bagian di PPKS, Ilham Lubis, PPKS tetap berkomitmen melaksanakan program PSR tersebut sesuai kontrak kerja yang disepakati.
"PPKS berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan bibit sesuai dengan rencana tanam KUD. Seperti di Kabupaten Kuansing. Dan jika ada keterlambatan di pembibitan lado PPKS telah berkomitmen dengan KUD untuk mendatangkan bibit dari sumber kebun PPKS Dengan biaya pengankutan di tanggung PPKS," jelasnya
Ditanyakan, berarti tidak ada masalah soal bibit? Dan bibit (sawit,red) siap ditanam sesuai jadwal semula, ia kembali menegaskan hal itu.
"PPKS tetap berkomitmen dalam masalah bibit pak. Jadi, tidak persoalan mengenai bibit sawit. Dan kita siap,"jelasnya.
Seperti diketahui, Presiden RI Jokowi mengatakan, peremajaan sawit rakyat (PSR) merupakan salah satu program strategis nasional untuk mensejahterakaan petani di Indonesia. Artinya, pemerintah pusat terus memberikan bantuan bagi petani sawit di Indonesia, termasuk di Kabupaten Kuansing.
Jokowi meminta petani sawit meningkatkan produksinya per hektare per tahun. Dengan kata lain, biasanya dengan per hektare 4 ton, bisa meningkat 8 ton. Dia berkeyakinan, jika petani sawit bisa melakukannya, asalkan menggunakan bibit sawit yang berkualitas.
Berita Lainnya
Masyarakat Selayaknya Sebagai Hakim Atas Kemerdekaan Pers di Tanah Air
Peringatan HKG Ke-53, TP PKK Riau Gelar Masak Besar Mie Sagu dan Mendongeng
Dispar Riau Kembali Aktif Promosikan Destinasi Wisata Via Sosmed
Bupati Inhil Buka Secara Resmi Muscab ke-II DPC GRANAT Inhil Tahun 2025
Sengkarut Penertiban TNTN, Jikalahari Minta Satgas PKH Perkuat Konsep RETN
Bupati Inhil Sambut Kedatangan Kapal Roro di Pelabuhan Parit 21 Tembilahan
Menuju Pemerintahan Digital, Pemkab Bengkalis Reviu Arsitektur Bisnis dan Layanan SPBE
Bupati Bengkalis Resmi Luncurkan Forum Bank Sampah
DPD KNPI Kabupaten Bengkalis Afresiasi Pembentukan UPTD BLK
Tahun Ini, Akan Dibangun Payung Raksa di Halaman Masjid Raya Annur
Dukung Pemberantasan Korupsi, Bupati Inhil Sambut Kedatangan Rombongan Roadshow Bus KPK RI
Gubri Syamsuar: Saya Sudah Koordinasi dengan Kemenkumham, Terkait Ratusan Warga Binaan di Riau Positif Covid-19