Kisah ASN Gadai SK untuk Kredit Rumah: Sisa Gaji Tinggal Rp1 Juta per Bulan Cukup?
BUALBUAL.com - Seorang guru PNS, Adi (55) mengatakan bahwa dirinya telah menjadikan Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil atau SK PNS menjadi agunan untuk membeli rumah. Adi membeli rumah secara kredit dengan tenor 8 tahun melalui Bank BRI di 2010 silam.
"Waktu itu saya gadai SK untuk membeli rumah. Ya dengan nominal harga yang segitu, jangan disebutkan ya," ujar Adi, Kamis (26/1).
Adi mengakui, dengan menggadaikan SK PNS mencicil utang tersebut, dia hanya mendapatkan sisa dari gajinya sebesar Rp1 juta per bulan. Di mana, sisa gaji itu tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-harinya di kala itu.
"Ya enggak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Tapi waktu itu memang saya butuh rumah dan tidak memiliki uang cash. Gaji PNS kala itu masih kurang dan bantuan pemerintah dari Taperum masih kurang," terang dia.
Ketika pengambilan rumah itu, dia membayar bunga per tahun sebesar 10 hingga 15 persen. "Bunga waktu itu lupa ya berapa persennya, kayaknya sih 10 hingga 15 persen, sudah lama juga," tambahnya.
Adi menyatakan, biasanya ada fasilitas khusus untuk para PNS yang ingin menggunakan SK mereka dari bank. Biasanya akan ada promo dengan bunga yang lebih kecil atau tidak harus memakai asuransi. "Bank biasanya ada fasilitas khusus untuk PNS," kata dia.
Namun, pengalaman yang sudah dialami dengan gadai SK itu, dirinya tidak berminat untuk mengambil kredit lagi. "Sudah cukup, tidak berminat lagi ngambil kredit," tuturnya.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas menilai ekonomi kelompok aparatur sipil negara (ASN) atau PNS berada di atas rata-rata masyarakat kebanyakan. Sebab, rata-rata anggaran satu orang PNS per tahun masih di atas dari pendapatan per kapita rakyat Indonesia.
Namun, Menteri Anas menyayangkan sikap beberapa PNS yang masih gampang teracuni tawaran kredit. Itu lantas menimbulkan perilaku konsumtif yang membuatnya seolah tidak puas dengan pendapatan yang diterima.
"Jadi sebenarnya kalau konsep cukup ya cukup. Kurang karena banyak kreditan. Memang lembaga kredit ini meracuni kita, gagal lewat kita lewat istri kita, gagal lewat istri kita lewat HP anak kita. Sehingga kita termasuk negara yang sangat konsumtif. Yang tidak perlu, dibelanjakan, yang tidak produktif, dibelikan," ujarnya di Closing Ceremony ASN Culture Fest 2023 di The Westin Jakarta, Rabu (25/1).
Untuk itu, Anas mengajak para abdi negara untuk bisa menahan hawa nafsu konsumtifnya, dan lebih fokus pada peningkatan kinerja. Terlebih dunia tengah dirudung ketidakpastian ekonomi tahun ini.
"APBD terbatas, APBN terbatas, PAD (pendapatan asli daerah) terbatas. Ini di 2023 belum tentu PAD kita bertambah, karena dinamika ekonomi kita terus naik turun. Ini sekali lagi ingin saya ingatkan, kita musti bersyukur bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi dunia, ASN masih punya kepastian pendapatan," pungkas Anas.
Berita Lainnya
Lembaga Tepak Sirih Beri Ucapan Selamat HUT ke 56 kepada Bank Riau Kepri
Para Generasi Harus Tahu! Inilah Sejarah Asal Usul Bangsa Melayu
Ade Fariansyah Siap Maju Diperhelatan Musda KNPI ke-3 Kabupaten Lingga
Buka Bantuan untuk Ongkos Penyembuhan Suaminya, Istri Indra Bekti Panen Kritik, Bandingkan dengan Denada yang Ikhlas Jual Aset
Rahmat Pantun dan Komunitas Tepak Sirih Siap Lestarikan Seni Budaya
Dalam Muscab Ketua LMP Cabang Lampung Utara Mengucapkan Selamat Idul Fitri 1443 H
Pengurus PCNU Tulang Bawang Gelar Rapat Pleno
Mandah Daerah Batin Enam Suku Wilayah Kesultanan Riau Lingga
Datuok Bandaro Mudo Menghadiri Tradisi Maaghak Suwek Menjelang Panen Padi
Pengurus DPD dan DPC Laskar Melayu Riau Inhil Periode 2021 - 2025 Resmi Dikukuhkan
JBZ Kota Cimahi Lakukan Safari Kebudayaan ke Kampung Adat Cireundeu
Mengenal Sosok Tuan Guru Syekh Abdurrahman Yakub Pendiri Pesantren Nurul Wathan Kotabaru Reteh