Cegah Karhutla, 2 Helikopter MI-17 dari BNPB Pusat Diturunkan ke Riau

BUALBUAL.com - Kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau, masih terus terjadi. Bahkan pada hari Senin (15/3/2021) titik hotspot yang tersebar di Kabupaten/Kota se Riau mencapai 169 titik. Dari 169 titik ini, Kabupaten Bengkalis terbanyak 118 titik, disusul Kabupaten Pelalawan 34 titik, Meranti 16 titik dan Kota Dumai 1 titik.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur, mengatakan hotspot yang sempat meningkat pagi hari kemarin, bisa diatasi oleh tim Satgas Karhutla, baik dari tim darat maupun dari tim udara dengan water bombing. Kebakaran yang terjadi di Bengkalis tersebut berada di area lahan kosong, bekas perusahaan yang ditinggalkan.
“Hari ini titik api memang banyak, yang berada di Kabupaten Bengkalis. Tapi tim satgas sudah berusaha mengurangi kabakaran yang terjadi di Bengkalis. Pada sore harinya (kemarin, red) titik api berkurang, dari 169 titik menjadi 30 titik. Pemadaman yang dilakukan dari tim darat dan satu helikopter water bombing, berhasil mengurangi kebakaran,” kata Jim Gafur.
“Itu yang di Bengkalis lahan yang terbakar merupakan semak belukar dan tidak banyak hutannya. Dari informasi rekan kita di Bengkalis area yang terbakar itu dari bekas lahan perusahaan, lahan itu sudah dikosongkan oleh perusahaan, kita tidak tau apa perusahannya,” tambah Jim.
Dijelaskan Jim Gafur, untuk menambah kekuatan memadamkan api dengan water bombing, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengirimkan dua Helikopter MI-17, dan sudah parkir di Pekanbaru. Namun dua Helikopter ini belum bisa digunakan karena harus menunggu proses izin terbang di Riau.
“Dua Helikopter dari BNPB sudah sampai di Riau, mudah-mudahan proses izin terbangnya cepat keluar. Sekarang hely yang kita punya baru satu Heli dari BNPB dan sudah beroperasi. Dalam seminggu ini Helikopter Kamov BNPB sudah bergerak di beberapa daerah yang terjadi kebakaran,” kata Jim Gafur.
Sebelumya, pada Kamis (18/2/2021) lalu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, ketika dijabat oleh Edwar Sanger, bertemu langsung Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo, Kamis (18/2/2021) di kantor BNPB, Jakarta.
Pertemuan ini untuk meneruskan surat peminjaman Helikopter yang telah ditandatangani Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSi. Dua dari tiga Helikopter yang diajukan ke pusat, pasca ditetapkannya status siaga bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) diperuntukan untuk Water Boombing (WB).
Sedangkan, untuk satu unit Helikopter lagi, diperuntukan untuk patroli. Keberadaan heli dianggap sangat penting, dalam upaya penanggulangan Karhutla, terutama menjangkau lokasi yang jauh dari akses jalan. Lalu, untuk pengajuan pesawat, juga diperuntukan untuk kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang juga sangat penting dalam upaya melakukan hujan buatan, guna pencegahan dan penanggulangan Karhutla.
Berita Lainnya
Ditemukan Usai Ratusan Tahun Tertimbun Lahar, Beginilah Potret Kolam Mewah Kerajaan Majapahit
Ismail Suko, Gubernur Riau 'De facto' Menantu Rusli Zainal Gubri Sang Visioner, Septina Pecahkan Rekor Sejarah Riau
Menelusuri Sejarah Desa Makmur Jaya, Kecamatan Kateman, Indragiri Hilir
Sejarah Awal Mulannya Syair 'Berdah' Berkembang di Kabupaten Indragiri Hilir
Luksemburg Negara Paling Kecil, Tapi Gaji Paling Tertinggi di Dunia
Sejarah Alat Musik Kelintang Perunggu Melayu Timur, Reteh Indragiri Hilir, Provinsi Riau
Sejarah dan Perkembangan Desa Sapta Jaya, Kecamatan Pulau Burung
Dari Pelanduk ke Desa Surayya Mandiri: Kisah Pemekaran dan Pelestarian Tradisi Melayu Riau
Menelusuri Sejarah Desa Sungai Simbar, Kateman: Dari Kawasan Rawa ke Wilayah Berpenghuni
LAMR Inhu Agendakan Pemberian Gelar Adat Kepada AKBP Dody Wirawijaya
Generasi Muda Harus Baca! Sejarah Kerajaan Keritang Indragiri di Bawah Kekuasaan Majapahit
Sejarah Rumah Dinas Amir Enok, Contrelleur Kolonial Belanda di Indragiri Hilir