Tak Peduli soal Hama Kumbang, Warga Tutup Akses Sungai Keluar Masuk ke PT THIP Pelangiran

BUALBUAL.com - Masyarakat Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Inhil menutup 2 akses sungai menuju PT THIP Pelangiran.
Dua akses keluar masuk sungai tersebut adalah Sungai Simpang Kiri dan Simpang Kanan.
Terkait penutupan akses sungai bagi PT THIP Pelangiran dikatakan Kepala Desa (Kades) Tanjung Simpang, Abu Nawas terkait hama kumbang beberapa tahun lalu yang tak kunjung selesai.
"Penutupan akses sungai dilakukan pukul 8 pagi tadi terkait permasalahan hama Kumbang yang belum diselesaikan oleh pihak PT THIP Pelangiran, sehingga masyarakat merasa rugi sementara pihak perusahaan tidak peduli," kata Kades Abu Nawas saat dikonfirmasi, Senin (18/1/2021).
Diketahui PT THIP Pelangiran melakukan replanting kebun milik mereka pada tahun 2019, sehingga hama Kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) menyerang area perkebunan milik masyarakat Tanjung Simpang.
Maka diadakan pertemuan dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Inhil sebagai penengah, pada (6/9/2019) diputuskan bahwa PT THIP Pelangiran bersedia melakukan pemusnahan tanaman kelapa masyarakat yang sudah mati dengan pola tanam kubur. Sementara untuk tanaman kelapa yang terkena hama kumbang, namun yang tidak mati pihak THIP akan memberikan bantuan pestisida. Dan pendampingan saat penerapannya dengan jangka waktu sekali 6 bulan selama dua tahun.
"Armada yang lain tetap boleh lewat kecuali armada PT THIP Pelangiran," tegasnya.
Sementara Humas PT THIP Pelangiran, Syahri mengatakan sudah menjalankan perbaikan kebun dan berkoordinasi dengan dinas Perkebunan namun terkendala masalah cuaca.
"Kami sudah berkoordinasi dengan perkebunan namun terkendala masalah hujan, namun kami tetap menjalankan, ada bukti-buktinya semua. Kerjanya itukan 2 tahun dan ini baru tahun pertama," kata Syahri.
Selanjutnya, Ia mengatakan pihak PT THIP Pelangiran juga sedang berupaya untuk bertemu pihak desa dan masyarakat Tanjung Simpang
"Jangan permasalahan ini menjadi besar, yang pastinya kapal kami tidak bisa lewat, sementara jalur sungai ditutup sedangkan jalur itu milik negara," tukasnya. (*)
Berita Lainnya
Kolam Limbah PKS SIPP Jalan Rangau Jebol Mengalir Ke Sungai Rangau, Ikan Ikan Terapung
Masyarakat Inhil Sayangkan Mundurnya 'Said Syarifuddin' Sebagai Sekda Inhil
Pengurus DPD FW Pro-l Kabupaten Kampar Resmi Terbentuk, Canggi TH Terpilih Sebagai Ketua
Semburan Limbah B3 PLTU Tembilahan Bahayakan Kesehatan Warga dan Mengancam Ekologi
7 Anggota Ikuti UKW Muda Dinyatakan Berkompeten, Ketua IWO Inhil Sandi: Kami Sangat Bangga
Dihadapan Ketua Umum PB GNP Covid 19 dan Tokoh NU, Anton bersama Keluarga Ucapkan Dua Kalimat Syahadat
Owa Ungko yang Dirawat BBKSDA Riau Melahirkan Bayi
Kisah Penanaman Mangrove KLHK di Batas Negara
Kamu Harus Tahu! Begini Cara Lapor Keluhan dan Layanan Listrik Tanpa Pulsa
BRI KC Sudirman Pekanbaru Sudah Kembali Beroperasi
Bersama Pemcam Batang Tuaka, DP2KBP3A Inhil Gelar Lokmin Pendampingan dan Pemuatan Keluarga Beresiko Stunting
Bank Riau Kepri Silaturahim ke SantanNU, Paparkan Target BRK ke Syariah