Dinilai Penanganan Ekosistem Gambut Cukup Bagus, 14 Lembaga Negera Internasional datang Ke Riau
BUALBUAL.com - Perwakilan 14 negara dari berbagai lembaga internasional melakukan kunjungan ke Provinsi Riau dalam rangka melihat penanganan ekosistem gambut yang dinilai cukup bagus.
Kunjungan tersebut dikemas dalam workshop internasional tentang perlindungan dan pengelolaan ekosistem lahan gambut yang digelar di Hotel Premiere Pekanbaru, Selasa (13/12/2022).
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyambut baik terpilihnya Provinsi Riau sebagai tujuan dalam workshop kali ini yang dinilai telah berhasil dalam menangani lahan gambut.
Gubri menyebut, setelah dilakukan workshop, peserta akan melakukan kunjungan ke lapangan, yakni ke Kabupaten Siak, untuk melihat langsung penanganan lahan gambut di Provinsi Riau.
"Mereka mengadakan workshop di Riau, setelah itu mereka besok ke Siak menuju lokasi penanganan gambut yang cukup bagus," kata Gubri.
Syamsuar merasa senang atas inisitif Kemenetian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), karena membawa para ahli dari berbagai negara ke Riau untuk melihat seperti apa Riau menangani lahan gambut.
"Termasuk juga nanti mereka ingin tahu bagaiamana membuat kanal, hingga bagaimana menahan gambut agar tidak terbakar," jelas Gubri.
Momentum tersebut, kata Gubernur Syamsuar, tentu membawa indikasi positif bagi peningkatan pemahaman, kepedulian, dan keterlibatan seluruh komponen masyarakat, stakeholder yang berada di Indonesia maupun di negara sahabat dalam pengendalian pengelolaan ekosistem gambut.
Provinsi Riau memiliki berbagai kekayaan sumber daya alam, seperti tambang minyak, batu bara, turunan sawit, kelapa, dan lainnya.
Potensi sumber daya alam dan posisi Riau yang strategis itu perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga fungsi lingkungan hidup sebagai penopang keberlangsungan hidup.
"Oleh karena itu pemanfaatan sumber daya alam harus selaras dan juga seimbang dengan daya dukung lingkungan yang ada. Terjaminnya generasi sekarang dan generasi yang akan datang, serta terkendalinya ekosistem gambut secara bijaksana," imbuh Gubri.
Sementara itu secara virtual, Menteri LHK Republik Indonesia, Siti Nurbaya Bakar mengatakan Indonesia telah mengatur pengelolaan lahan gambut sejak tahun 1990, namun kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada tahun 2015 menjadi titik balik Indonesia merumuskan kebijakan pengelolaan lahan gambut.
Terdapat momentum penyatuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan yang memungkinkan pembuatan aturan dan pelaksanaan kebijakan secara terintegrasi dalam satu kementerian.
"Reformasi ini berdampak pada implementasi kebijakan di lapangan dalam waktu singkat. Alhamdulillah salah satu hasilnya Indonesia berhasil terhindar dari bencana asap dalam beberapa tahun terakhir,"kata Siti Nurbaya dalam sambutan yang disampaikan secara virtual.
Provinsi Riau, sebutnya, yang biasanya rutin mengalami bencana asap dampak karhutla khususnya di lahan gambut, kini menjadi salah satu contoh keberhasilan implementasi kebijakan tata kelola gambut di Indonesia.
Indonesia telah menjadikan restorasi gambut dan pencegahan kebakaran lahan gambut sebagai salah satu fokus utama dalam Net Sink Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lain (FoLU) 2030.
"Indonesia percaya bahwa lahan gambut yang terdegradasi dapat dipulihkan dan dimanfaatkan secara berkelanjutan guna mendukung dan mempertahankan kehidupan manusia," pungkas Menteri Siti Nurbaya.
Berita Lainnya
ASN dan Tamu Tak Memakai Masker di Kantor Gubri Diminta Balik Kanan
Roby Siap Dukung Arahan Presiden Jokowi Bangga Produk Lokal
Kunjungan Turis Meningkat Lagi, Sektor Pariwisata Riau Bangkit
Bupati Tubaba Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila Secara Virtual
Presiden Jokowi: Penegak Hukum Harus Tindak Tegas Pejabat Yang Bermain-main Dengan Anggaran Pemerintah
Merasa Senang, Investor Asal New Zealand Ingin Berinvestasi Di Riau
DJPb Riau Catat Pendapatan Hingga Rp34,38 Triliun, Sumber Penerimaan Tertinggi dari Pajak
Paripurna Raperda APBD 2022 dan MoU Program Pembentukan Perda Tubaba
Pemkab Inhil Kembali Suntikan Dana ke PDAM Inhil, Direktur: Kami Ajukan 7 Milyar Disetujui 4 Milyar
Bupati Karimun Hadiri Temu Usaha Penguatan Permodalan Bagi UMKM
APBD Perubahan Pemprov Kepri Alami Pengurangan Sebesar Rp68,2 Miliar
Kesbangpol Inhil Ucapkan Selamat Atas Hari Adhyaksa ke-60 Kejari Inhil