Desa Sri Danai, Mutiara di Utara Indragiri Hilir yang Terus Bersinar

BUALBUAL.com - Di ujung utara Kabupaten Indragiri Hilir, tersembunyi sebuah desa yang tak banyak dikenal luas, namun menyimpan semangat besar: Desa Sri Danai. Terletak di Kecamatan Pulau Burung, desa ini perlahan menjelma menjadi simbol ketangguhan dan kemajuan masyarakat pesisir yang tetap berpijak pada akar budaya dan gotong royong.
Desa Sri Danai menjadi bagian dari sejarah pemekaran wilayah saat Kecamatan Pulau Burung resmi berdiri pada 26 Mei 2001, melalui Peraturan Daerah No. 38 Tahun 2000. Sebelumnya, wilayah ini masih berada di bawah Kecamatan Kateman. Pemekaran ini membuka jalan baru bagi pembangunan desa-desa yang sebelumnya sulit dijangkau, termasuk Sri Danai.
Jalan Baru, Harapan Baru
Tahun 2022 menjadi momentum penting bagi warga Sri Danai. Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, melalui Dinas PKP, mengalokasikan hampir Rp 370 juta untuk pembangunan jalan di Dusun 2. Jalan yang dulunya hanya tanah becek saat hujan kini mulai berubah menjadi akses vital bagi anak-anak sekolah, petani, dan pedagang kecil yang menghidupi ekonomi desa.
Bukan hanya membangun fisik, pembangunan ini juga membangkitkan optimisme: Sri Danai bukan lagi desa terpencil, tapi desa yang sedang bangkit.
Siaga Api, Jaga Bumi
Tantangan utama wilayah pesisir dan rawa adalah ancaman kebakaran lahan. Namun Sri Danai tidak tinggal diam. Warga, Babinsa, dan aparat gabungan rutin menggelar patroli Karhutla. Mereka menyisir semak, kanal, hingga lahan gambut untuk memastikan api tidak pernah punya kesempatan.
Kesigapan ini dibuktikan pada April 2025 lalu, saat suhu tinggi mulai meningkat. Titik api sempat terdeteksi, namun berhasil dipadamkan dalam waktu singkat—tanpa korban dan tanpa kerugian besar. “Kami bukan hanya menjaga desa kami. Kami menjaga masa depan anak cucu,” kata salah satu relawan Karhutla.
Sekolah di Tengah Rawa
Pendidikan menjadi pilar penting di Sri Danai. Meski tak punya sekolah menengah sendiri, anak-anak desa dengan semangat luar biasa menempuh perjalanan ke desa tetangga: Sungai Danai. Di sana berdiri SDN 006, SDN 001, dan SMPN 3 Pulau Burung—sekolah-sekolah yang lahir di awal 2000-an, seiring geliat pembangunan desa.
Mereka belajar di tengah terpaan angin rawa, kadang harus melewati jalan berlumpur. Tapi semangat mereka tak pernah surut. Sebab di Sri Danai, sekolah bukan sekadar tempat belajar. Ia adalah harapan.
Masa Depan Dimulai dari Desa
Sri Danai hari ini bukan lagi Sri Danai yang dulu. Jalan mulai terbuka, masyarakat mulai bangkit, dan generasi baru mulai tumbuh. Desa ini bukan sekadar titik kecil di peta Indragiri Hilir, tetapi cermin dari kekuatan masyarakat desa: sederhana, bersatu, dan pantang menyerah.
Sumber Informasi:
Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir No. 38 Tahun 2000
Dinas Perumahan Rakyat & Kawasan Permukiman Inhil (2022)
Laporan Kegiatan Babinsa Koramil 11/Pulau Burung (2020–2025)
Dapodik Kemdikbud: SDN 006 & 001 Sungai Danai, SMPN 3 Pulau Burung
Kecamatan Pulau Burung via inhilkab.go.id
Berita Lainnya
Sejarah Singkat Desa Hibrida Mulya Teluk Belengkong, Sentra Kelapa Hibrida di Bagian Utara Inhil
Hari Bhayangkara ke-79, Polres Inhu Hormati Jasa Pahlawan Lewat Tabur Bunga
Berapa Lama Tanah Melayu Dijajah?
Kecamatan Kelayang: Sejarah dan Perjalanan Membangun dari Pedalaman Indragiri Hulu
Oooohh....!!! Ini Asal Mulanya nama Provinsi Riau
Kabupaten atau Kota Mana yang Paling Tua di Provinsi Riau?
Sejarah Singkat Desa Indra Sari Jaya, Kecamatan Teluk Belengkong, Kabupaten Indragiri Hilir
Kamu Harus Tahu! Inilah Asal usul uang Kertas yang Kita Gunakan Sehari - hari
Asal Usul Nama 'Sapat' Indragiri Hilir Riau
Mengenal Namanya Pulau Burung: Dari Pulau Kecil Berisi Burung Menjadi Sentra Kelapa Nasional
Singapura Pernah Menjadi Bagian dari Kerajaan Sriwijaya, Sebuah Negara kecil Kini Menjadi Negara Paling Maju di Asia
Asal Usul Pacu Jalur: Warisan Budaya Melayu Riau yang Mendunia