Aksi Demo Polri di Pekanbaru, Gubri Abdul Wahid dan Polda Hadir Langsung di Tengah Massa

BUALBUAL.com - Suasana halaman Kantor DPRD Provinsi Riau pada Senin (1/9/2025) dipenuhi lautan manusia. Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Pekanbaru tumpah ruah sejak pagi, menggelar aksi unjuk rasa menuntut reformasi mendasar di tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) serta menyuarakan protes atas penangkapan salah seorang rekan mereka.
Sorak-sorai mahasiswa yang menggema, berpadu dengan deretan spanduk, poster, dan orasi lantang, menjadikan kantor legislatif Riau bak pusat perhatian publik. Di balik teriknya matahari siang, massa aksi tetap bertahan dengan semangat tinggi.
Sekitar pukul 12.47 WIB, perhatian peserta aksi seketika teralih ketika Gubernur Riau Abdul Wahid tiba di lokasi. Kehadiran gubernur yang didampingi langsung oleh Kapolda Riau Irjen Pol. Herry Heryawan menandakan bahwa pemerintah provinsi tidak tinggal diam atas dinamika yang terjadi.
Rombongan gubernur disambut sorakan mahasiswa yang berdesakan di depan gedung DPRD. Meski demikian, situasi tetap kondusif berkat pengamanan ketat aparat kepolisian yang sudah bersiaga sejak pagi.
Tak lama berselang, Ketua DPRD Riau Kaderismanto, bersama Wakil Ketua Parisman Ihwan dan Budiman Lubis, serta sejumlah anggota dewan lainnya, juga tiba untuk memantau jalannya aksi. Kehadiran unsur eksekutif, legislatif, dan kepolisian dalam satu momentum membuat suasana aksi terasa semakin serius dan penuh perhatian publik
Sebelum menemui mahasiswa, Gubernur Abdul Wahid bersama Kapolda dan pimpinan DPRD menggelar rapat tertutup di dalam gedung dewan. Pertemuan singkat tersebut diyakini membahas sejumlah poin strategis, mulai dari evaluasi situasi keamanan hingga mencari formulasi jawaban atas tuntutan mahasiswa yang disuarakan dengan lantang.
Beberapa saat kemudian, perwakilan pemerintah dan DPRD keluar untuk menyampaikan keterangan. Meski belum ada keputusan final, pernyataan yang disampaikan menegaskan bahwa aspirasi mahasiswa akan ditampung dan ditindaklanjuti secara bertahap.
Dalam orasinya, mahasiswa menegaskan bahwa reformasi Polri tidak bisa lagi ditunda. Mereka menyoroti transparansi, akuntabilitas, serta keadilan hukum yang dinilai masih jauh dari harapan. Kasus penangkapan salah seorang mahasiswa oleh aparat juga menjadi pemicu gelombang protes besar-besaran tersebut.
“Kami tidak datang untuk membuat kerusuhan. Kami hadir untuk menuntut perubahan yang nyata. Reformasi Polri adalah harga mati,” teriak salah seorang orator di atas mobil komando yang sontak disambut pekikan ribuan peserta aksi.
Hingga sore hari, aksi berlangsung dengan penjagaan ketat aparat. Barikade pengamanan dipasang di beberapa titik, namun tetap memberikan ruang bagi mahasiswa menyampaikan aspirasi. Meski sesekali tensi meningkat akibat teriakan keras dan dorongan massa, suasana tetap terkendali tanpa ada bentrokan berarti.
Sejumlah mahasiswa terlihat membawa megafon, poster bertuliskan tuntutan, dan mengenakan ikat kepala sebagai simbol perlawanan moral. Yel-yel perjuangan bergema tanpa henti, menandakan keseriusan mereka dalam memperjuangkan agenda reformasi.
Usai rapat tertutup, Gubernur Abdul Wahid akhirnya memberikan pernyataan di hadapan massa aksi. Dengan suara tegas, ia menyampaikan bahwa pemerintah provinsi akan menjembatani aspirasi mahasiswa ke pemerintah pusat.
“Aspirasi adik-adik mahasiswa adalah bagian penting dari demokrasi. Saya pastikan tuntutan yang disampaikan hari ini tidak akan berhenti di halaman DPRD saja, tetapi akan kita teruskan ke tingkat nasional. Mari kita jaga suasana tetap kondusif agar perjuangan ini tidak tercoreng,” ungkap Wahid disambut tepuk tangan ribuan mahasiswa.
Kapolda Riau Irjen Pol. Herry Heryawan yang berdiri di samping gubernur menambahkan, pihaknya berkomitmen menjamin keamanan mahasiswa dalam menyampaikan pendapat di muka umum. “Kami hadir bukan untuk menghalangi, tetapi untuk menjaga agar semuanya berjalan tertib. Jangan terprovokasi pihak-pihak yang ingin memecah belah,” ujarnya.
Aksi besar ini diprediksi masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan, mengingat mahasiswa telah menyiapkan agenda lanjutan jika tuntutan mereka tidak segera direspons secara konkret. Hingga berita ini diturunkan, situasi masih terkendali dengan pengamanan melekat dari aparat kepolisian.
Gelombang aspirasi mahasiswa di Riau menjadi sinyal kuat bahwa semangat reformasi masih menyala, dan kehadiran langsung Gubernur serta Kapolda memberi pesan simbolis bahwa suara rakyat—khususnya generasi muda—tak bisa lagi diabaikan.
Berita Lainnya
Sambut Kunjungan Gubri di Stan Bazar MTQ Inhil, Bupati Herman Harap Produk Khas Daerah Makin Dikenal
Telat Bayar Listrik, Bupati Rohil Minta Kantor Dinas Bayar Tagihan Tepat Waktu
Terima Penghargaan dari Kemendikbud RI, Bupati HM Wardan Apresiasi TBM Hamfara Library
Pemdes Titi Akar Salurkan BLT DD Tahap Awal Sebanyak 262 KK, Dan Bagikan 6000 Masker
Pemko Pekanbaru Belum Selesai Buat Kajian Wacana Penerapan PSBB
Kesempatan Baru! Bagi Pelamar Tidak Lolos PPPK Tahap I Bisa Ikut Tahap II, Ini Syaratnya
Bupati Inhil dan Bunda PAUD Lepas Kontingen PORSENI IGTKI
Dua Kali Kenaikan, Dampak Nyata Kinerja PJ Bupati Herman Peduli Harga Petani Kelapa Inhil
Bupati Kasmarni Dorong Hilirisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Gubri Minta OPD Tuntaskan Persoalan Lingkungan dan Hutan
Lihat Program Strategis Nasional, Kadistan Bengkalis Langsung Turun ke Desa Muara Dua
Bupati Karimun Terima Ambulan Laut BAZNAS dari PT. Timah