BPS: Potensi Inflasi Awal Tahun Umumnya Disebabkan Karena Penurunan Produksi
![](https://www.bualbual.com/assets/berita/original/4642265474-bps-potensi-inflasi-awal-tahun-umu.jpg)
BUALBUAL.com - Plt. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) M. Habibullah mengatakan bahwa potensi inflasi awal tahun umumnya disebabkan karena pola penurunan produksi dan masa tanam pada beberapa komoditas bahan pangan.
Ia menjelaskan, hal tersebut artinya pengendalian inflasi tidak hanya dari sisi demand, tapi juga perlu dikendalikan pada sisi suplai.
"Seperti yang kita lihat masa penen padi itu akan terjadi pada bulan Maret dan April, walaupun saat sekarang ada beberapa daerah yang sudah panen, tapi puncak panennya itu Maret dan April sehingga pada data yang ada yang perlu kita waspadai," katanya dalam rakor pengendalian inflasi daerah secara virtual, Selasa (24/1/23).
M. Habibullah menyebutkan, selanjutnya kenaikan inflasi tersebut juga dipicu oleh komoditas kelompok administrasi price, yang penetapan tarifnya mulai berlaku, misalnya cukai rokok.
"Memang secara penimbang nilai konsumsinya (seperti cukai rokok) cukup tinggi," katanya.
Plt. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik melanjutkan, kalau dilihat komoditas penyumbang yang memberi andil inflasi tinggi diawal tahun bervariasi. Jadi sebutnya, tidak ada pola khusus yang berulang.
Ia memaparkan, data yang ada pada Januari 2020 komoditas penyumbang inflasi adalah cabai merah, cabai rawit, sementara pada posisi Januari 2021 muncul emas perhiasan, daging ayam ras dan lainnya.
Demikian juga pada Januari 2022 yang muncul untuk penyumbang inflasi adalah minyak goreng, ikan segar dan lain sebagainya.
Namun menurutnya perlu diwaspadai komoditas apa yang akan mengalami kenaikan harga sehingga menyebabkan inflasi.
"Jadi yang menjadi catatan pada Januari komoditas yang memberi andil inflasi tinggi diawal tahun itu bervariasi, " ucapnya.
M. Habibullah menerangkan, kalau dilihat pola inflasi pada beberapa kota besar di awal tahun seperti Jakarta, Surabaya dan Medan, tidak menunjukkan pola khusus dari inflasi di awal tahun.
Kemudian, kota dengan dugaan potensi inflasi akibat demand perayaan Imlek juga tidak menunjukkan pola khusus. "HBKN Imlek juga tidak menunjukkan adanya dorongan inflasi akibat demand perayaan, " sebutnya.
Berita Lainnya
Gubernur Ansar Perjuangkan Event Internasional Bergengsi G20 Tahun 2022 di Kepri
Tinjau Infrastruktur Islamic Center, Pj Bupati Herman Harapkan Pemimpin Inhil Kedepan Bisa Lanjutkan Pembangunan
Tingkatkan Prestasi Generasi Muda Bidang Otomotif, Agung Dorong Pembangunan Sirkuit
Setelah Penyengat, Cen Minta Pemerintah Pusat Tata Situs Budaya Istana Raja Daik - Lingga
Ada Apa? Proses Pengajuan APBD P Bengkalis Terkesan Diperlambat Direken SK_nya oleh Gubri?
Pj. Bupati Bengkalis Syahrial Abdi Salurkan BLT-DD Ke Desa Api-Api
Pembinaan Statistik Sektoral, Sekdakab Inhu Himbau Forum Camat & Desa Teruskan Pembinaan
Wabup Lampura Tinjau dan Berikan Bantuan Sembako kepada Korban Banjir di Kelurahan Kota Alam
Kadinkes Riau: Terbanyak Inhil, 27 Pasien Covid-19 di Riau Hari Ini Dinyatakan Sembuh
Kantah Inhu tanam pohon di RTH di Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Bupati Inhu Sambut Kedatangan Menteri Sosial RI
Dewi Ansar Edukasi Stunting Lewat Demo Memasak