Gaji Tak Dibayar, Anak Istri Butuh Makan Pak! Pekerja Proyek Bangunan RSUD Tembilahan Mogok Kerja

BUALBUAL.com - Terjadi yang sekian kalinya para pekerja proyek mega pembangunan gedung Rumah Sakit Puri Husada (RSUD) Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau kembali melakukan mogok kerja, pada Kamis 1 April 2021 sore.
Pasalnya, diduga gaji mereka tidak dibayarkan. Menurut informasi yang diterima dari para pekerja, Gaji mereka tidak dibayarkan selama 19 hari.
Salah satu pekerja, Maryono yang berasal dari Purwodadi mengatakan aksi mogok kerja dilakukan karena gaji mereka tidak bayarkan selama dua minggu lima hari.
"Hari ini kami melakukan aksi mogok kerja karena sudah 2 minggu 5 hari gaji kami tidak dibayarkan, pak. Kesepakatan kami dengan pihak perusahaan dibayarkan 1 kali dalam 2 minggu, ini sudah lewat dua minggu sementara anak istri butuh makan," ujarnya.
Para buruh berjumlah 72 orang yang kebanyakan berasal dari Jawa Tengah ini digaji rata-rata 35 ribu perhari.
"Pekerjaan kurang lebih sudah mencapai 80 persen namun belum ada jawaban terkait gaji kami pak, katanya masih ada proses dan kami disuruh menunggu," kata Maryono.
Sementara pihak perusahaan melalui pihak Project Development, Aji mengatakan telah membayarkan gaji pekerja ini melalui pihak ketiga.
"Kami sudah melakukan pembayaran gaji mereka melalui pihak ketiga. Nah untuk realisasi gaji dari pihak ketiga ke para pekerja seperti apa, itu kami disini tidak tahu menahu. Tugas kami sebagai pengawasan proyek di RSUD Puri Husada Tembilahan ini," kata Aji.
Selain itu disebutkan Aji bahwa pekerja yang gajinya langsung dibayarkan oleh pihak perusahaan (direct) tidak ada masalah.
"Bapak-bapak bisa lihat disini (yang gajinya langsung dibayarkan perusahaan, red) pekerjaan mereka lanjut terus tidak ada masalah," tukasnya.
Untuk diketahui, mogok kerja pembangunan gedung RSUD Puri Husada Tembilahan juga pernah terjadi di akhir tahun 2020 dengan permasalahan yang sama.
Sementara proyek Belanja Modal Pengadaan Kontruksi/Pembelian Gedung Kantor (pembangunan dan rehab RS) senilai Rp 42 Miliyar lebih dengan masa kerja selama 255 hari terhitung sejak 17 April 2020 dan target selesai 27 Desember 2020.
Berita Lainnya
Pohon Kayu Api-api yang Tumbuh Rindang di Kawasan Ekowisata Terumbu Mabloe Kabupaten Inhil
Dukung New Normal, Hotel-Hotel di Riau Siap Jalankan Protokol Kesehatan
Kebudayaan Musik Kesenian 'Berdah' di Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau
Ayo Masyarakat Inhil Dukung Wisata Bukit Condong Menang Nominasi Destinasi Wisata Baru API 2022
Mengenal Sempolet, Makanan Khas Inhil Riau, Begini Cara Pembuatan dan Kesedian Bahannya
Miliki Nilai Ekonomis Tinggi, Pemuda di Inhil Buat Gula Merah dari Nira Kelapa
Rasanya Ga Main-Main, Martabak Spesial Kubang di Tembilahan
Lezatan Berbagai Jenis Makanan di Pondok Lesehan Centang Biru Kota Tembilahan
Eks Bendehara Camat Rimba Melintang Rohil Sampaikan Penjelasan Terkait Pinjaman Koperasi
Danau Telago Batin Bungsu di Minas Siak Bakal Disulap Jadi Destinasi Wisata Baru
Keindahan Pasir Sersah 'Fosil Laut' Terhampar Disepanjang Bibir Pantai, Hanya Dimiliki Pantai Solop
Cari Tempat Makan Enak di Tembilahan? Mampir ke Foodcourt Pengusahamuslim, Banyak Menu Lezat!