Ditemui Wabup, PSDKP Siap Bantu Tertibkan Kapal yang Ganggu Ekonomi Nelayan Lingga
BUALBUAL.com - Mendapat informasi adanya aktifitas nelayan luar, dengan kapasitas kapal yang lebih besar masuk ke wilayah tangkap Kabupaten Lingga sehingga menganggu aktifitas nelayan lokal khususnya di Kabupaten Lingga, Wakil Bupati Lingga menggandeng PSDKP untuk melakukan penertiban.
Wakil Bupati Lingga Neko Wesha Pawelloy mengatakan, tujuan dirinya menggandeng Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) tersebut, karena diduga nelayan luar tersebut telah melanggar beberapa aturan baik itu tentang alat tangkap yang boleh atau tidak boleh digunakan, hingga jarak tangkap yang tidak boleh dilanggar.
"Kondisi tersebut harus mendapat perhatian, karena dengan adanya akifitas nelayan luar tersebut, nelayan lokal kita jadi semakin sulit untuk mendapatkan ikan diwilayah lautnya sendiri, dan ini akan otomatis menganggu perekonomian nelayan lokal," ujar Neko Wesha Pawelloy, di Jakarta, Jumat (12/08/2022).
Kehadiran Wakil Bupati Lingga tersebut, disambut baik oleh Dirjen PSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Laksda TNI Adin Nurawaludin menurutnya sudah menjadi tugas dari PSDKP untuk melindungi nelayan kecil dan mengawasi penggunaan alat tangkap yang menjadi salah satu prasyarat penting dalam pengelolaan perikanan berkelanjutan.
"PSDKP akan membantu melakukan pengawasan dan akan bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Lingga serta nelayan setempat, untuk dapat menindak tindakan nelayan yang merugikan nelayan lokal," ujarnya.
Sebelumnya Kementerian Kelautan dan Perikanan, KKP sendiri telah menerbitkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 Tahun 2021 tentang Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia dan Laut Lepas serta Penataan Andon Penangkapan Ikan.
Adapun salah satu pointnya yaitu mengatur tentang jenis alat penangkapan ikan dan alat bantu penangkapan ikan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan oleh pelaku usaha.
"Sudah ada aturan mainnya, alat tangkap ini boleh dimana saja, di jalur berapa, ukuran selektivitasnya bagaimana, itu yang akan menjadi pedoman kami untuk pelaksanaan pengawasan di lapangan," ujarnya.
Berita Lainnya
Bupati Pelalawan Lakukan Kunjungan Kerja Ke Desa Pulau Muda dan Desa Bandar Pesisir
Gugus Tugas Covid-19 Jawalter S Sampaikan data Vaksin di Inhu Mencapai 42.3 Persen
Biar Masyarakat Bengkalis Lebih Paham, Yuk Ketahui Lebih Jauh Tentang Rafid Test Covid-19
PERADI SAI Indragiri Raya Teken MoU Kerjasama Pelaksanaan PKPA Bersama UNISI Tembilahan
WCD Kota Cimahi Lakukan Edukasi dan Aksi Cleanup serta Pilah Sampah dari Rumah
Bayi Meninggal karena Positif Covid-19 di Inhil Diduga Tertular Klaster Magetan
BAZnas Inhil Salurkan Dana Zakat ke Pondok Bhakti Lansia
Usai Goro Bersama di Kelurahan Duri Barat, Camat Mandau Serahkan Bantuan Bupati
Dukung Program BERMASA, Upika Kecamatan Mandau Gebyarkan GERMAS,
Alhamdulillah, Hasil Pemeriksaan Swab untuk PDP Bengkalis Atas Nama N, Negatif
Jasa Raharja Serahkan Santunan Korban KM SB Evelyn Calisca 01
Himbauan Ketua FWKS untuk Konsistensi Wartawan Kuantan Singingi